Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

Penerapan Metode Runge-Kutta Orde 4 dalam Analisis Rangkaian RLC Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Bangka Belitung, Rika Favoria Gusa,
JURNAL ILMIAH “ECOTIPE” JURUSAN TEKNIK ELEKTRO - FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG Vol 1, No 2 (2014): Jurnal “Ecotipe” Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas B
Publisher : Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5.685 KB)

Abstract

Terdapatnya induktor dan kapasitor dalam rangkaian RLC tanpa sumber setidak-tidaknya menghasilkan sistem yang bercirikan sebuah persamaan diferensial orde kedua.Penyelesaian persamaan diferensial dapat dilakukan dengan menggunakan metode Runge-Kutta orde 4. Rangkaian-rangkaian RLC tanpa sumber yang mempunyai konfigurasi sama tetapi memiliki harga elemen yang berbeda akan menghasilkan tanggapan yang berbeda. Hal ini membuat analisis rangkaian RLC menjadi sukar. Langkah-langkah penyelesaian persamaan rangkaian RLC tanpa sumber yang merupakan persamaan diferensial orde kedua diawali dengan membuat dua persamaan diferensial orde pertama berdasarkan persamaan rangkaian RLC tersebut. Selanjutnya, dilakukan penyelesaian menggunakan metode Runge-Kutta orde 4 dengan bantuan program Matlab sehingga dapat diketahui jenis dan grafik tanggapan alami dari rangkaian RLC seri maupun rangkaian RLC paralel tersebutdalam waktu yang singkat. Dengan melakukan penyelesaian terhadap beberapa persamaan rangkaian RLC seri maupun rangkaian RLC paralel tanpa sumber, diperoleh bahwa penerapan metode Runge-Kutta orde 4 dapat memberikan hasil (nilai tanggapan alami) dengan tingkat ketelitian yang tinggi jika dibandingkan dengan nilai penyelesaian eksaknya. Untuk rangkaian RLC paralel tanpa sumber yang dibahas, selisih (error) terbesar bernilai 0,0023 (0,23%).Untuk rangkaian RLC seri tanpa sumber yang dibahas, tidak terdapat selisih (error) terhadap nilai eksaknya. Kata kunci: Rangkaian RLC seri, Rangkaian RLC paralel, Runge-Kutta orde 4
Pemodelan Sistem Pembangkit Listrik Hybrid Diesel Generator dan Photovoltaic Array Menggunakan Perangkat Lunak HOMER (Studi Kasus di Pulau Semujur Kabupaten Bangka Tengah) Sukma, Dedi; Sunanda, Wahri; Gusa, Rika Favoria
Jurnal ECOTIPE Vol 2, No 2 (2015): Jurnal “ECOTIPE” Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas B
Publisher : Jurusan Teknik Eelektro Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5.687 KB)

Abstract

Sistem PLT Hybrid merupakan salah satu cara dalam penghematan penggunaan bahan bakar minyak bumi dengan mengaplikasikan sistem pembangkit PLTS di pemukiman RT pulau Semujur dimana saat ini diesel generator yang tersedia beroperasi selama 3 jam/hari dengan rata-rata daya listrik pada setiap rumah sebesar 178,8 Watt dengan melakukan pemodelan sistem hybrid menggunakan software HOMER 3.2.3 sebagai perangkat lunak dalam perhitungan biaya selama pengoperasian sistem hybrid. Hasil dari simulasi HOMER bahwa potensi energi yang dihasilkan oleh sistem photovoltaic array dengan nilai insolasi matahari terendah di pulau Semujur sebesar 3,99 kWh/m2/hari dengan renewable fraction pada konfigurasi sistem photovoltaic array sebesar 34% menghasilkan energi listrik sebesar 15.515,01 kWh/tahun dengan penghematan bahan bakar minyak solar sebesar 64,3% dari jumlah pemakaian minyak saat diesel generator beroperasi sendiri yang menghabiskan nilai net present cost (NPC) sebesar Rp 1.143.972.000, cost of energy (COE) sebesar Rp 3.380/kWh dan memiliki kelebihan energi listrik yang cukup untuk pertumbuhan penduduk sebanyak 7 rumah di masa mendatang.Kata kunci : Pembangkit Listrik Hybrid, Diesel Generator, Photovoltaic Array, HOMER.
PEMETAAN ZONASI AKUIFER AIR TANAH UNTUK SUMBER AIR BERSIH MASYARAKAT DESA BALUNIJUK ., franto, M.Si; Gusa, Rika Favoria
PROMINE Vol 1, No 1 (2013): PROMINE
Publisher : Jurusan Teknik Pertambangan FT UBB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5.687 KB)

Abstract

Pemanfaatan air tanah yang cenderung meningkat akan mengakibatkan berbagai dampak negatif, berupa penurunan muka air tanah, penurunan mutu air, dan penurunan tanah  (Subsidence) akibat kosongnya rongga-rongga didalam tanah karena hilangnya air. Salahsatu cara untuk mengetahui stratigrafi batuan dan kondisi akuifer di dalam tanah adalah dengan teknik geolistrik, karena geolistrik merupakan alat untuk mendeteksi perlapisan batuan di dalam bumi. Untuk mengetahui perlapisan batuan dan kondisi akuifer di Desa Balunijuk maka dilakukan pendugaan geolistrik pada 4 titik sampel dengan sebaran berdasarkan topografi Desa Balunijuk, Adapun metode geolistrik yang digunakan adalah rangkaian elektroda menurut konfigurasi Wenner. Dari ke empat titik pendugaan geolistrik tersebut maka diperoleh daerah penelitian yang diwakili penampang E-F merupakan daerah paling potensial mengandung air tanah yang tersimpan dalam akuifer dangkal, dengan demikian di daerah ini dapat dilakukan kegiatan pengeboran air tanah sedangkan untuk daerah penelitian yang diwakili penampang  C-D merupakan alternatif daerah yang cukup potensial mengandung air tanah yang tersimpan dalam akuifer dangkal. Namun lapisan pasir yang mengandung air tanah di daerah ini tidak setebal lapisan pasir yang dimiliki daerah penelitian dalam penampang E-F. Sedangkan untuk Lapisan batuan di Desa Balunijuk terdiri dari 3 bagian yaitu: lapisan lempung pasiran dengan nilai tahanan jenis 165-18.207 Ωm, lapisan krikil pasiran dengan nilai tahanan jenis 22,5-258 Ωm, dan lapisan lempung dengan nilai tahanan jenis 2,04-20,5 Ωm serta hasil analisis air permukaan bahwa air permukaan yang di ambil dari semua titik sampel tidak layak di jadikan sebagai sumber air baku air minum.Kata Kunci: Geolistrik, Air tanah, Air baku
OPTIMALISASI TELEPON PINTAR UNTUK SISTEM KEAMANAN SEPEDA MOTOR BERBASIS FREKUENSI RADIO Yanuardi, Muhammad; Jumnahdi, Muhammad; Gusa, Rika Favoria
Simetris: Jurnal Teknik Mesin, Elektro dan Ilmu Komputer Vol 10, No 1 (2019): JURNAL SIMETRIS VOLUME 10 NO 1 TAHUN 2019
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (679.347 KB) | DOI: 10.24176/simet.v10i1.2888

Abstract

Pertambahan jumlah penduduk berbanding lurus dengan jumlah kendaraan sepeda motor, namun tidak diikuti dengan kedisiplinan pengguna sepeda motor itu sendiri sehingga angka kecelakaan dan tindak pencurian terhadap sepeda motor terus bertambah. Penelitian ini menggunakan modul nRF24L01 dengan tujuan agar sepeda motor dapat diintegrasikan dengan helm secara nirkabel untuk memberi peringatan dini kepada pengendara dan menggunakan modul SIM800L sebagai media komunikasi pesan singkat dengan smartphone untuk melacak posisi sepeda motor. Peringatan dini berupa kunci kontak diaktifkan dengan cara memasang tali pemegang helm, bunyi yang menggambarkan jarak objek di belakang sepeda motor dan suara yang memberitahukan kecepatan sepeda motor. Kunci kontak diaktifkan dengan jarak maksimal 80 meter, waktu tanggapan tercepat 0,9 detik dan waktu tanggapan terlama 11 detik. Waktu tanggapan bunyi tercepat 3,6 detik dan terlama 4,2 detik. Waktu tanggapan suara tercepat 2,50 detik dan terlama 3,31 detik. Sedangkan untuk melacak posisi sepeda motor dengan pesan singkat dilakukan pada ruang tertutup dan terbuka dengan waktu respon pesan singkat tercepat pada ruang tertutup 11,08 detik dan ruang terbuka 11,36 detik. Akurasi pembacaan posisi sepeda motor terbaik pada ruang tertutup 1,55 meter dan 1,09 meter untuk ruang terbuka.
Kinerja Panel Surya Apung Pada Kulong Pasca Tambang Timah Gusa, Rika Favoria; Puriza, M. Yonggi; Tiandho, Yuant; Sunanda, Wahri
JURNAL NASIONAL TEKNIK ELEKTRO Vol 8, No 3: November 2019
Publisher : Jurusan Teknik Elektro Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (622.614 KB) | DOI: 10.25077/jnte.v8n3.704.2019

Abstract

Tin mining in the Bangka Belitung Islands Province, leaving a basin called the kulong. Kulong has an irregular landscape and contains very small amount of nutrients. Basically, kulong can be a storage place for water reserves to support the fisheries sector. But often, kulong water has poor dissolved oxygen concentration so that it is not suitable for fish growth. Therefore it needs an aeration system that can supply oxygen. The development of integrated aeration technology with floating solar panels in the kulong area is an interesting alternative solution to be developed. The floating solar panel system consists of a 50 Wp solar panel which is floated on a rectangular 4” PVC pipe and connected to a solar charge controller (MPPT), sealed lead-acid battery 12V 12 Ah and a 12V DC aerator as a source of aeration. An aluminum heatsink is installed at the bottom of the solar panel to transfer heat from solar panel to the kulong water so that temperature gets drop and the solar panel can produce higher voltage than solar panel placed on land. The voltage of the floating solar panel with the heatsink is higher on average 0.41V so that the average power generated by the floating solar panel is also about 2% higher than the power generated by solar panel on land.Key Words: Floating Solar Panel, Tin Kulong and AerationAbstrakPenambangan timah di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyisakan cekungan yang disebut dengan kulong. Kulong memiliki lanskap yang tidak beraturan serta hanya mengandung unsur hara dalam jumlah yang sangat kecil. Pada dasarnya kulong dapat menjadi tempat penyimpanan cadangan air untuk mendukung sektor perikanan. Tetapi seringkali air kulong memiliki kadar konsentrasi oksigen terlarut yang buruk sehingga tidak baik bagi pertumbuhan ikan. Oleh karena itu dibutuhkan sistem aerasi yang dapat menyuplai oksigen. Pengembangan teknologi aerasi yang terintegrasi dengan panel surya apung di area kulong adalah solusi alternatif yang menarik untuk dikembangkan. Sistem panel surya apung terdiri dari panel surya 50 Wp yang diapungkan di atas pipa PVC 4” berbentuk persegi panjang dan dihubungkan dengan solar charge controller (MPPT), sealed lead-acid battery 12V 12 Ah dan aerator 12V DC sebagai sumber aerasi. Heatsink berbahan aluminium dipasang di bawah panel surya untuk mengalirkan panas dari panel surya ke air kulong sehingga suhu turun dan dapat menghasilkan tegangan lebih tinggi daripada panel yang diletakkan di darat. Tegangan panel surya apung dengan heatsink lebih tinggi rata-rata 0,41V sehingga rata-rata daya yang dibangkitkan oleh panel surya apung juga lebih tinggi sekitar 2% dibandingkan dengan daya yang dihasilkan oleh panel surya di darat.Kata Kunci : Panel Surya Apung, Kulong Timah dan Aerasi
PERBAIKAN STABILITAS DINAMIK TENAGA LISTRIK DENGAN POWER SYSTEM STABILIZER (PSS) Gusa, Rika Favoria
FORISTEK : Forum Teknik Elektro dan Teknologi Informasi Vol 1, No 2 (2011)
Publisher : FORISTEK : Forum Teknik Elektro dan Teknologi Informasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (177.824 KB)

Abstract

Stability of electrical system is one of system’s characters that make some machines can operate together in one frequency even there are some interrupts in normal condition or make them back into previous condition either in new or old equilibrium. Some variables that have to be observed are angel of rotor δ,  speed of rotor ω, and voltage source of generator vt . In this paper, simulation was done in IEEE 14 bus system at steady state condition, dynamic condition and adding of PSS as a stability tool. The result was PSS could make the system became stable even in new point of equilibrium. Keywords : stability of electrical power system, PSS, angel of rotor.
Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya: Studi Kasus di Kota Pangkalpinang Febrianto, Andika; Sunanda, Wahri; Gusa, Rika Favoria
Jurnal Presipitasi : Media Komunikasi dan Pengembangan Teknik Lingkungan Vol 16, No 2 (2019): Juli 2019
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (336.23 KB) | DOI: 10.14710/presipitasi.v16i2.76-82

Abstract

This research was conducted to design public street lighting photovoltaic, based on SNI 7391:2008 concerning specifications of public street lighting in urban areas with several parameters that were considered by poles, lights used, intensity of light needed, number of lights needed and supporting equipment for public street lighting photovoltaic. Currently, Jenderal Sudirman road in the city of Pangkalpinang along 1.5 km uses electricity from PLN with 30 units of 150 watt SON lamps and 11 lux light intensity. The design obtained for street lighting photovoltaic while still meet SNI for light intensity, obtained supporting equipment for solar street lighting, namely 31 unit of 8 meter octagonal poles with specifications of 40 watt LED lights for each cross arm, 1 unit of 100 Wp solar panels, unit of 100 Ah VRLA batteries and 1 unit of solar charger controller (10A, 12V / 24V).
Pengenalan Pola Sidik Jari Menggunakan Multi-Class Support Vector Machine Andreansyah, Agus; Gusa, Rika Favoria; Jumnahdi, Muhammad
ELKHA : Jurnal Teknik Elektro Vol.11 No.2, October 2019
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2969.832 KB) | DOI: 10.26418/elkha.v11i2.34055

Abstract

In exposing criminal acts, it is necessary to have a concrete piece of evidence, one of which is by using the role of fingerprints. Police fingerprint identification uses supporting tools such as the INAFIS Portable System (IPS). The process of reading fingerprints using this IPS tool, usually decreases image quality which causes obstacles in reading or analyzing fingerprint patterns. Nowadays digital image processing techniques have been widely used to conduct analysis and pattern recognition. This of course, can be used to perform fingerprint pattern recognition based on texture characteristics. In this study, a system was created that was able to recognize the types of fingerprint patterns as a form of digital technology development (image processing). In this analysis system research, the Gray Level Co-Occurence Matrix (GLCM) method is used by utilizing feature feature extraction by paying attention to the pixel relationship and Multi-Class Support Vector Machine (Multi-SVM) as an introduction to fingerprint pattern types. The data used in this study were fingerprint images of scanning results from IPS tools in the form of arch, left loop, plain whorl, right loop, and twinted loop patterns. Testing this analysis system produces varying degrees of success. The average success rate on this system uses training data which is 91.6% with the highest percentage success rate of 100% in the type of arch, left loop, and plain whorl pattern. While the average success using test data is 66% with the highest percentage success rate of 100% in the arch pattern type.
Impact of Shading Net on Photovoltaic Cells Performance Sunanda, Wahri; Gusa, Rika Favoria; Tiandho, Yuant; Pratama, Erick Aryana
Jurnal Teknik Elektro Vol 11, No 2 (2019): Jurnal Teknik Elektro
Publisher : Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jte.v11i2.23699

Abstract

The output of the photovoltaic cells such as voltage and current is an essential parameter to assess the performance of photovoltaic cells. The performance of photovoltaic cells depends on the intensity of solar irradiation and the cleanliness conditions of cells. One of the factors that influence the performance of photovoltaic cells is shading. It can reduce the intensity of solar irradiation on the cells. In this study, the measurement system used two units of current and voltage sensors that simultaneously measures the performance of photovoltaic cells. In photovoltaic cells covered by a shading net with nominal shading rates of 50% and 90%, the average efficiency is 6% and 2% respectively. Meanwhile, for photovoltaic cells without covering by a shading net, the average efficiency is 11%.
Pengolahan Citra Digital Untuk Menghitung Luas Daerah Bekas Penambangan Timah Gusa, Rika Favoria
JURNAL NASIONAL TEKNIK ELEKTRO Vol 2, No 2: September 2013
Publisher : Jurusan Teknik Elektro Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (377.881 KB) | DOI: 10.25077/jnte.v2n2.71.2013

Abstract

Image processing technology gives extraordinary advance in various fields included satellite image utilization. Through some processing phases, it can be acquired information about digital image features such as area or size of the object. In Province of Bangka Belitung Archipelago, there are many tin mining regions. In this research, digital image processing of certain region in Bangka Belitung is carried out to obtain the area of tin ex-mining. The research started with survey to get coordinate and dimension (length and width) of the tin ex-mining. The coordinate used to obtain satellite image of the tin ex-mining. Furthermore, satellite image (RGB image) converted to grayscale image. The grayscale image enhanced through contrast stretching process, and then it converted to binary image. Morphology operations, that are erosion and dilation, applied to the binary image so that the total pixels of the image object (tin ex-mining) can be counted. The real dimension (length and width) of the tin ex-mining used to get the scale for calculating the image object area (tin ex-mining) in m2.Keywords: digital image processing, area, tin ex-mining AbstrakKehadiran teknologi pengolahan citra memberikan kemajuan yang luar biasa pada berbagai bidang termasuk pemanfaatan citra satelit. Melalui berbagai tahapan pengolahan, dapat diperoleh informasi yang diinginkan tentang fitur tertentu dari sebuah citra digital antara lain luas atau ukuran objek. Di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, banyak terdapat daerah penambangan timah. Dalam penelitian ini, dilakukan pengolahan citra digital dari suatu wilayah tertentu di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang memiliki daerah bekas penambangan timah untuk dapat diketahui luasnya. Penelitian dimulai dengan survei lapangan untuk memperoleh data berupa koordinat serta ukuran (panjang dan lebar) daerah bekas penambangan timah. Koordinat tersebut digunakan untuk memperoleh citra satelit dari daerah bekas penambangan timah. Selanjutnya, citra satelit berupa citra warna (RGB) diubah menjadi citra grayscale. Citra grayscale kemudian diperbaiki melalui proses perenggangan kontras, lalu diubah menjadi citra biner. Operasi morfologi yaitu erosi dan dilasi diterapkan pada citra biner tersebut sehingga dapat dihitung jumlah piksel objek (daerah bekas penambangan timah) di dalam citra. Ukuran sebenarnya (panjang dan lebar) daerah bekas penambangan timah digunakan untuk mengetahui nilai skala yang diperlukan guna menghitung luas objek citra (daerah bekas penambangan timah) dalam satuan m2.Keywords: digital image processing, area, tin ex-mining Â