AbstrakDalam RTRW Minahasa 2014-2034 dikatakan kecamatan yang termasuk sebagai pusat pertumbuhan kabupaten yaitu pusat kegiatan lokal salah satunya adalah Kecamatan Remboken. Pasal 5 ayat 2 huruf (g) mengatakan tentang meningkatkan ketersediaan dan kualitas peIayanan prasarana serta fasilitas pednukung kegiatan pedesaan atau perkotaan. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi dan menganalisa tentang ketersediaan sarana dan prasarana di Kecamatan Remboken menggunakan SNI 03-1733-2004 dan Standar Pelayanan Minimal tentang Prasarana juga menganalisis kebutuhan sarana selama 20 tahun kedepan berdasarkan Proyeksi Pertumbuhan Penduduk. Pengumpulan data primer melalui pengamatan lapangan, teknik dokumentasi, dan wawancara dengan instansi terkait, sedangkan data sekunder didapatkan dari Badan Pusat Statistik Minahasa yang dianalisis menggunakan metode deskriptif kualitatif, untuk menganalisis data digunakan metode deskriptif kuantitatif, untuk mengetahui persebaran prasarana dan sarana serta radius pelayanan sarana digunakan metode analisis spasial. Hasil dan pembahasan diketahui kualitas prasarana jalan dimana lebar jalan belum sesuai standar dan prasarana air bersih di desa Pulutan belum dikelola secara komunal, prasarana persampahan belum tersedianya Tempat Pembuangan Sementara. Dalam rentan waktu 20 tahun Sarana Pendidikan Taman Kanak Kanak perlu penambahan 11 unit, Sekolah Menengah Pertama perlu penambahan 2 unit dan Sekolah Menengah Atas perlu penambahan 4 unit. Sarana Kesehatan Posyandu perlu penambahan 7 unit dan Dokter Praktek perlu penambahan 3 unit.Kata-kunci: prasarana; sarana; permukiman AbstractIn the 2014-2034 Minahasa RTRW, it is said that the sub-district is included as the center of district growth, namely the center of local activities, one of which is Remboken District. Article 5 paragraph 2 letter (g) says about improving the availability and quality of infrastructure and facilities to support rural or urban activities. This study aims to identify and analyze the availability of facilities and infrastructure in Remboken District using SNI 03-1733-2004 and Minimum Service Standards on Infrastructure as well as analyze the need for facilities for the next 20 years based on Population Growth Projections. Primary data collection was through field observations, documentation techniques, and interviews with related agencies, while secondary data was obtained from the Central Statistics Agency of Minahasa which was analyzed using a qualitative descriptive method, to analyze the data was used a quantitative descriptive method, to find out the distribution of infrastructure and facilities as well as the radius of service facilities was used the spatial analysis method. The results and discussions were known to the quality of road infrastructure where the width of the road was not up to standard and the clean water infrastructure in Pulutan village had not been managed communally, and the waste infrastructure was not yet available for a Temporary Disposal Site. In the span of 20 years, the Children's Kindergarten Education Facility needs to add 11 units, Junior Secondary Schools need to add 2 units and Senior Secondary Schools need to add 4 units. Posyandu Health Facilities need an additional 7 units and Practicing Doctors need an additional 3 units.Keywords : infrastructure; facilities; settlement