Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Performance of Broilers Supplemented with Porang Glucomannan and Bacillus subtilis Yenny Niken Larasati; Acep Perdinan
Jurnal Pengembangan Penyuluhan Pertanian Vol 19, No 36 (2022): Desember
Publisher : UPPM Politekik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan Yoma)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36626/jppp.v19i36.882

Abstract

The study was designed to evaluate the effect of porang glucomannan andBacillus subtilis on the performance of broiler chickens. One hundred and sixty dayold chick of broilers were kept for 5 weeks with average body weight 42.6 ± 2.9gram. The experiment was arranged as a completely randomized design with 4treatments and 4 replications. The treatments were T0 (control), T1(supplementation of prebiotic porang glucomannan), T2 (supplementation ofprobiotic Bacillus subtilis), and T3 (supplementation of synbiotic porangglucomannan and Bacillus subtilis). Parameters measured were body weight, feedintake, and feed conversion ratio (FCR). Overall body weight in treatments T1, T2,and T3 were greater (p<0.05) than T0. Moreover, FCR of T1, T2, and T3 were lower(p<0.05) than T0. However, there was no effect of dietary treatments on feed intake.It was concluded that supplementation of porang glucomannan and/ or Bacillussubtilis increased body weight and decreased feed conversion ratio than controlwithout any negative effect of dietary treatments on feed intake of broilers.
Pengaruh Fermentasi Menggunakan Berbagai Jenis Aspergillus terhadap Kandungan Nutrien dan Antinutrien Bungkil Inti Sawit Andang Andiani Listyowati; Yenny Niken Larasati
JURNAL TRITON Vol 16 No 1 (2025): JURNAL TRITON
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Manokwari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47687/jt.v16i1.1232

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh fermentasi menggunakan spesies Aspergillus yang berbeda (Aspergillus niger, Aspergillus oryzae, dan Aspergillus sojae) terhadap kandungan nutrien (serat kasar dan protein kasar) dan antinutrien (fitat dan Cu) pada bungkil inti sawit. Percobaan berupa Rancangan Acak Lengkap dengan empat perlakuan masing-masing lima ulangan. Perlakuan meliputi T0 (bungkil inti sawit tanpa fermentasi), T1 (bungkil inti sawit + Aspergillus niger 8 g/kg), T2 (bungkil inti sawit + Aspergillus oryzae 8 g/kg), dan T3 (bungkil inti sawit + Aspergillus sojae 8 g/kg). Fermentasi dilakukan secara aerobik pada suhu 30°C selama 3 hari. Variabel penelitian terdiri dari kandungan nutrien (serat kasar dan protein kasar) dan antinutrien (fitat dan Cu). Hasil menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan (p≤0,05) pada bungkil inti sawit fermentasi dibandingkan dengan kontrol terhadap penurunan kandungan nutrien serat kasar (dari 38,971% menjadi paling rendah 15,662%) dan antinutrien asam fitat (dari 20,982% menjadi paling rendah 5,356%) serta peningkatan kandungan nutrien protein kasar (dari 17,111% menjadi paling tinggi 19,918%), namun nilai antinutrien Cu tidak berbeda nyata antar perlakuan. Fermentasi menggunakan berbagai spesies Aspergillus (Aspergillus niger, Aspergillus oryzae, dan Aspergillus sojae) dapat memperbaiki kandungan nutrien serat kasar dan protein kasar serta menurunkan antinutrien fitat, tanpa adanya pengaruh negatif pada antinutrien Cu bungkil inti sawit.