Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

SENSITIVITY ANALYSIS OF TRANSPORTATION PRODUCTION COSTS IN INDONESIA Sjafruddin, Ade; Armijaya, Henry; Rahardjo, Agung; Munandar, Ari Sarif
Jurnal Transportasi Vol 8, No 1 (2008)
Publisher : Jurnal Transportasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (157.568 KB)

Abstract

Abstract The transportation production cost (TPC) considerably has strong influence to the national economic condition. This paper focused on the analysis of the transportation production cost sensitivity in relation to the variation of the external affecting factor, which are fuel price, rupiah exchange rate and Bank of Indonesia interest rate. Based on the R2 values, the TPC components in general have significant correlation, with the fuel prices. However, they do not have high correlation to the fluctuation of interest rate and rupiah exchange rate. The sensitivity analysis shows that a 10% rise on fuel price would cause 6%, 2%, 7%, 2.4%, and 4.9% rise on the TPC of intercity bus, ferry ship, interisland ship, train, and airline, respectively.Keywords: sensitivity analysis, transportation production cost, external affecting factor.
SENSITIVITY ANALYSIS OF TRANSPORTATION PRODUCTION COSTS IN INDONESIA Sjafruddin, Ade; Armijaya, Henry; Rahardjo, Agung; Munandar, Ari Sarif
Jurnal Transportasi Vol 8, No 1 (2008)
Publisher : Jurnal Transportasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (157.568 KB) | DOI: 10.26593/jt.v8i1.1830.%p

Abstract

Abstract The transportation production cost (TPC) considerably has strong influence to the national economic condition. This paper focused on the analysis of the transportation production cost sensitivity in relation to the variation of the external affecting factor, which are fuel price, rupiah exchange rate and Bank of Indonesia interest rate. Based on the R2 values, the TPC components in general have significant correlation, with the fuel prices. However, they do not have high correlation to the fluctuation of interest rate and rupiah exchange rate. The sensitivity analysis shows that a 10% rise on fuel price would cause 6%, 2%, 7%, 2.4%, and 4.9% rise on the TPC of intercity bus, ferry ship, interisland ship, train, and airline, respectively.Keywords: sensitivity analysis, transportation production cost, external affecting factor.
Analisis Pemilihan Moda Transportasi Mobil Pribadi dan LRT Menggunakan Metode Stated Preference (Studi Kasus Koridor Jakarta-Bekasi) Ananda, Dhea; Armijaya, Henry; Prasetyo, L.B. Budi
English Vol 1 No 1 (2023): Volume 1 - Nomor 1 - Mei 2023
Publisher : Fakultas Teknik dan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47970/jttt.v1i1.434

Abstract

Kawasan Sub-Urban merupakan penyumbang kepadatan di Jakarta, salah satunya adalah Kota Bekasi. Sebanyak 53% penduduk Kota Bekasi, komuter di Jakarta yang didominasi oleh pengguna kendaraan pribadi. Koridor Jakarta - Bekasi saat ini dilayani oleh moda jalan raya dan kereta api. Moda jalan raya meliputi beberapa pilihan yaitu sepeda motor, mobil pribadi, angkutan umum, Angkutan Perbatasan Terpadu Busway (APTB). Moda kereta dilayani oleh Kereta / KRL. Dalam waktu dekat LRT yang melayani koridor Jakarta-Bekasi akan beroperasi, dipilih LRT tersebut karena dinilai lebih mudah diintegrasikan dengan moda transportasi lain, seperti MRT dan KRL. LRT lintas layanan Jakarta-Bekasi memiliki panjang 18,5 km dan melewati 6 lokasi stasiun. Stasiun tersebut berlokasi di Cawang, Jatibening Baru, Cikunir1, Cikunir2, Bekasi Barat dan Bekasi Timur. Penelitian ini menggunakan data Stated Preference (SP), penelitian ini mengkaji persaingan antara mobil pribadi dan LRT. Saat LRT beroperasi, diperkirakan calon penumpang akan beralih dari moda mobil pribadi ke moda berbasis rel ini sebanyak 70,95%. Besarnya potensi yang ada hanya terbatas pada area yang merupakan service area (hinterland).
Analisis Willingness To Pay (WTP) Penggguna jalan Tol dengan Pendekatan Perilaku (Studi Kasus: Jalan Tol Cimanggis - Cibitung) Farhansyah, Miftah; Armijaya, Henry; Prasetyo, L.B.Budi
English Vol 1 No 2 (2023): Volume 1 - Nomor 2 - Oktober 2023
Publisher : Fakultas Teknik dan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47970/jttt.v1i2.483

Abstract

Salah satu upaya meningkatkan kinerja transportasi di wilayah Jabodetabek, dalam waktu dekat akan dioperasikan Jalan Tol Cimanggis – Cibitung yang merupakan bagian dari jalan tol Lingkar Luar Jakarta II (JORR II). Jalan tol ini memiliki panjang total 26,184 km dan menghubungkan Jalan Tol Jagorawi dengan Jalan Tol Jakarta - Cikampek. Seksi 1A, menghubungkan antara Jalan Tol Jagorawi di Simpang Susun Cimanggis, dengan Simpang Susun Jatikarya/Jalan Transyogi Cibubur, sepanjang 2,75 km yang saat ini sudah beroperasi. Adapun, Seksi 2, sepanjang 23,434 km, menghubungkan Simpang Susun Jatikarya/Jalan Transyogi Cibubur dengan Simpang Susun Cibitung, saat ini, masih dalam tahap konstruksi. Pada Seksi 1A, saat ini, diberlakukan tarif kendaraan golongan I sebesar Rp 5.500 atau Rp 2.000/km. Selanjutnya, penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisis kemauan membayar atau willingness to pay (WTP) pengguna kendaraan golongan 1 sebagai review terhadap besaran tarif yang berlaku pada Jalan Tol Cimanggis-Cibitung saat ini. Pemeriksaan WTP dilakukan dengan pendekatan perilaku menggunakan data yang dikumpulkan melalui wawancara dengan teknik Stated Preference (SP). Selain WTP, pada penelitian ini juga dilakukan analisis terhadap nilai kemampuan membayar atau ability to pay (ATP). Wawancara dengan teknik stated preference dilakukan kepada pengguna kendaraan pribadi roda empat yang melakukan perjalanan di Koridor Cimanggis-Cibitung, paling tidak, dalam satu tahun terakhir. Formulir survei terdiri dari profil responden, karakteristik perjalanan reponden dan persepsi responden terhadap 8 skenario pertukaran (trade-off) atribut tarif tol dan penghematan waktu perjalanan. Data yang diperoleh dianalisa dengan model regresi linier berganda dan model logit. Berdasarkan hasil analisis diperoleh secara rata-rata, bahwa grafik sensitivitas yang dimodelkan mengindikasikan penurunan potensi terpilihnya tol sebesar 4,16% setiap penambahan tarif Rp. 5.000,-. Hasil analisis terhadap nilai WTP yang (ditetapkan) mewakili 50% pelaku perjalanan diperoleh sebesar Rp 2.363,61/km. Sedangkan nilai ATP yang merupakan fungsi dari besaran alokasi pengeluaran transportasi dan intensitas perjalanan diperoleh sebesar Rp 2503,13/km. Hasil analisis menunjukan nilai ATP Rp. 65.542,- lebih besar dari nilai WTP Rp. 61.889,- dan nilai tarif Seksi 1A yang berlaku saat ini Rp.50.142
FLUKTUASI DAN DISPARITAS HARGA BAHAN PANGAN POKOK DI WILAYAH TERTINGGAL, TERPENCIL, TERLUAR, DAN PERBATASAN DI MALUKU UTARA DAN PAPUA BARAT YANG DILALUI PROGRAM TOL LAUT Prasetyo, Leo Bambang Budi; Armijaya, Henry; Purwanti, Oka; Firman, Achmad
Mimbar Agribisnis : Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis Vol 9, No 2 (2023): Juli 2023
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ma.v9i2.9651

Abstract

The government is trying to improve food distribution routes to underdeveloped, remote, outermost and border areas through the Sea Highway program. The purpose of this study was to analyze fluctuations and disparities in food prices in Tidore District, North Maluku Province and Bintuni Regency, West Papua Province. This research was conducted through a price survey in the city of Surabaya as the initial area for the distribution of food goods through the port of Tanjung Perak to the port of Ternate (North Maluku) and the port of Sorong (West Papua). The samples taken were wholesalers in Surabaya City and retail traders in Tidore and Bintuni Regencies. The results of the study show that chillies are a commodity that experiences price fluctuations both in Tidore Regency, North Maluku and Bintuni Regency, West Papua. As for chilies and cooking oil, there is a high price disparity in Tidore Regency, North Maluku, while purebred chicken meat is a commodity that experiences price disparities in the West Papua region