Radityo Putro Handrito
Faculty Of Economics And Business, Brawijaya University, Indonesia

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Perilaku Hijau dalam Wisata Pendakian Gunung: Environmental Background dan Theory of Planned Behavior Taufiq Ismail; Radityo Putro Handrito
INOBIS: Jurnal Inovasi Bisnis dan Manajemen Indonesia Vol. 7 No. 2 (2024): INOBIS: Jurnal Inovasi Bisnis dan Manajemen Indonesia
Publisher : Forum Inovasi Bisnis dan Manajemen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31842/jurnalinobis.v7i2.346

Abstract

Meningkatnya ketertarikan melakukan aktivitas wisata dikawasan lindung dapat memberikan dampak terhadap ekonomi maupun lingkungan. Aktivitas kunjungan seperti pendakian dapat memberikan resiko lingkungan khususnya pada kawasan pegunungan yang masuk kawasan konservasi. Penelitian ini memfokuskan pembahasan mendalam mengenai minat perilaku hijau dikalangan pendakigunung, terutama dalam konteks pegunungan yang masuk kawasan lindung atau konservasi. Perubahan ekosistem lingkungan yang disebabkan oleh perilaku tidak bertanggung jawab, seperti peninggalkan sampah, kerusakan terhadap vegetasi, dan gangguan terhadap fauna lokal, menimbulkan ancaman yang nyata terhadap kelestarian ekologis kawasan tersebut. Oleh karena itu, telaah yang mendalam menngenai minat perilaku hijau menjadi sangat penting dalam upaya menjaga kelestarian alam di kawasan-kawasan lindung tersebut. Penelitian ini akan mengidentifikasi pengaruh latar belakang lingkungan terhadap minat perilaku hijau di kalangan pendaki gunung dengan mengacu kerangka teoretis dari Theory of Planned Behavior (TPB). Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengaruh latar belakang lingkungan terhadap minat perilaku hijau melalui sikap, norma subjektif, dan kontrol perilaku. Melalui pendekatan ini, diharapkan dapat diperoleh pemahaman yang lebih mendalam dan luas mengenai pengaruh latar belakang lingkungan terhadap minat perilaku hijau, sehingga dapat memberikan manfaat implikatif dalam mendukung keberlanjutan lingkungan di kawasan lindung atau pegunungan. Secara empiris, penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar yang kuat dalam pengembangan strategi pengelolaan lingkungan berkelanjutan. Dengan memahami faktor-faktor yang memengaruhi minat perilaku hijau, para pengelola kawasan alam dapat merancang langkah-langkah yang lebih tepat untuk mendorong pendaki gunung dalam bertindak secara bertanggung jawab terhadap lingkungan. Hal ini tidak hanya akan berdampak positif terhadap kelestarian alam di kawasan-kawasan tersebut, tetapi juga akan memperkuat kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam menjaga keberlanjutan lingkungan secara luas. Dengan demikian, penelitian ini memiliki implikasi yang signifikan dalam mendukung upaya pelestarian lingkungan dan pariwisata hijau.