Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Profil Perilaku dan Pengetahuan Warga Kelurahan Dukuh Menanggal Surabaya tentang DAGUSIBU Asri Wido Mukti; Nadia Aisah Mayzika
Dedication : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 4 No 1 (2020): Maret 2020
Publisher : LPPM IKIP Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (254.312 KB) | DOI: 10.31537/dedication.v4i1.294

Abstract

Masalah penyalahgunaan obat merupakan kasus yang masih banyak ditemui pada masyarakat. Berdasarkan data yang diperoleh dari survey oleh tim dosen melalui beberapa apotek di daerah Dukuh Menanggal menunjukkan bahwa banyaknya masyarakat yang membeli obat keras tanpa resep dokter, kejadian efek samping obat, penyimpanan obat yang salah dan pembuangan sampah obat yang tidak terpakai yang tidak dimusnahkan terlebih dahulu. Melalui kegiatan sosialisasi DAGUSIBU (Dapat, Gunakan, Simpan, Buang) obat diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan warga kelurahan Dukuh Menanggal tentang macam- macam obat, bentuk sediaan obat, cara penggunaan obat, cara menyimpan dan membuang obat yang sudah tidak dipakai serta mampu menerapkan terutama tentang bagaimana cara Mendapatkan, Menggunakan, Menyimpan dan Membuang Obat dengan Baik dan benar. Metode yang digunakan adalah pengenalan masalah, pengisian kuisioner pre sosialisasi, pelaksanaan sosialisasi DAGUSIBU dengan cara penyuluhan, diskusi interaktif, pengisian kuisioner post sosialisasi dan pambagian buku saku DAGUSIBU. Dari pengisian kuisioner pre dan post sosialisasi didapatkan hasil peningkatan pengetahuan lebih dari 50% dan nilai signifikansi p value 0,000 yang artinya terdapat perbedaan pengetahuan yang bermakna antara sebelum dan sesudah sosialisasi. Diperlukan upaya keberlanjutan program dan pembinaan dari apoteker yang berpraktek di apotek sehingga semakin banyak masyarakat yang mengetahui tentang cara penggunaan obat yang benar.
SOSIALISASI KEPATUHAN PROTOKOL KESEHATAN SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN PENULARAN COVID-19 Dewi Perwito Sari; Asti Rahayu; Asri Wido Mukti; Laila M.I. Suwarso
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 5, No 3 (2021): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (461.58 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v5i3.4983

Abstract

Abstrak: Pandemi covid 19 telah menjangkit di 222 negara di dunia termasuk Indonesia. Upaya terbaik yang dapat dilakukan guna mencegah penularan Covid-19 adalah dengan mendorong agar seluruh warga terlibat aktif dalam pencegahan dan penanganan Covid-19 melalui perubahan perilaku. Perubahan perilaku yang diharapkan terutama patuh terhadap protokol kesehatan pencegahan Covid-19, yang sering dikenal dengan istilah 3M, yaitu_memakai_masker, menjaga_jarak, dan mencuci tangan dengan sabun. Melalui kegiatan pengabdian dengan metode ceramah dan tanya jawab, tim pengabdi memberi edukasi kepada 27 orang siswa di SMK Kesehatan Yannas Husada Bangkalan. Pengetahuan siswa sebagai peserta diukur menggunakan kuisioner yang diberikan sebelum_dan_sesudah kegiatan_berlangsung. Hasil kegiatan ini menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan siswa tentang protokol kesehatan 3M sebesar 44,1%. Abstract: The Covid 19 pandemic has infected 222 countries in the world, including Indonesia. The best effort must be provided to prevent the transmission of Covid-19 in order to encourage all citizens to be involved in the prevention and handling of Covid-19 through habits and life style. The expected habits and life style changes aim to increase the compliance of Covid-19 preventive health protocol, which was often known as 3M, (facemask, social distancing and hand hygiene). Through community service activities with the lecture and discussion method, the service team provided education to 27 students at the Yannas Husada Health Vocational School, Bangkalan. Students' knowledge as participants was measured using a questionnaire given before and after the activity took place. The results of this activity indicated an increase in students' knowledge of 3M's health protocols by 44.1%.
Edukasi Kosmetik Aman dan Bebas Dari Bahan Kimia Berbahaya Asri Wido Mukti; Dewi Perwito Sari; Prisma Trida Hardani; Maulidia Maulidia; Laila M. I Suwarso
Indonesia Berdaya Vol 3, No 1: November 2021-January 2022
Publisher : Utan Kayu Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/ib.2022183

Abstract

The use of harmful chemicals in cosmetics can be harmful to health. Surveys on students and the people of the herbal village in Surabaya show that there are still women and young women who use cosmetic products, both local and imported product, without distribution license. So it is necessary to make an effort to the people, so that they can protect themselves against harmful cosmetic products. The activity was carried out using the counseling method and was attended by 45 participants ranging in age from 17-31. The purpose of this service is to increase knowledge to the public about safe cosmetics (free from harmful chemicals) and how to choose the right cosmetics. After participating in this service activity, the knowledge level of participants in the good category was 75.6%.  Penggunaan bahan kimia berbahaya dalam kosmetik dapat membahayakan kesehatan. Survey pada mahasiswa dan masyarakat kampung herbal Surabaya menunjukkan masih adanya ibu-ibu dan remaja yang membeli dan menggunakan produk kosmetik baik produksi lokal maupun import tanpa izin edar. Sehingga dilakukan suatu upaya agar masyarakat dapat melakukan perlindungan pada dirinya terhadap produk-produk kosmetik yang berbahaya. Kegiatan dilakukan dengan metode penyuluhan dan diikuti oleh 45 orang peserta mulai usia 17-31. Kegiatan penyuluhan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan khususnya mahasiswa baru Universitas PGRI Adi Buana yang sedang berada pada usia remaja dan masyarakat Kampung Herbal Nginden Surabaya, mengenai kosmetika yang aman, bebas dari bahan kimia yang berbahaya serta ketepatan bagaimana cara memilihnya. Setelah mengikuti kegiatan pengabdian ini didapatkan tingkat pengetahuan peserta dengan kategori baik adalah 75,6%.
Pelatihan Pembuatan Kudapan Kaya Nutrisi dan Probiotik Guna Mencegah Stunting Di Mojokerto Dewi Perwito Sari; Asri Wido Mukti
Dinamisia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2021): Dinamisia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/dinamisia.v5i1.4236

Abstract

Stunting state is related to the nutritional status of children. The proportion of malnutrition status in Mojokerto district is 18%. Nutrition improvement efforts can be made to overcome and prevent stunting problems, one of which is nutrition improvement that is done in the First 1000 Days of Life of the children through complementary feeding. Therefore this Community Service aims to provide training in making complementary feeding which nutrients rich and probiotics. Pumpkin is used into pudding products that are rich in iron and lactobacillus. The method used is problem recognition, pre-socialization questionnaire filling, implementation of snack making training, interactive discussion, filling out post-socialization questionnaire and pudding product distribution of training results. The paired t-test analysis results from the questionnaire showed that there was an increase in knowledge, understanding of posyandu cadres about stunting prevention efforts through the provision of nutrient-rich snacks as well as the benefits of probiotics for health especially the digestive tract and its role in stunting prevention (p > 0.05).
Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Kesediaan Vaksinasi Covid-19 pada Warga Kelurahan Dukuh Menanggal Kota Surabaya Noer Febriyanti; Maulivia Idham Choliq; Asri Wido Mukti
SNHRP Vol. 3 (2021): Seminar Nasional Hasil Riset dan Pengabdian (SNHRP) Ke 3 Tahun 2021
Publisher : LPPM Universitas PGRI Adi Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (230.07 KB)

Abstract

Tata laksana virus covid 19 mendapatkan Rekomendasi dari WHO untuk tindakan pencegahan penyebaran covid 19 antara lain adalah melakukan handy hygiene, social distancing, memakai masker, dan meningkatkan daya tahan tubuh. Banyak hal yang dapat dilakukan salah satunya yaitu mengkonsumsi makanan yang bergizi, olah raga, menghindari stress dan mengkonsumsi suplemen Kesehatan. Vaksin adalah salah satu cara yang paling efektif dan ekonomis untuk mencegah penyakit menular membuat pengembangan dari vaksin untuk melemahkan infeksi virus corona sangat diperlukan. Penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan, penerimaan masyarakat dan bagaimana respon warga terhadap vaksin COVID-19 dengan menggunakan data yang bersumber dari kuisioner. Kuisoner tersebut berupa google form yang berisi sejumlah pertanyaan yang disebarkan melalui aplikasi whatsapp kepada warga Dukuh Menanggal, dari data yang diambil sekitar 81,1% responden yang setuju untuk divaksin karena mereka telah percaya dengan manfaat vaksin COVID-19 yang mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan mampu melawan saat terkena penyakit tersebut, sedangkan yang tidak setuju untuk divaksin terdapat 18,9% responden. Dari hasil penelitian ini, dapat disimpulakan bahwa pengetahuan dan kesiapan warga Dukuh Menanggal tentang vaksin COVID-19 berada pada kategori baik. Hasil signifikansi sebesar 0,000 (< 0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pegetahuan terhadap kesediaan vaksinasi warga kelurahan Dukuh Menanggal Kota Surabaya.
PENINGKATAN PENGETAHUAN TERHADAP PEMANFAATAN OBAT TRADISIONAL UNTUK MENJAGA DAYA TAHAN TUBUH DI MASA PANDEMI COVID-19 Dewi Perwito Sari; Asri Wido Mukti
SNHRP Vol. 3 (2021): Seminar Nasional Hasil Riset dan Pengabdian (SNHRP) Ke 3 Tahun 2021
Publisher : LPPM Universitas PGRI Adi Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (428.063 KB)

Abstract

Penyakit Coronavirus (COVID-19) dinyatakan sebagai pandemi global pada Februari 2020. Memasuki era New normal saat ini beberapa sekolah sudah mulai memberlakukan sekolah tatap muka meskipun dengan durasi dan jumlah siswa yang dibatasi. Peningkatan kasus positif tetap tinggi pada masa pemberlakuan adaptasi kebiasaan baru (New normal) dan bahkan lebih besar dari sebelumnya sehingga hal ini membuktikan bahwa masih banyak orang yang tidak mematuhi protokol kesehatan. Sistem imun tubuh seseorang memegang peranan penting terhadap ketahanan seseorang dalam menghadapi penyakit ini sehingga diperlukan suatu upaya untuk meningkatkan system imun di masa pandemic ini. Indoesia kaya akan sumber daya alamnya dan pengobatan tradisional menggunakan bahan ala mini sudah menjadi kebiasaan turn temurun. Pemerintah Indonesia telah menyarankan penggunaan beberapa tanaman obat sebagai agen imunostimulan menangani COVID-19. Webinar pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan mengenai cara mengolah dan memanfaatkan obat tradisional dari bahan alam untuk meningkatkan daya tahan tubuh di masa pandemi. Peningkatan pengetahuan yang menjadi tolak ukur dalam acara ini dinyatakan dalam kuisioner yang diisi oleh peserta sebelum dan sesudah kegiatan pemaparan yang diberikan oleh pemateri. Dari hasil kuisioner yang dibagikan terdapat peningkatan pengetahuan terlihat dari peningkatan nilai pre dan post test yaitu antara 20-50 poin sehingga dapat disimpulkan bahwa program pengabdian masyarakat ini telah tercapai tujuannya
Persepsi Mahasiswa terhadap Platform Diabestie pada Pembelajaran Penyakit Diabetes Mata Kuliah PBL (Problem Based Learning) Pelayanan Kefarmasian Komunitas Asti Rahayu; Dewi Perwito Sari; Asri Wido Mukti; Ira Purbosari; Prisma Trida Hardani; Intan Ayu Kusuma Pramushinta; Nina Hidayatunnikmah; Rizal Adi Saputra; Muhamad Handoyo Sahumena; Yurika Sastyarina
Journal on Teacher Education Vol. 4 No. 2 (2022): Journal on Teacher Education
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jote.v4i2.11125

Abstract

Pembelajaran jarak jauh di perguruan tinggi memberikan tantangan baru karena banyak konflik terkait dengan penggunaan teknologi, pedagogi, media dan proses pendidikan dan pembelajaran pendidikan tinggi. Penelitian ini bersifat deskriptif dan menggunakan kuesioner. Hasil dibuat berdasarkan penelitian ini bahwa mahasiswa sepakat menggunakan aplikasi Diabestie untuk mata kuliah pelayanan kefarmasian komunitas berbasis Problem Based Learning (PBL) prodi S1 Farmasi Universitas PGRI Adi Buana Surabaya. Persepsi mahasiswa terkait aspek pemanfaatan aplikasi Diabestie, meliputi aspek kemudahan untuk memahami aplikasi Diabestie sebesar 87,11%, aspek aksesabilitas aplikasi Diabestie dalam penggunaan sehari-hari sebesar 87,11%, aspek desain yang atraktif dan menarik pada aplikasi Diabestie sebesar 87,56%, aspek efisiensi waktu dalam pemanfaatan aplikasi Diabestie sebesar 82,67%, aspek kesukaan saat menggunakan Diabestie sebesar 84,4%. Tujuan pembelajaran pelayanan farmasi diabetes adalah untuk mencapai hasil akhir, dengan dukungan lingkungan belajar dari platform diabetes, sehingga mahasiswa memiliki pemahaman yang baik tentang tujuan dan hasil akhir pembelajaran, serta efektivitas pembelajaran yang baik.
PROFILE OF PREDIABETES IN PRODUCTIVE AGE Asri Wido Mukti; Dewi Perwito Sari; Prisma Trida Hardani; Asti Rahayu; Nina Hidayatunnikmah; Yurika Sastyarina; Muhamad Handoyo Sahumena; Ira Purbosari
Jambura Journal of Health Sciences and Research Vol 5, No 1 (2023): JANUARI: JAMBURA JOURNAL OF HEALTH SCIENCES AND RESEARCH
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35971/jjhsr.v5i1.17156

Abstract

Prediabetes adalah keadaan yang ditandai dengan gangguan glukosa puasa atau gangguan toleransi glukosa. Indonesia menduduki peringkat ke tujuh di dunia dengan jumlah penduduk diabetes tertinggi. Di seluruh dunia, ada lebih dari 400 juta orang dengan prediabetes dan proyeksi menunjukkan bahwa lebih dari 470 juta orang akan mengalami prediabetes pada tahun 2030. Estimasi handal yang berkelanjutan diperlukan untuk merencanakan program pencegahan dan pengobatan yang efektif untuk manajemen diabetes secara nasional untuk menurunkan angka tersebut khususnya pada masyakat usia produktif. Kebaruan penelitian ini menganalisis profil prediabetes pada usia produktif. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis gambaran terkait tingkat prediabetes pada usia produktif. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan analisis deskriptif. Responden yang diambil sebagai sampel yaitu pria maupun wanita dengan usia produktif (15-64 tahun) di salah satu perguruan tinggi negeri di Kota Malang yang bersedia mengisi kuesioner yang meliputi nama, umur, tingkat pendidikan, nilai gula darah acak, tekanan darah, berat badan, tinggi badan, ada tidaknya Riwayat diabetes dalam keluarga dan frekuensi aktivitas fisik yang dilakukan. Data yang terkumpul diolah untuk mendapatkan nilai/skor prediabetes dengan bantuan website CDC untuk mendapatkan nilai / skor prediabetes.  Berdasarkan hasil survey langsung terhadap 101 responden dapat disimpulkan bahwa dari ke enam parameter penentu pre diabetes (usia, jenis kelamin, tekanan darah, BMI, dan Riwayat keluarga) maka dari 101 responden usia produktif sebanyak 92,1% responden memiliki resiko rendah pre diabetes dan 7,9% memiliki resiko tinggi prediabetes. Kata kunci: Diabetes; Gula Darah; Prediabetes; Usia Produktif.  AbstractPrediabetes is a condition characterized by impaired fasting glucose or impaired glucose tolerance. Indonesia is ranked seventh in the world with the highest number of diabetics. Worldwide, there are more than 400 million people with prediabetes and projections show that more than 470 million people will have prediabetes by 2030. Reliable estimates are useful for planning effective prevention and treatment programs for diabetes management nationwide to reduce this number especially in people of working age. Therefore, this study aims to provide an overview regarding the level of prediabetes in productive age. This research is an observational study with descriptive analysis. Respondents who met these criteria filled out a questionnaire which included name, age, level of education, random blood sugar values, blood pressure, weight, height, no history of diabetes in the family and the frequency of physical activity carried out. The collected data is processed to obtain prediabetes values/scores with the help of the CDC website to obtain prediabetes values/scores. Based on the results of a survey of 101 respondents collected. Based on the research above, it can be concluded that of the six parameters (age, sex, blood pressure, BMI, and family history) determinants of pre-diabetes, 92.1% of 101 respondents had a low risk of pre-diabetes and 7.9% had a low risk of developing pre-diabetes. Keywords: Diabetes; Blood Glucose; Prediabetes; Productive Age.
Evaluasi Penggunaan Obat Rasional berdasarkan Indikator World Health Organization (WHO) di Puskesmas Dewi Perwito Sari; Digdo Suryagama; Asri Wido Mukti
FARMASIS: Jurnal Sains Farmasi Vol 4 No 1 (2023): Farmasis: Jurnal Sains Farmasi
Publisher : Program Studi Farmasi Fakultas Sains Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/farmasis.v4i1.7090

Abstract

Penggunaan sediaan farmasi yang tidak rasional merupakan masalah kesehatan. Dampaknya terjadi pada efek klinis hingga efek ekonomi. Pada masa Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), Puskesmas berperan dalam memberi layanan kesehatan tingkat pertama diharapkan mampu memberikan kualitas layanan yang optimal sehingga masalah kesehatan masyarakat tidak sampai berlanjut pada layanan tingkat lanjutan. Penggunaan sediaan farmasi yang tidak rasional diharapkan seminimal mungkin terjadi sehingga keselamatan pasien dapat terjaga. Penelitian ini dilakukan secara observasional dan bertujuan untuk memberikan gambaran profil penggunaan obat rasional berdasarkan indikator yang telah ditetapkan World Health Organization (WHO). Data penelitian diambil di wilayah kabupaten pasuruan pada tahun 2020. Data yang dikumpulkan berasal dari laporan indikator peresepan di puskesmas pada Dinas Kesehatan Kabupaten selama kurun waktu tahun 2019 dan direkap kembali menggunakan form pelaksanaan POR. Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa penggunaan sediaan farmasi telah memenuhi standar WHO dari parameter penggunaan antibiotik pada ISPA non pneumoni dan diare, penggunaan injeksi pada myalgia, namun belum memenuhi pada rata-rata item obat per lembar resep. Penggunaan sediaan farmasi di puskesmas secara rata-rata Kabupaten Pasuruan telah memenuhi standar WHO namun masih perlu dilakukan tindaklanjut perbaikan terhadap puskesmas yang pelaksanaan penggunaan sediaan farmasinya belum memenuhi standar WHO
Profil Perilaku dan Pengetahuan Warga Kelurahan Dukuh Menanggal Surabaya tentang DAGUSIBU Asri Wido Mukti; Nadia Aisah Mayzika
Dedication : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 4 No 1 (2020): Maret 2020
Publisher : LPPM Universitas PGRI Argopuro Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31537/dedication.v4i1.294

Abstract

Masalah penyalahgunaan obat merupakan kasus yang masih banyak ditemui pada masyarakat. Berdasarkan data yang diperoleh dari survey oleh tim dosen melalui beberapa apotek di daerah Dukuh Menanggal menunjukkan bahwa banyaknya masyarakat yang membeli obat keras tanpa resep dokter, kejadian efek samping obat, penyimpanan obat yang salah dan pembuangan sampah obat yang tidak terpakai yang tidak dimusnahkan terlebih dahulu. Melalui kegiatan sosialisasi DAGUSIBU (Dapat, Gunakan, Simpan, Buang) obat diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan warga kelurahan Dukuh Menanggal tentang macam- macam obat, bentuk sediaan obat, cara penggunaan obat, cara menyimpan dan membuang obat yang sudah tidak dipakai serta mampu menerapkan terutama tentang bagaimana cara Mendapatkan, Menggunakan, Menyimpan dan Membuang Obat dengan Baik dan benar. Metode yang digunakan adalah pengenalan masalah, pengisian kuisioner pre sosialisasi, pelaksanaan sosialisasi DAGUSIBU dengan cara penyuluhan, diskusi interaktif, pengisian kuisioner post sosialisasi dan pambagian buku saku DAGUSIBU. Dari pengisian kuisioner pre dan post sosialisasi didapatkan hasil peningkatan pengetahuan lebih dari 50% dan nilai signifikansi p value 0,000 yang artinya terdapat perbedaan pengetahuan yang bermakna antara sebelum dan sesudah sosialisasi. Diperlukan upaya keberlanjutan program dan pembinaan dari apoteker yang berpraktek di apotek sehingga semakin banyak masyarakat yang mengetahui tentang cara penggunaan obat yang benar.