This Author published in this journals
All Journal TAMBANG
M.Si ., franto, M.Si
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Interpretasi Struktur Geologi Regional Pulau Bangka Berdasarkan Citra Shuttle Radar Topography Mission (SRTM) (Interpretation Structure of Regional Geology on Bangka Island with Shuttle Radar Topography Mission (SRTM)) ., franto, M.Si
PROMINE Vol 3, No 1 (2015): PROMINE
Publisher : Jurusan Teknik Pertambangan FT UBB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5.687 KB)

Abstract

This paper aims to present the regional geological information related to geologic structure on the Bangka island. In this paper the processing done digitally on the image of SRTM (Shuttle Radar Topography Mission) by combining the value of azimuth and altitude in order to obtain the number ofalignment able delineated and recognizable become more by incorporating N0oE, N45oE, N90oE and N315oE artificial lighting as well as the value of the slope of the sun at 45o. Based on the interpretation of the results obtained Hillshade and rose diagram direction relative straightness dominant northwest-southeast trending interpreted as a manifestation of the direction stance layers,but it also contained lineament trending northeast-southwest according Margono et al. (1995) a rock folds covering Tanjung Genting Formation and Ranggam Formation, large tilt between 18o-75o and showed great intensity and there is tectonic lineament trending north-south, according to Mangga and Djamal (1994) was a fault and the fault is in the phase of the youngest as well as the fracturing horizontal cut of older faults (Crow , 2005). Straightness morphological pattern of spread and intensity level of tectonic deformation by the force in the research area is obtained by calculating the count lineament density based Geographic Information System with ArcGIS 9.3 in order to obtain density interval straightness into three classes, 0-28.72503662 km / km2 (low), 28.72503663- 57.45007324 km / km2 (medium) and 57.45007325-86.17510986 km / km2 (height) The higher the intensity, the area is assumed to be much deformed and most likely close to the structure geology. Keywords: Tektonic,Structure, Lineament, Hillshade, GIS.
PEMETAAN ZONASI AKUIFER AIR TANAH UNTUK SUMBER AIR BERSIH MASYARAKAT DESA BALUNIJUK ., franto, M.Si; Gusa, Rika Favoria
PROMINE Vol 1, No 1 (2013): PROMINE
Publisher : Jurusan Teknik Pertambangan FT UBB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5.687 KB)

Abstract

Pemanfaatan air tanah yang cenderung meningkat akan mengakibatkan berbagai dampak negatif, berupa penurunan muka air tanah, penurunan mutu air, dan penurunan tanah  (Subsidence) akibat kosongnya rongga-rongga didalam tanah karena hilangnya air. Salahsatu cara untuk mengetahui stratigrafi batuan dan kondisi akuifer di dalam tanah adalah dengan teknik geolistrik, karena geolistrik merupakan alat untuk mendeteksi perlapisan batuan di dalam bumi. Untuk mengetahui perlapisan batuan dan kondisi akuifer di Desa Balunijuk maka dilakukan pendugaan geolistrik pada 4 titik sampel dengan sebaran berdasarkan topografi Desa Balunijuk, Adapun metode geolistrik yang digunakan adalah rangkaian elektroda menurut konfigurasi Wenner. Dari ke empat titik pendugaan geolistrik tersebut maka diperoleh daerah penelitian yang diwakili penampang E-F merupakan daerah paling potensial mengandung air tanah yang tersimpan dalam akuifer dangkal, dengan demikian di daerah ini dapat dilakukan kegiatan pengeboran air tanah sedangkan untuk daerah penelitian yang diwakili penampang  C-D merupakan alternatif daerah yang cukup potensial mengandung air tanah yang tersimpan dalam akuifer dangkal. Namun lapisan pasir yang mengandung air tanah di daerah ini tidak setebal lapisan pasir yang dimiliki daerah penelitian dalam penampang E-F. Sedangkan untuk Lapisan batuan di Desa Balunijuk terdiri dari 3 bagian yaitu: lapisan lempung pasiran dengan nilai tahanan jenis 165-18.207 Ωm, lapisan krikil pasiran dengan nilai tahanan jenis 22,5-258 Ωm, dan lapisan lempung dengan nilai tahanan jenis 2,04-20,5 Ωm serta hasil analisis air permukaan bahwa air permukaan yang di ambil dari semua titik sampel tidak layak di jadikan sebagai sumber air baku air minum.Kata Kunci: Geolistrik, Air tanah, Air baku