Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Visi Komunikasi

PEMBERITAAN PEREMPUAN DALAM PROGRAM ACARA KRIMINAL DI TELEVISI Afgiansyah Afgiansyah
Jurnal Visi Komunikasi Vol 12, No 1 (2013): May 2013
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (252.764 KB) | DOI: 10.22441/visikom.v12i1.360

Abstract

Program berita kriminal sampai saat ini masih menimbulkan pro dan kontra. Bagipihak yang pro mengganggap acara ini dapat memberikan pelajaran dari akibat dilakukannyasuatu tindak kejahatan sehingga masyarakat lebih waspada terhadap peristiwa yang terjadidisekitar mereka demi keamanan diri, keluarga dan lingkungan. Sedangkan bagi pihak yangkontra menganggap bahwa berbagai berita kriminal ini justru menginspirasi dan mendorongmakin maraknya tindakan kriminal lain di masyarakat, bahkan Televisi dianggap pemerkosakeempat oleh pihak yang kontra.Banyak kepentingan masyarakat yang dilanggar danterabaikan , dalam hal ini yang rentan merasakan dampaknya adalah kaum wanita. Olehkarena itu penulis ingin melihat secara obyektif bagaimana potret perempuan dalam programacara kriminal di televisi khususnya program TKP di Trans7. Metode penelitian yangdigunakan adalah analisis isi. Data diperoleh dari copy tayangan TKP di Trans7 periode 1-31januari 2008 yang subyeknya wanita. Hasil penelitian memberikan gambaran seperti apatayangan kriminal tkp di trans 7 serta seperti apa tkp menempatkan kaum wanita di dalamtayangannya.Hasilnya 82% TKP menyajikan kekerasan fisik,77% Nama subyekditampilkan,dan 55% Wajah subyek terlihat jelas.Dalam hal ini penulis memberikan Upayaupayaapa saja yang menurut penulis harus dilakukan untuk program acara kriminal ditrans7.Penulis juga berharap nantinya penelitian ini bisa menjadi acuan untuk perbaikan dankemajuan Trans7.Program berita kriminal sampai saat ini masih menimbulkan pro dan kontra. Bagipihak yang pro mengganggap acara ini dapat memberikan pelajaran dari akibat dilakukannyasuatu tindak kejahatan sehingga masyarakat lebih waspada terhadap peristiwa yang terjadidisekitar mereka demi keamanan diri, keluarga dan lingkungan. Sedangkan bagi pihak yangkontra menganggap bahwa berbagai berita kriminal ini justru menginspirasi dan mendorongmakin maraknya tindakan kriminal lain di masyarakat, bahkan Televisi dianggap pemerkosakeempat oleh pihak yang kontra.Banyak kepentingan masyarakat yang dilanggar danterabaikan , dalam hal ini yang rentan merasakan dampaknya adalah kaum wanita. Olehkarena itu penulis ingin melihat secara obyektif bagaimana potret perempuan dalam programacara kriminal di televisi khususnya program TKP di Trans7. Metode penelitian yangdigunakan adalah analisis isi. Data diperoleh dari copy tayangan TKP di Trans7 periode 1-31januari 2008 yang subyeknya wanita. Hasil penelitian memberikan gambaran seperti apatayangan kriminal tkp di trans 7 serta seperti apa tkp menempatkan kaum wanita di dalamtayangannya.Hasilnya 82% TKP menyajikan kekerasan fisik,77% Nama subyekditampilkan,dan 55% Wajah subyek terlihat jelas.Dalam hal ini penulis memberikan Upayaupayaapa saja yang menurut penulis harus dilakukan untuk program acara kriminal ditrans7.Penulis juga berharap nantinya penelitian ini bisa menjadi acuan untuk perbaikan dankemajuan Trans7.
Enhancing Sign Language Interpretation in Television News: Cognitive Challenges and Technological Innovations Arlusi, Rosalia Dewi; Afgiansyah, Afgiansyah
Jurnal Visi Komunikasi Vol 24, No 01 (2025): MEI 2025
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/visikom.v24i01.33112

Abstract

Sign language interpretation in television news faces significant challenges due to the rapid pace of information delivery and the fundamental linguistic differences between sign and spoken language. This study aims to identify the obstacles sign language interpreters encountered and examine technological innovations that could improve translation accuracy and accessibility. Employing a Narrative Literature Review (NLR) methodology, the study synthesizes academic literature related to the effectiveness of sign language interpreters in broadcast journalism.  The findings reveal that short-term memory limitations and the inherent complexity of news content significantly influence translation performance. The absence of standardized sign language interpretation practices in television further complicates the delivery of accurate information to deaf and hard-of-hearing audiences. Moreover, nonverbal expressiveness, effective spatial use, and environmental factors—such as lighting and screen layout—play critical roles in the comprehensibility of sign language during broadcasts. This study also emphasizes the urgency of developing AI-based assistive tools and national standards for sign language interpretation in the media sector. It advocates for enhanced interpreter training, especially in handling high-velocity news and technical terminology, and for collaborative initiatives between media institutions and the deaf community to create more inclusive broadcast standards. Ultimately, this research provides theoretical insights through the lens of Information Processing Theory and Cognitive Load Theory and offers practical recommendations to inform policy aimed at inclusive communication. These findings contribute to the broader discourse on improving media accessibility and promoting equity for individuals with hearing disabilities.