Hisnuddin Lubis, Hisnuddin
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

MEMBANGUN MADURA : STRATEGI MENUJU “MADURA MADANI” Lubis, Hisnuddin
DIMENSI Vol 8, No 2 (2015): Oktober
Publisher : DIMENSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Madura begitu dekat dengan Jawa, namun ralitanya perkembangannya sangat jauh dibandingkan dengan jawa. Empat kabupaten di Madura menempat posisi terakhir dalam kesejahteraan. Untuk itu pemerintah berupaya membangunan Madura yang dikenal dengan Paket jembatan Suramadu dan industrialisasi. Pembangunan Madura merupakan upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat Madura. Dalam perspektif penulis, kesejahteraan ekonomi dan sosial Madura semakna dengan istilah  “Madura Madani” yaitu terciptanya kondisi Masyarakat Madani di Madura.  mensejahterakan masyarakat madura secara ekonomi, swasembada dalam kemandirian, serta terjaganya kelestarian budaya dan sumberdaya alam (SDA) sesuai dengan konsep awal pembangunan madura dalam trilogi alawi yaitu pembangunan yang Manusiawi, madurawi dan islamiUntuk mencapai target dan sasaran yang telah dirumuskan yaitu meningkatkan kesejahteraan masyarakat Madura, proses ini membutuhkan beberapa strategi. Pertama Peningkatan kapasitas masyarakat lokal, artinya meningkatkan kwalitas human resources melalui instritusi lokal dalam hal ini adalah pesantren. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan sinergi antara pendidikan pesantren dengan pendidikan perguruan tinggi. Selain itu untuk memperkuat posisi pesantren sendiri diperlukan inovasi kurikulum, Peningkatan Mutu Pengajar, pembinaan dan pengembangan jaringan.Kedua, pemberdayaan masyarakat lokal dan sinergi antar daerah. keberdayaan masyarakat lokal merupakan syarat utama pembangunan partisipatif maupun sustainable development. Pemberdayaan masyarakat lokal mencakup juga kesadaran masyarakat akan potensi diri, strategi pemanfaatannya untuk pembangunan.  broker strategi dan closure strategy dapat dikombinasikan sebagai sinergi antar daerah di Madura guna mencapai madura masa depan secara utuh dan merata.Ketiga optimalisasi peran peran pemerintah. Dalam hal ini peran pemerintah adalah intervensi kebijakan yang di konstruksi untuk melindungi masyarakat lokal tanpa mengurangi daya tarik madura bagi investor. Kebijakan pemerintah daerah harus protektif, dan berorientasi kepada sustainabilitas sumberdaya alam, maupun sosial masyarakat Madura. Dengan demikian “Madura Madani” masyarakat sejahtera secara ekonomi, swasembada dalam kemandirian, serta terjaganya kelestarian budaya dan sumberdaya alam (SDA) sesuai dengan konsep awal pembangunan madura dalam trilogi alawi yaitu pembangunan yang Manusiawi, madurawi dan islami dapat tercapai tanpa mengurangi daya tarik Madura bagi masyarakat Luar.
SALENG ABENTHO: A STRATEGY TO REDUCE COSTS OF LOCAL RESOURCES-BASED MADURESE CORN FARMING Lubis, Hisnuddin; Rohmatillah, Nely
Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 10, No 3 (2021)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jish-undiksha.v10i3.37870

Abstract

Madurese corn is one of the leading agricultural commodities of Madura. Its opportunity is quite prospective, given that the national corn-based industry shows a positive trend from year to year. The problem is that the corn cultivation by the Madurese people is merely oriented to serving the purpose of meeting food needs rather than a profit-oriented one. This is because the planting costs are relatively expensive with a thin profit margin. Therefore, a cost-efficient strategy for local resources-based Madurese Corn Farming is required. The present study is expected to produce a strategic model for using local resources to reduce the costs of Madurese corn farming. This study was carried out in Gapurana Village, Kalianget Sub-district of Sumenep Regency Madura, using the qualitative descriptive approach. Data were collected by observation and in-depth interviews and analyzed using the Mils and Huberman model. The results showed that local resources, especially social resources in the form of solidarity ‘saleng abentho’, effectively reduced the costs of Madurese corn farming. This resource could be managed and institutionalized by involving farmer groups and policies to realize an industrial-scale Madurese Corn Farming.