Marlien T. Lapian, Marlien T.
Unknown Affiliation

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PELAKSANAAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI (PNPM) – PERKOTAAN DI KOTA MANADO Lapian, Marlien T.; Mamentu, Michael
Jurnal LPPM Bidang EkoSosBudKum (Ekonomi,Sosial,Budaya, dan Hukum) Vol 2, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Program Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan (P2KP) mulai ditetapkan pada tahun 1999 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 33/KPTS/1999 tentang Susunan Organisasi dan Tata Hubungan Kerja Proyek Manajemen Unit P2KP yang dijalankan oleh Ditjen Perumahan dan Pemukiman. Proram ini kemudian berganti nama menjadi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri – Perkotaan. Di kota Manado, program ini sudah berjalan semenjak tahun 2000 dengan alokasi anggaran Rp 6,7 Milyar per tahun dengan target 26 Kelurahan per tahunnya. PNPM Mandiri Perkotaan terdiri dari 2 bentuk bentuk yaitu: bantuan kepada masyarakat miskin dalam bentuk pinjaman dana yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan yang diusulkan oleh masyarakat. Bantuan teknis berupa pendampingan kepada masyarakat dalam rangka membantu pembentukan organisasi di tingkat komunitas, guna meningkatkan kesejahteraraan melalui peningkatan ekonomi, prasarana lingkungan, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Kenyataannya, sampai dengan tahun 2012 ini, jumlah penduduk miskin perkotaan masih cukup signifkan. Angka kemiskinan di kota Manado relatif masih berada pada angka 6 sampai 7 % per tahunnya (BPS kota Manado, 2012). Rendahnya tingkat penurunan angka kemiskinan di kota Manado dapat menjadi indikasi bahwa program pengentasan kemiskinan yang ada selama ini belum memberikan perubahan yang nyata bagi masyarakat miskin di kota ini. Kenyataannya, sampai dengan tahun 2012 ini, jumlah penduduk miskin perkotaan masih cukup signifkan. Angka kemiskinan di kota Manado relatif masih berada pada angka 6 sampai 7 % per tahunnya (BPS kota Manado, 2012). Rendahnya tingkat penurunan angka kemiskinan di kota Manado dapat menjadi indikasi bahwa program pengentasan kemiskinan yang ada selama ini belum memberikan perubahan yang nyata bagi masyarakat miskin di kota ini. Hasil penelitian memperlihatkan penyebab belum optimalnya pelaksanaan PNPM Perkotaan di kota Manado bersumber pada 3 hal. Pertama, kurangnya penyegaran di dalam organisasi pelaksana yang menyebabkan kejenuhan di tingkat pelaksana lapangan, serta bentuk organisasi yang “gemuk” menyebabkan panjangnya birokrasi pelaksanaan kegiatan. Kedua, beban kerja yang amat besar dari “Pusat” yang menyebabkan terjadinya tumpang tindih program, antara program yang sudah dirancang dari masyarakat dan program yang ditentukan oleh Pusat. Ketiga, lemahnya punishment bagi mereka yang melakukan “penyimpangan” selama kegiatan berjalan.
Partisipasi Masyarakat Pada Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Minahasa Utara Tahun 2020: (Identifikasi Penyebab Masyarakat Tidak Menggunakan Hak Pilihnya) Roring, Erika Angela; Lapian, Marlien T.; Lambey, Trintje
POLITICO: Jurnal Ilmu Politik Vol. 11 No. 3 (2022): Juli 2022
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35797/jp.v11i3.44366

Abstract

ABSTRAK Artikel ini merupakan hasil identifikasi penyebab mengapa masyarakat khususnya masyarakat di Kecamatan Dimembe banyak yang tidak menggunakan hak pilihnya (Golput) pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun 2020 di Kabupaten Minahasa Utara. Dengan menggunakan metode kualitatif penelitian ini akan mengidentifikasi berbagai faktor yang mempengaruhi pemilih mengapa mereka tidak menggunakan hak pilih mereka pada Pilkada di Kabupaten Minahasa Utara tahun 2020. Temuan penelitian menggambarkan bahwa masyarakat yang tidak menggunakan hak pilih mereka terkategori sebagai masyarakat yang golput awam. Hal itu disebabkan karena mereka masih apatis yang artinya tidak ada ketertarikan di bidang politik, ditambah dengan anggapan bahwa suara mereka tidak terlalu berpengaruh. Selain faktor apatisme, yang juga mempengaruhi para pemilih yang mempunyai hak pilih namun tidak menggunakannya adalah pertimbangan dari kebutuhan ekonomi, disamping kurangnya pendekatan politik dari para calon. Kata Kunci: Pemilihan Kepala Daerah; Hak Pilih ABSTRACT This article is the result of identifying the causes why many people, especially people in Dimembe District, do not use their voting rights (Golput) in the 2020 Regional Head Election (Pilkada) in North Minahasa Regency. Using qualitative methods, this study will identify various factors that influence voters why they do not exercise their voting rights in the regional elections in North Minahasa Regency in 2020. The research findings illustrate that people who do not exercise their voting rights are categorized as ordinary people who abstain. This is because they are still apathetic, which means they have no interest in politics, coupled with the assumption that their voices are not very influential. In addition to the apathy factor, which also affects voters who have the right to vote but do not use it, is the consideration of economic needs, in addition to the lack of political approach from the candidates. Keywords: Regional Head Election
Partisipasi Politik Masyarakat Pada Pemilihan Walikota Dan Wakil Walikota Manado Tahun 2020 Kusen, Ferrel C.; Lapian, Marlien T.; Lambey, Trintje
POLITICO: Jurnal Ilmu Politik Vol. 11 No. 3 (2022): Juli 2022
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35797/jp.v11i3.44369

Abstract

ABSTRAK Artikel ini mengidentifikasi factor-faktor yang mempengaruhi preferensi pemilih dalam berpartisipasi pada pemilihan Walikota dan Wakil Walikota (Pilwako) Manado tahun 2020. Dengan menggunakan metode kualitatif artikel ini akan mengidentifikasi dan mengkaji berbagai faktor yang mempengaruhi preferensi masyarakat pemilih khususnya yang ada di Kecamatan Malalayang Kota Manado, dalam menentukan pilihan mereka pada Pilwako Kota Manado tahun 2020. Temuan penelitian menunjukan faktor yang mempengaruhi preferensi masyarakat pemilih dalam menentukan pilihannya cukup beragam. Terjadi percampuran antara pendekatan sosiologis, pendekatan psikologis, dan pilihan yang rasional. Namun jika diprosentasikan, preferensi mereka lebih didasarkan pada pendekatan psikologis, dimana mereka lebih melihat latar belakang pasangan calon dari siapa partai yang mendukungnya. Kata Kunci: Partisipasi Politik; Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Manado ABSTRACT This article identifies the factors that influence voter preferences in participating in the 2020 Manado Mayor and Deputy Mayor (Pilwako) election. Using a qualitative method, this article will identify and examine various factors that influence voters' preferences, especially in Malalayang District, Manado City. , in determining their choice in the 2020 Mayoral Election of Manado City. The research findings show that the factors that influence the preferences of the voting community in determining their choice are quite diverse. There is a mixture of sociological approach, psychological approach, and rational choice. However, if they are presented as a percentage, their preferences are based more on a psychological approach, where they look more closely at the background of the candidate pair from which party supports it. Keywords: Political Participation; Election of Mayor and Deputy Mayor of Manado
Evaluasi Strategi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Dalam Pilkada Tahun 2018 Dalihade, Ferdinand R.L. J; Lapian, Marlien T.; Lengkong, Johny P.
POLITICO: Jurnal Ilmu Politik Vol. 11 No. 4 (2022): Oktober 2022
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35797/jp.v11i4.45258

Abstract

Pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun 2018 di Kabupaten Siau Tagulandang dan Biaro (Sitaro) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dapat memenangkan calon yang diusungnya menjadi Bupati Sitaro untuk periode 2018-2023. Artikel ini akan mengevaluasi strategi yang dilakukan oleh PDIP dalam memenangkan kompetisi politik tersebut. Dengan menggunakan metode kualitatif, artikel ini akan mengidentifikasi apa saja strategi yang dimainkan oleh PDIP untuk memenangkan pertarungan tersebut serta mengevaluasinya. Hasil penelitian menggambarkan bahwa kemenangan pasangan Evangelian Sasingen-John Palandung (YES-JO) yang diusung oleh Partai PDI-P disebabkan oleh keunggulan Visi dan Misi yang ditawarkan pasangan ini kepada masyarakat, sekaligus cara menawarkannya yang dilakukan dengan pendekatan kekeluargaan. Selain itu kemenangan diraih oleh pasangan ini juga disebabkan oleh ketepatan sasaran dalam mengimplementasikan strategi, disamping kerja keras dari tik sukses. Kata Kunci: Strategi : PDIP: Pemilihan Kepala Daerah ABSTRACT In the 2018 Regional Head Election (Pilkada) in Siau Tagulandang Regency and Biaro (Sitaro), the Indonesian Democratic Party of Struggle (PDIP) was able to win the candidate it promoted as Sitaro Regent for the 2018-2023 period. This article will evaluate the strategy adopted by PDIP in winning the political competition. By using a qualitative method, this article will identify the strategies used by PDIP to win the battle and evaluate them. The results of the study illustrate that the victory of the Evangelian Sasingen-John Palandung (YES-JO) pair promoted by the PDI-P Party is due to the superiority of the Vision and Mission offered by this pair to the community, as well as the way they offer it which is carried out with a family approach. In addition, the victory achieved by this pair was also due to the accuracy of the target in implementing the strategy, in addition to the hard work of successful ticks. Keywords: Strategy : PDIP: Regional Head Election
Perbandingan Strategi Kampanye Partai PDI-P Dan Partai Golkar Dalam Pemilihan Umum Legislatif 2019 Sahati, Kevin Juan; Lapian, Marlien T.; Lengkong, Johny P.
POLITICO: Jurnal Ilmu Politik Vol. 11 No. 3 (2022): Juli 2022
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35797/jp.v11i3.46282

Abstract

Dalam sebuah kompetisi politik strategi kampanye sangat berpengaruh terhadap keberhasilan dari kontestan. Dalam kompetisi politik terkait Pemilihan Umum Legislatif (Pileg) strategi kampanye dilakukan selain oleh calon yang bersangkutan, juga dilakukan oleh partai politik pengusung. Dengan menggunakan metode kualitatif, artikel ini akan membandingkan strategi partai politik Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan Partai Politik Golongan Karya (Golkar) dalam memperjuangan calon-calon yang diusung mereka pada Pileg tahun 2019 di Kota Manado. Temuan penelitian menggambarkan dari strategi yang dilakukan kedua partai hampir dapat dikatakan hampir sama. Secara umum kedua partai masing-masing memaksimalkan peran struktur partai di tingkat daerah, menggunakan media sosial sebagai media kampanye, dan pemasangan baliho. Adapun perbedaan hanya terdapat pada isu yang diusung saat berkampanye. Untuk PDIP isu kampanye yang diusung yaitu dengan mengangkat 3 isu utama, yaitu isu infrastruktur seperti pembangunan jalan, drainase, juga air bersih. Untuk isu sosial PDIP mengangkat isu bantuan-bantuan sosial dari pemerintah, dan isu ekonomi dimana adanya penurunan harga pasar contohnya penurunan bahan pokok. Selain itu juga dikarenakan PDIP merupakan partai yang mempunyai calon dalam pemilihan presiden dan wakil presiden, make mereka juga mengangkat isu-isu mengenai kader mereka yang menjadi calon presiden dan wakil presiden. Sedangkan untuk partai Golkar mengangkat isu-isu berdasarkan isu masyarakat di setiap daerah pemilihan (Dapil), seperti Dapil Wenang-Wanea dengan mengangkat isu kemacetan. Dan dilihat dari keberhasilan strategi yang dilakukan oleh kedua partai, terbukti PDIP lebih unggul dalam mearih dukungan masyarakat Kota Manado. Kata Kunci: Strategi Kampanye ABSTRACT In a political competition, the campaign strategy is very influential on the success of the contestants. In the political competition related to the Legislative General Election (Pileg), the campaign strategy is carried out not only by the candidate concerned, but also by the supporting political party. Using a qualitative method, this article will compare the strategies of the Indonesian Democratic Party of Struggle (PDIP) political party with the Golkar political party in fighting for the candidates they promoted in the 2019 Pilleg in Manado City. The research findings illustrate that the strategies carried out by the two parties are almost the same. In general, the two parties each maximized the role of the party structure at the regional level, using social media as a campaign medium, and installing billboards. The difference is only in the issues that are brought up during the campaign. For PDIP the campaign issues raised are by raising 3 main issues, namely infrastructure issues such as road construction, drainage, and clean water. For social issues, PDIP raised the issue of social assistance from the government, and economic issues where there was a decline in market prices, for example a decrease in basic commodities. In addition, because PDIP is a party that has candidates in the presidential and vice presidential elections, they also raise issues regarding their cadres who become presidential and vice presidential candidates. Meanwhile, the Golkar party raises issues based on community issues in each electoral district (Dapil), such as the Wenang-Wanea Dapil by raising the issue of congestion. And judging from the success of the strategies carried out by the two parties, it is proven that PDIP is superior in gaining the support of the people of Manado City. Keywords: Campaign Strategy
Strategi Pemenangan Pemilihan Kepala Daerah : (Analisis Strategi Pemenangan Pasangan Frans Manery Dan Muchlis Tapi-Tapi Pada Pilkada Tahun 2020 Di Kabupaten Halmahera Utara) Andries , Jeivelien Edenia; Lapian, Marlien T.; Sondakh, Efvendi R.
POLITICO: Jurnal Ilmu Politik Vol. 12 No. 2 (2023): April 2023
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35797/jp.v12i2.47669

Abstract

Artikel ini mengkaji strategi pemenangan yang dilakukan oleh pasangan Frans Manery dan Muchlis Tapi-Tapi (Fm-Mantap) pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Kabupaten Halmahera Utara pada tahun 2020. Dengan menggunakan metode kualitatif penelitian ini fokus mengkaji bagaimana strategi dari pasangan Frans Manery dan Muchlis Tapi-Tapi untuk memenangkan pilkada tahun 2020 di kabupaten Halmahera Utara pada era pandemi covid-19. Temuan penelitian menggambrakan bahwa strategi keberhasilan atau pencapaian dari Tim sukses Frans Maneri dan Muchlis Tapi-Tapi bukan hanya tentang penyusunan strategi kampanye kepada masyarakat tetapi lebih karena kedua orang tersebut adalah bupati d an wakil bupati petahana yang menjabat pada periode sebelumnya. sehingga sudah membangun personal branding terlebih dahulu lewat hasil kinerja periode sebelumnya. Selain itu juga kepemilikan tuim sukses yang kuat juga menjadi faktor penentu kemenangan bagi pasangan ini, disamping metode kampanye yang dilakukan. Faktor lain adalah keadaan pandemi yang terjadi pada saat pilkada 2020 juga dapat secara maksimal dimanfaatkan oleh pasangan ini dalam melakukan kampanye. Kata Kunci: Strategi Pemenangan; Pemilihan Kepala Daerah ABSTRACT This article examines the winning strategy carried out by the Frans Manery and Muchlis Tapi-Tapi (Fm-Mantap) pair in the Regional Head Elections (Pilkada) in North Halmahera Regency in 2020. Using a qualitative method this research focuses on examining how the strategy of the Frans Manery couple and Muchlis Tapi-Tapi for winning the 2020 local elections in North Halmahera district during the Covid-19 pandemic era. The research findings illustrate that the success or achievement strategy of the Frans Maneri and Muchlis Tapi-Tapi Success Team was not only about preparing a campaign strategy for the community but more because the two people were the incumbent regent and deputy regent who served in the previous period. so that you have built personal branding first through the results of the previous period's performance. In addition, the ownership of a strong successful team is also a determining factor for this pair's victory, in addition to the campaign methods carried out. Another factor is that the pandemic situation that occurred during the 2020 local elections can also be optimally utilized by this pair in carrying out the campaign. Keywords: Winning Strategy; Regional Head Election