Dian Novitasari
Universitas Samawa, Sumbawa Besar

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PERAN DINAS KOPERASI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN DALAM PEMBERDAYAAN PENGRAJIN KAIN TENUN KRE ALANG DI DESA POTO KECAMATAN MOYO HILIR Sri Nurhidayati; E Edrial; Dian Novitasari
Jurnal Kapita Selekta Administrasi Publik Vol 3 No 2 (2022): Jurnal Kapita Selekta Administrasi Publik
Publisher : LPPM Universitas Samawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (905.538 KB) | DOI: 10.58406/kapitaselekta.v3i2.1080

Abstract

Adapun tujuan dari penenlitian ini adalah untuk mengetahui seberapa jauhperanan Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan dalam pemberdayaanpengrajin kain tenun Kre’ Alang di Desa Poto Kecamatan Moyo Hilir dan untukmengetahui hambatan-hambatan yang dihadapi oleh Dinas Koperasi,Perindustrian dan Perdagangan dalam pemberdayaan pengrajin kain tenun KreAlang di desa Poto kecamatan Moyo Utara. Jenis penelitian ini adalah penelitiankualitatif. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data yaitu denganmenggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Alat analisis data yaitudengan menggunakan teori Miles and Huberman yang terdiri dari pengumpulandata, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa DISKOPERINDAG telahmelakukan berbagai macam pemberdayaan diantaranya yaitu: (a) melakukanpelatihan keterampilan, (b) memberikan pembinaan berupa fasilitas alat kerja,rumah produksi dan gedung promosi, (c) mengawasi jalannya produksi Kre’Alang agar tetap terkendali dan tidak terjadi hambatan dalam proses produksi, (d)membantu proses pemasaran Kre’ Alang dengan mengikutsertakan disetiapacaraacara yang diadakan di daerah maupun pusat. Adapun faktor penghambatantara lain kurangnya jumlah pegawai (SDM) DISKOPERINDAG dalammelaksanakan peran sehingga tidak berjalan dengan efisien, Peran yangdilakukan seperti peranpelatihan dan pembinaan sudah tidak lagi dilaksanakan semenjak tahun 2019,serta kurang adanya minat dan keterbatasan pengetahuam dari masyrakat maupunpenenun itu sendiri.