Muhammad Ma'rifat Nur
Universitas Mulawarman

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Integrasi Situs Sejarah di Samarinda dan Balikpapan dalam Pembelajaran Sejarah Lokal Siti Marfuah; Muhammad Azmi; Muhammad Ma'rifat Nur; Yusran Yusran; Alexander Pandu Prameswara
Yupa: Historical Studies Journal Vol 4 No 2 (2020)
Publisher : Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (343.774 KB) | DOI: 10.30872/yupa.v4i2.319

Abstract

Mata pelajaran sejarah berdasarkan kurikulum 2013 hanya sedikit yang membahas tentang sejarah lokal di Kalimantan. Sumber belajar sejarah lokal khususnya buku sangat minim, sehingga diperlukan alternatif sumber belajar lainnya seperti alam lingkungan peninggalan sejarah., yaitu situs-situs sejarah lokal di Kalimantan Timur yang dapat dijadikan sumber pendukung pada metode diskusi dan lawatan sejarah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik observasi lapangan dan dokumentasi terkait situs di Samarinda dan Balikpapan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa situs di Samarinda dan Balikpapan dapat dijadikan sumber belajar sejarah dari masa kerajaan Islam sampai perjuangan revolusi fisik yang mencakup materi dari kelas X sampai kelas XII.
SEJARAH KONSERVASI PESUT MAHAKAM DI DESA PELA KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA 1970-2020 Muhammad Ma'rifat Nur; Muhammad Azmi; Sainal Abidin
Langgong: Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 1 No 2 (2021)
Publisher : Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial FKIP Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/langgong.v1i2.1642

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan sejarah awal mula konservasi pesut Mahakam di Desa Pela. Adapun fokus penelitian ini mencakup perkembangan konservasi dan Undang-Undang yang mengatur tentang perlindungan pesut Mahakam, serta konservasi In situ yang dilakukan oleh lembaga RASI dan program-program yang dilaksanakan oleh lembaga RASI. Penelitian ini menggunakan penelitian sejarah yang meliputi heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Hasil penelitian menunjukan bahwa awal mula konservasi pesut Mahakam berbentuk Konservasi Ek situ (di luar habitat alami) yang dilakukan oleh gelanggang ancol. Akan tetapi gagal dikarenakan pesut tidak berkembangbiak dengan baik di sana dan terbentuknya Undang-Undang yang melindungi pesut Mahakam Pada tahun 2000 terbentuk konservasi yang bersifat In Situ (di dalam habitat alami) yang dinamakan yayasan RASI bertujuan untuk melindungi pesut Mahakam dan habitatnya yang tidak terlindungi. Kendala yang dihadapi dalam konservasi ini ialah konflik ekonomi dan sosial, baik itu berasal dari masyarakat ataupun dari pemerintah daerah serta terjadi sedimentasi di sungai-sungai habitat Pesut Mahakam.