Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

MODEL STOKASTIK UNTUK PEMBEBANAN LALULINTAS BANYAK-RUTE DENGAN MEMPERTIMBANGKAN PERBEDAAN PERSEPSI BIAYA PERJALANAN Kusdian, R. Didin; Ridwan, Agus Salim; Tamin, Ofyar Z.; Syafruddin, Ade
Jurnal Transportasi Vol 6, No 1 (2006)
Publisher : Jurnal Transportasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (111.214 KB)

Abstract

Abstrak Analisa pembebanan jaringan sebagai teknik analisa kebutuhan-sediaan transportasi memerlukan pemodelan pemilihan rute. Model pemilihan rute yang telah banyak dipakai dan teruji keandalanya adalah model all-or-nothing, yang menghasilkan satu rute terbaik dimana diasumsikan semua pengguna memilih rute ini. Model all-or-nothing didasarkan pada asumsi semua pelaku perjalanan berpersepsi sama tentang rute terbaiknya (terpendek, tercepat atau termurah). Asumsi bahwa persepsi sama, tidak selalu benar pada kenyataan.Usaha mendekati kenyataan dikembangkan melalui model stokastik. Model stokastik mempertimbangkan perilaku perbedaan persepsi pelaku perjalanan terhadap biaya perjalanan antar asal-tujuan didalam suatu jaringan. Dari pertimbangan adanya perbedaan persepsi biaya perjalanan dapat muncul  lebih dari satu pilihan rute untuk satu pasang tempat asal dan tujuan pergerakan.Dalam penelitian ini ditambahkan pertimbangan dalam memodelkan perbedaan biaya persepsi perjalanan, yaitu bahwa perbedaan persepsi dipengaruhi juga oleh jarak perjalanan. Semakin jauh jarak perjalanan ketidakpastian biaya perjalanan semakin melebar. Untuk itu dalam membangkitkan biaya persepsi perjalanan digunakan tidak hanya satu pendekatan sebaran, dalam penelitian ini digunakan tiga pendekatan sebaran, yaitu untuk perjalanan jarak dekat persepsi dianggap sama tanpa sebaran, untuk perjalanan jarak sedang digunakan pendekatan sebaran normal dengan parameter dispersi 15% dari rataan persepsi, dan untuk perjalanan jarak jauh digunakan pendekatan sebaran normal dengan parameter dispersi lebih besar yaitu 30% dari rataan persepsi.Hasil percobaan menunjukkan bahwa dengan menganggap terdapat empat segmen persepsi biaya perjalanan akan memunculkan rute-rute pilihan yang berbeda dari rute yang dihasilkan dari anggapan persepsi biaya sama.Kata-kata kunci: biaya jarak, biaya waktu, ongkos tol, biaya gabungan, parameter sebaran, sebaran normal, pola rute terpilih.
PENGGUNAAN DISTRIBUSI NORMAL DALAM MEMODELKAN SEBARAN PERSEPSI BIAYA PERJALANAN DAN TRANSFORMASI BOX-MULLER PADA PENGAMBILAN SAMPEL ACAK MODEL PEMILIHAN RUTE DAN PEMBEBANAN STOKASTIK Kusdian, R. Didin; Ridwan, Agus Salim; Tamin, Ofyar Z.; Syafruddin, Ade
Jurnal Transportasi Vol 5, No 2 (2005)
Publisher : Jurnal Transportasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (81.906 KB)

Abstract

Abstrak Pada diri para pengguna jalan melekat perbedaan-perbedaan dari berbagai sisi, misalnya menyangkut usia, tingkat intelektual, status sosial, maksud perjalanan, cara pandang terhadap uang, dan lain-lain. Pada suatu sistem ruang, misalnya kota, di suatu interval waktu tertentu, misalnya satu jam, akan terjadi suatu pergerakan serentak dari berbagai zona asal ke berbagai zona tujuan. Dalam sistem ruang kota, terpetakan ruas-ruas jalan yang membentuk sistem jaringan jalan kota. Untuk keperluan perencanaan maupun manajemen operasional, akan dibutuhkan suatu perkiraan perilaku pergerakan lalulintas pada sistem jaringan jalan. Perkiraan perilaku pergerakan lalulintas bisa diperoleh melalui model pergerakan berbasis sistem. Dalam bidang pemodelan transportasi telah dikenal 4 komponen model perkiraan kebutuhan transportasi, yaitu Model Bangkitan, Model Distribusi, Model Pemilihan Moda, Model Pemilihan Rute, dan keempat model ini dapat digunakan dengan urutan tahapan sesuai jenis pendekatan persoalan transportasi yang akan diselesaikan. Memilih rute adalah suatu proses keputusan manusia, sebagai pengemudi atau pengguna jalan. Pada model yang paling sederhana keputusan manusia dapat dianggap seragam, atau semua memiliki persepsi yang sama. Upaya mendekati dunia nyata bahwa keputusan manusia sebagai pengemudi adalah beragam, dengan fokus pada keberagaman persepsi terhadap biaya perjalanan untuk suatu pasangan asal-tujuan, dapat dilakukan dengan menganggap bahwa persepsi biaya melintasi setiap ruas jalan dari sekelompok pengemudi merupakan suatu distribusi probabilitas. Pada studi ini dibahas model yang menggunakan distribusi normal sebagai distribusi biaya persepsi. Kemudian dalam simulasi (Monte Carlo) pembebanan model stokastik, dibutuhkan pengambilan sampel acak dari distribusi ini dengan menggunakan bilangan acak (random number). Untuk itu persamaan distribusi normal atau distribusi Gauss, perlu ditransformasikan melalui transformasi Box-Muller. Pada studi ini dicoba untuk menerapkan implementasi algoritma transformasi Box-Muller dengan pengkodean bahasa MS-Fortran Power Station . Kata-kata kunci: biaya persepsi, distribusi normal, transformasi Box-Muller, bilangan acak, sampel acak, model pembebanan stokastik  
MODEL STOKASTIK UNTUK PEMBEBANAN LALULINTAS BANYAK-RUTE DENGAN MEMPERTIMBANGKAN PERBEDAAN PERSEPSI BIAYA PERJALANAN Kusdian, R. Didin; Ridwan, Agus Salim; Tamin, Ofyar Z.; Syafruddin, Ade
Jurnal Transportasi Vol 6, No 1 (2006)
Publisher : Jurnal Transportasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (111.214 KB) | DOI: 10.26593/jt.v6i1.1796.%p

Abstract

Abstrak Analisa pembebanan jaringan sebagai teknik analisa kebutuhan-sediaan transportasi memerlukan pemodelan pemilihan rute. Model pemilihan rute yang telah banyak dipakai dan teruji keandalanya adalah model all-or-nothing, yang menghasilkan satu rute terbaik dimana diasumsikan semua pengguna memilih rute ini. Model all-or-nothing didasarkan pada asumsi semua pelaku perjalanan berpersepsi sama tentang rute terbaiknya (terpendek, tercepat atau termurah). Asumsi bahwa persepsi sama, tidak selalu benar pada kenyataan.Usaha mendekati kenyataan dikembangkan melalui model stokastik. Model stokastik mempertimbangkan perilaku perbedaan persepsi pelaku perjalanan terhadap biaya perjalanan antar asal-tujuan didalam suatu jaringan. Dari pertimbangan adanya perbedaan persepsi biaya perjalanan dapat muncul  lebih dari satu pilihan rute untuk satu pasang tempat asal dan tujuan pergerakan.Dalam penelitian ini ditambahkan pertimbangan dalam memodelkan perbedaan biaya persepsi perjalanan, yaitu bahwa perbedaan persepsi dipengaruhi juga oleh jarak perjalanan. Semakin jauh jarak perjalanan ketidakpastian biaya perjalanan semakin melebar. Untuk itu dalam membangkitkan biaya persepsi perjalanan digunakan tidak hanya satu pendekatan sebaran, dalam penelitian ini digunakan tiga pendekatan sebaran, yaitu untuk perjalanan jarak dekat persepsi dianggap sama tanpa sebaran, untuk perjalanan jarak sedang digunakan pendekatan sebaran normal dengan parameter dispersi 15% dari rataan persepsi, dan untuk perjalanan jarak jauh digunakan pendekatan sebaran normal dengan parameter dispersi lebih besar yaitu 30% dari rataan persepsi.Hasil percobaan menunjukkan bahwa dengan menganggap terdapat empat segmen persepsi biaya perjalanan akan memunculkan rute-rute pilihan yang berbeda dari rute yang dihasilkan dari anggapan persepsi biaya sama.Kata-kata kunci: biaya jarak, biaya waktu, ongkos tol, biaya gabungan, parameter sebaran, sebaran normal, pola rute terpilih.
PENGGUNAAN DISTRIBUSI NORMAL DALAM MEMODELKAN SEBARAN PERSEPSI BIAYA PERJALANAN DAN TRANSFORMASI BOX-MULLER PADA PENGAMBILAN SAMPEL ACAK MODEL PEMILIHAN RUTE DAN PEMBEBANAN STOKASTIK Kusdian, R. Didin; Ridwan, Agus Salim; Tamin, Ofyar Z.; Syafruddin, Ade
Jurnal Transportasi Vol 5, No 2 (2005)
Publisher : Jurnal Transportasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (81.906 KB) | DOI: 10.26593/jt.v5i2.1788.%p

Abstract

Abstrak Pada diri para pengguna jalan melekat perbedaan-perbedaan dari berbagai sisi, misalnya menyangkut usia, tingkat intelektual, status sosial, maksud perjalanan, cara pandang terhadap uang, dan lain-lain. Pada suatu sistem ruang, misalnya kota, di suatu interval waktu tertentu, misalnya satu jam, akan terjadi suatu pergerakan serentak dari berbagai zona asal ke berbagai zona tujuan. Dalam sistem ruang kota, terpetakan ruas-ruas jalan yang membentuk sistem jaringan jalan kota. Untuk keperluan perencanaan maupun manajemen operasional, akan dibutuhkan suatu perkiraan perilaku pergerakan lalulintas pada sistem jaringan jalan. Perkiraan perilaku pergerakan lalulintas bisa diperoleh melalui model pergerakan berbasis sistem. Dalam bidang pemodelan transportasi telah dikenal 4 komponen model perkiraan kebutuhan transportasi, yaitu Model Bangkitan, Model Distribusi, Model Pemilihan Moda, Model Pemilihan Rute, dan keempat model ini dapat digunakan dengan urutan tahapan sesuai jenis pendekatan persoalan transportasi yang akan diselesaikan. Memilih rute adalah suatu proses keputusan manusia, sebagai pengemudi atau pengguna jalan. Pada model yang paling sederhana keputusan manusia dapat dianggap seragam, atau semua memiliki persepsi yang sama. Upaya mendekati dunia nyata bahwa keputusan manusia sebagai pengemudi adalah beragam, dengan fokus pada keberagaman persepsi terhadap biaya perjalanan untuk suatu pasangan asal-tujuan, dapat dilakukan dengan menganggap bahwa persepsi biaya melintasi setiap ruas jalan dari sekelompok pengemudi merupakan suatu distribusi probabilitas. Pada studi ini dibahas model yang menggunakan distribusi normal sebagai distribusi biaya persepsi. Kemudian dalam simulasi (Monte Carlo) pembebanan model stokastik, dibutuhkan pengambilan sampel acak dari distribusi ini dengan menggunakan bilangan acak (random number). Untuk itu persamaan distribusi normal atau distribusi Gauss, perlu ditransformasikan melalui transformasi Box-Muller. Pada studi ini dicoba untuk menerapkan implementasi algoritma transformasi Box-Muller dengan pengkodean bahasa MS-Fortran Power Station . Kata-kata kunci: biaya persepsi, distribusi normal, transformasi Box-Muller, bilangan acak, sampel acak, model pembebanan stokastik  
Analisis Transportasi Laut Indonesia Ridwan, Agus Salim; Hartini, Sri
Journal of Regional and City Planning Vol 8, No 3 (1997)
Publisher : Center for Research and Community Services ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (497.11 KB)

Abstract

Indonesia is an archipelago country with thousand of islands. Sea transportation has an important and strategic function, in particular, the national shipping. It is called ‘Conditio Sinequa Non’ due to its major role from the beginning of Indonesian national development in many aspect of lives: politics, economy, culture, social and defense. All of these aspects would be effective and efficient if sea transportation could realize the functions within itself and act exactly in the way it should be.Sea transportation still does not have the right pattern for its routine operation (i.e, accomplishing its mission functions), particularly because of merely focusing in economic aspect. As the result, an inequitable trips distribution occured. In order to overcome these, we should anticipate appropriate and suitable ways with the hope to prevent our shipment companies and industries from a non-healthy business climate. In return, it will bring positive impact to our social, economy, politic and defence lives.We have to develop a new network of traffic of shipment that could connect every supply and demand points. Based on this, we will be able to arrange new routes in order to get all of people and cargo well distributed including the capability to anticipate all of changes in the distribution pattern that might happen.There are steps to be made in making routes arrangements, but first we have to get origin-destination matrix. Within this matrix we analyze the generation pattern of all dominant ports. After that, we could arrange cargo generation pattern in macro and hierarchy term. The port hierarchy will then determine which ones are going to be the main routes and which are the second routes.In order to make the new proposed routes working more effectively and to assure the continual existing of our national shipping, further study needs to be taken. This study will be about the need for using ‘cobotage’ principle.
Strategi Prouksi Pesawat X Dalam Menghadapi Persaingan Pasar Global Ridwan, Agus Salim; Adhytiawan, Eri
Warta Penelitian Perhubungan Vol. 22 No. 4 (2010): Warta Penelitian Perhubungan
Publisher : Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3002.121 KB) | DOI: 10.25104/warlit.v22i4.1085

Abstract

From technologtj side, plane Juzs any advantages with their competitor. Wzereas the advantages arenot mainly guaranteed tlwt that plnn am win from global competition. Buying decision of planbusiness depend on perfomuznce factors, relntio11ship, finn11cial, comment fleet equipment and manufacturingtraining. T7re aim of study is empiric research and kind of study is explanatory surve;.1Tire result of this study shaws X weakness sudz as reputation variable, on time sclredule variable,selling puma service and financial support. Based on existing X condition and strategic are impossibleto gain the competition. Therefore, adaptation analysis is needed in SWOT analysis. Newstrategic proposed focus on "dreap price and operation cost" with alliance business such as nontraditionalcontract, equihj investment or joint rienture.Ket; word: Buying business attitude, perfomumce, relationship, financial, common fleet equipment,strategic focus, and strategic adaptation.
Menuju Kebijaksanaan Angkutan Umum Yang Fokus Dan Seimbang Bagi Regulator, Operator Dan Pengguna Ridwan, Agus Salim
Warta Penelitian Perhubungan Vol. 22 No. 3 (2010): Warta Penelitian Perhubungan
Publisher : Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2745.732 KB) | DOI: 10.25104/warlit.v22i3.1075

Abstract

Generally, government polia; is defined to protect public transport operators and to determinateoperator business which can reach sustainable of business public transport, equity and efficiena;.Sustainable impliazte operator fur reuenue accepted which am cmier their expenditure, so operatorscan protect their wlwle aperationnl S1JSfems. EqHihJ relnti: to cnpabilihJ and distnbution of peopleincome, so that fare can be reached m; all level income of people, whereas efficiena; can contribute toeconomical efficiena;.With multicriteria analysis and cause-effect analysis (jishbone) approaches to senrice qualitt;, affectivitiesof business SlJStem and gcmernment regulntion can focus on polietJ system and optimal SlJSfemrelated to goal which can be reached. Tiie analysis can result comprehensizie poliCIJ and clarity objectives.Polia; instruments consist of fare, route regulntion, testing, licensing and other instrumentsthat will be arranged such as demand, supply, market stnicture and etc. Finally performance resultedfrom this poliClj prmride more priorihJ lu;pped bij gmiernment, operators and users.The result of the study in Indonesia is obtained that poliCIJ implementation should be distinguishedpublic transport operator betmxn inter cities and within cihJ. 171us for public transport condition andpolia; needed slwuld different such as highway, railwm;, seaport and air transport.Key word: instnmien ts, goo! and perfomumce policies
Penelitian Peta Posisi Pasar Mobil Sedan Dari Sudut Persepsi Konsumen Di Indonesia Ridwan, Agus Salim; Muzakkir, Fajri
Warta Penelitian Perhubungan Vol. 22 No. 5 (2010): Warta Penelitian Perhubungan
Publisher : Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3027.8 KB) | DOI: 10.25104/warlit.v22i5.1114

Abstract

A busting market autonwtizie in Indonesin, encl! ndricle producer efforts to clumge their performanceeven; year. 77re perfomuznce hopped meets consu111es' e.1 . pectntion not only pln;simlly but also psi;clwlogically.Wiren car product from Gneeness and Korean come into Indonesian market, otherIndonesian products effort pretend tl'!eir market before shipped from that new product. So that it isven; interested to find out sedan car consumers' perspective, market position map which can answertire question such as which car tluzt can lose from market?. I11is study is begun from service, personal,price and image values. Consun7er perception is faltered fnJ questioners and is analyzed a dimensionalscale metlwd and preference regression. 77re analysis shows market position map in Indonesia andwill useful not only for bussiness but also for goz-emment related to autonwtive industrial polict;deGsion maker in Indonesin.
Menuju Kebijaksanaan Angkutan Umum Yang Fokus Dan Seimbang Bagi Regulator, Operator Dan Pengguna Ridwan, Agus Salim
Warta Penelitian Perhubungan Vol. 22 No. 3 (2010): Warta Penelitian Perhubungan
Publisher : Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25104/warlit.v22i3.1075

Abstract

Generally, government polia; is defined to protect public transport operators and to determinateoperator business which can reach sustainable of business public transport, equity and efficiena;.Sustainable impliazte operator fur reuenue accepted which am cmier their expenditure, so operatorscan protect their wlwle aperationnl S1JSfems. EqHihJ relnti: to cnpabilihJ and distnbution of peopleincome, so that fare can be reached m; all level income of people, whereas efficiena; can contribute toeconomical efficiena;.With multicriteria analysis and cause-effect analysis (jishbone) approaches to senrice qualitt;, affectivitiesof business SlJStem and gcmernment regulntion can focus on polietJ system and optimal SlJSfemrelated to goal which can be reached. Tiie analysis can result comprehensizie poliCIJ and clarity objectives.Polia; instruments consist of fare, route regulntion, testing, licensing and other instrumentsthat will be arranged such as demand, supply, market stnicture and etc. Finally performance resultedfrom this poliClj prmride more priorihJ lu;pped bij gmiernment, operators and users.The result of the study in Indonesia is obtained that poliCIJ implementation should be distinguishedpublic transport operator betmxn inter cities and within cihJ. 171us for public transport condition andpolia; needed slwuld different such as highway, railwm;, seaport and air transport.Key word: instnmien ts, goo! and perfomumce policies
Strategi Prouksi Pesawat X Dalam Menghadapi Persaingan Pasar Global Ridwan, Agus Salim; Adhytiawan, Eri
Warta Penelitian Perhubungan Vol. 22 No. 4 (2010): Warta Penelitian Perhubungan
Publisher : Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25104/warlit.v22i4.1085

Abstract

From technologtj side, plane Juzs any advantages with their competitor. Wzereas the advantages arenot mainly guaranteed tlwt that plnn am win from global competition. Buying decision of planbusiness depend on perfomuznce factors, relntio11ship, finn11cial, comment fleet equipment and manufacturingtraining. T7re aim of study is empiric research and kind of study is explanatory surve;.1Tire result of this study shaws X weakness sudz as reputation variable, on time sclredule variable,selling puma service and financial support. Based on existing X condition and strategic are impossibleto gain the competition. Therefore, adaptation analysis is needed in SWOT analysis. Newstrategic proposed focus on "dreap price and operation cost" with alliance business such as nontraditionalcontract, equihj investment or joint rienture.Ket; word: Buying business attitude, perfomumce, relationship, financial, common fleet equipment,strategic focus, and strategic adaptation.