Lestari Dara Cinta Utami Ginting
Dosen Prodi S1 Ilmu Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya, Universita Sumatera Utara, Indonesia

Published : 13 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Segitiga Kekuasaan Demokrasi Terpimpin Tahun 1959-1965: Sukarno, TNI-AD dan Partai Komunis Indonesia Lila Pelita Hati; Lestari Dara Cinta Utami Ginting
Yupa: Historical Studies Journal Vol 6 No 2 (2022)
Publisher : Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (661.291 KB) | DOI: 10.30872/yupa.v6i2.1051

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kekuasaan politik yang dimiliki oleh presiden Soekarno, TNI-AD dan Partai Komunis Indonesia pada masa demokrasi terpimpin tahun 1959-1965. Demokrasi terpimpin adalah era kekuasaan presiden Soekarno dan terjadinya peristiwa Gerakan 30 September 1965 yang juga melengserkan Soekarno dari kekuasaanya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian historis dengan tahapan heuristik, verifikasi, interpretasi dan historiografi. Sumber data digunakan berupa data primer dan sekunder seperti majalah sezaman, arsip, buku, dan artikel jurnal. Teori relasi-politik dan kondisi politik internasional di masa perang dingin digunakan dalam menganalisis relasi politik di antara Soekarno, TNI-AD dan Partai Komunis Indonesia. Diharapkan penelitian ini berkontribusi menambah khazanah pengetahuan sejarah mengenai sejarah 1965 di sekolah. Selain itu, sejarah kritis dan kesadaran sejarah dapat diajarkan kepada peserta didik melalui materi sejarah 1965 agar terbentuknya generasi yang melek sejarah dan terhindar dari berita bohong.
PEMBINAAN DAN PENINGKATAN MINAT BACA BUKU SEJARAH TERHADAP SISWA SEKOLAH DI KOTA BINJAI Lila Pelita Hati; Lestari Dara Cinta Utami Ginting; Vanesia Amelia Sebayang
J-ABDI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 2 No. 9: February 2023
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53625/jabdi.v2i9.4865

Abstract

Rendahnya budaya literasi pada masyarakat Indonesia masih menjadi masalah serius yang sedang dihadapi pemerintah. Sejalan dengan visi presiden pada 2019-2024 untuk menciptakan SDM Unggul, Indonesia Maju, maka seharusnya pula pemangku kebijakan di sektor pendidikan diharapkan menghasilkan inovasi peningkatan literasi dan minat baca masyarakat, terutama di era disrupsi sekarang ini. Namun, strategi pengembangan minat baca yang dilakukan, khususnya pada para siswa di sekolah belum memperlihatkan hasil yang maksimal, khususnya pada pelajaran sejarah di mana para siswa menganggap bahwa sejarah sebagai suatu pelajaran yang membosankan, hal inilah yang membuat siswa jarang sekali untuk membaca buku-buku sejarah. Maka pada pengabdian masyarakat ini, bersama-sama dengan Komunitas Binjai Kota Cerdas (KBKC) berupaya melakukan Pembinaan Dan Peningkatan Minat Baca Buku Sejarah Terhadap Siswa Sekolah di Binjai di mana dengan memaksimalkan edukasi, sosialisasi, bedah buku hingga kegiatan baca bareng untuk mengenalkan buku-buku sejarah kepada para siswa.
PENGARUH ADAT KARO TERHADAP SISTEM PEMERINTAHAN DI DESA SUKANALU, KECAMATAN BARUSJAHE, KABUPATEN KARO Aysah; Samuel Wald Marpaung; Lila Pelita Hati; Lestari Dara Cinta Utami Ginting
Jurnal Pendidikan Dasar dan Sosial Humaniora Vol. 2 No. 8: Juni 2023
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penulisan ini berujudul “Pengaruh Adat Karo terhadap Sistem Pemerintahan di Desa Sukanalu, Kecamatan Barusjahe, Kabupaten Karo” bertujuan untuk mengetahui pengaruh serta peran adat karo di dalam sistem pemerintahan desa yaitu di Desa Sukanalu. Metode penelitian yang dipakai yakni menggunakan metode sejarah yang terbagi menjadi empat tahapan. Empat tahapan dalam metode sejarah ialah heuristic, verifikasi (kritik sumber), interpretasi, dan historiografi. Dalam tahapan heuristic dilakukan pencarian dan pengumpulan bahan berupa sumber yang berkaitan dengan topik penelitian melalui studi pustaka dan hasil dari wawancara. Berikutnya tahapan verifikasi dan interpretasi serta tahapan akhir adalah menganalisis dan menyajikan Pengaruh Adat Karo terhadap Sistem Pemerintahan Desa di Desa Sukanalu. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa masyarakat Karo sejak dulu telah memiliki sistem pemerintahan sendiri atau yang dikenal sebagai sistem pemerintahan tradisional Karo yang kemudian berganti menjadi Sistem Pemerintahan Desa sesuai yang telah ditetapkan dalam peraturan pemerintah tanpa adanya peran adat sedikit pun, tetapi di dalam pelaksanaan sesungguhnya di Desa Sukanalu bahwa adat sangat berpengaruh dan berperan penting dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan Desa Sukanalu.
NILAI-NILAI KEHIDUPAN TRADISI UPAH TENDI BAGI MASYARAKAT SUKU KARO DI DESA SUKA MBAYAK Tengku Afifah Luthfia; Ahmad Naufal Nasution; Lila Pelita Hati; Lestari Dara Cinta Utami Ginting
Jurnal Pendidikan Dasar dan Sosial Humaniora Vol. 2 No. 8: Juni 2023
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Suku Karo adalah salah satu suku yang ada di Indonesia tepatnya suku yang mendiami dataran tinggi Karo, Kabupaten Deli Serdang, Langkat, dan juga Medan. Suku Karo terkenal juga dengan berbagai tradisi adat istiadat yang masih bisa kita ketahui salah satunya tentang tradisi upah tendi. Kebudayaan ini dilakukan untuk memanggil jiwa orang dengan cara mendoakan orang tersebut agar jiwanya kembali ke tubuh yang di doakan dan juga mendoakannya agar diberi kebaikan. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan tentang adat kebudayaan yang ada di Desa Suka Mbayak, khususnya tradisi Upah Tendi. Metode yang dilakukan pada penelitian ini adalah metode sejarah dengan tahap pertama yaitu pemilihan topik penelitian lalu dilanjutkan dengan tahap heuristik atau pengumpulan sumber yang didapat dari tahap wawancara serta sumber data berupa artikel dan lainnya. Selanjutnya tahap verifikasi sumber lalu interpretasi dan tahap terakhir yaitu historiografi. Penelitian ini menunjukkan bahwa kebudayaan upah tendi adalah salah satu tradisi yang masih dilakukan masyarakat di Desa Suka Mbayak untuk mendoakan orang yang diupahkan agar tendi atau rohnya kembali. Umumnya pelaksanaan upah tendi ini lebih diutamakan kepada orang yang selalu merasa gagal, putus asa, sukses dan juga lainnya. Pelaksanaan upah tendi ini dilakukan agar orang yang diupahkan rohnya kembali dengan membawa semangat baru.
NILAI DAN PERAN PERHIASAN SUKU KARO DALAM UPACARA PESTA PERNIKAHAN ADAT KARO(Studi Kasus di Desa Sukambayak, Kecamatan Tiga Panah, Kabupaten Karo) Lamparida Hutasoit; Fitriana Sinaga; Lestari Dara Cinta Utami Ginting; Peninna Simanjuntak
Jurnal Pendidikan Dasar dan Sosial Humaniora Vol. 2 No. 8: Juni 2023
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan nilai dan peran ragam jenis perhiasan adat istiadat Karo yang digunakan masyarakat dalam upacara pesta pernikahan. Adapun fokus penelitian adalah masyarakat yang berada di Desa Sukambayak, Kecamatan Tiga Panah, Kabupaten Karo. Penelitian ini menggunakan metode sejarah yang terdiri dari empat langkah yakni heuristik merupakan tahapan mencari dan mengumpulkan sumber, kritik sumber merupakan tahapan menilai dan memilah sumber, interpretasi merupakan tahapan menafsirkan sumber tadi untuk mendapatkan fakta sejarah, dan terakhir historiografi merupakan tahapan penulisan suatu karya tulis dari fakta-fakta sejarah yang telah didapatkan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada masyarakat di Desa Sukambayak masih menggunakan perhiasan-perhiasan tradisional, berbagai ragam perhiasan adat karo memiliki perbedaan jenis fungsi yang digunakan sebagai sebuah simbol jika sedang digunakan oleh masyarakat dalam upacara pesta pernikahan adat sebagai suatu wujud keindahan seni dan tradisi yang bernilai kemewahan dan megahnya adat istiadat tersebut, serta berperan sebagai identitas adat suku Karo dan membedakannya dengan suku-suku lainnya yang ada di Indonesia
PENERAPAN TRADISI MBESUR MBESURI DI DESA SUKANALU, KECAMATAN TIGAPANAH, KABUPATEN KARO Levita Eltriani Sigalingging; Erwita Floureyna Sembiring; Lestari Dara Cinta Utami Ginting; Budi Agustono
Jurnal Pendidikan Dasar dan Sosial Humaniora Vol. 2 No. 8: Juni 2023
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This paper discusses the application of the Mbesur Mbesuri tradition in the Karo community in Sukanalu village today. The Mbesur Mbesuri tradition is a unique tradition from karo origin, namely gratitude and joy for someone who is pregnant by feeding pregnant women delicious food until they are full. The Mbesur Mbesuri tradition has been carried out for a long time and has been passed down from generation to generation to the current generation of Karo people. This paper wants to see how the application of the Mbesur Mbesuri tradition as a hereditary tradition in the life of the Karo community in Sukanalu village today. This study uses historical methods, namely Heuristics, Verification, Interpretation, and Historiography. The results of this study indicate that in the midst of the progress of the times, the implementation of the Mbesur Mbesuri tradition in the Karo community of Sukanalu village is still mostly carried out by the people of Karo district.
PERANAN PEMERINTAH DESA SUKANALU, KECAMATAN BARUSJAHE, KABUPATEN KARO DALAM UPAYA PELESTARIAN SITUS MERIAM PUNTUNG SEBAGAI OBJEK WISATA SEJARAH. Tasya Gus Defany Br Purba Tambak; Sintia Juita Tarigan; Lestari Dara Cinta Utami Ginting; Nurhabsyah
Jurnal Pendidikan Dasar dan Sosial Humaniora Vol. 2 No. 8: Juni 2023
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Puntung cannon is one of the cultural heritages in Sukanalu Village, Barusjahe District, Karo Regency, North Sumatra. The Puntung cannon site is visited by many people from inside andoutside the regions in Indonesia and even some from abroad with different purposes. As for the purpose, namely, for education, tourism, and even some for pilgrimage, which is said that if we pray at the Puntung cannon site not long after the prayer will be granted. This research uses the historical method with four stages, namely Heuristics, Criticism, Interpretation, Historiography. This research aims to find out how the development of the Puntung Cannon site and how the role of the government and the community in maintaining the Puntung Cannon site, where it turns out that the role of the government towards this site has not been fully carried out, because this site has not been included in the Cultural Heritage.
TRADISI MUKUL ETNIK PADA MASYARAKAT KARO DI DESA SEBERAYA, KECAMATAN TIGA PANAH, KABUPATEN KARO Herry Firman; Dinda Aldita; Lestari Dara Cinta Utami Ginting; Budi Agustono
Jurnal Pendidikan Dasar dan Sosial Humaniora Vol. 2 No. 9: Juli 2023
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mukul Etnik adalah prosesi terakhir dalam upacara pernikahan adat suku Karo di mana pengantin pria dan wanita akan makan malam bersama dengan sajian satu ekor ayam utuh yang disaksikan oleh keluarga kedua mempelai sambil diramal kehidupan rumah tangga mereka ke depannya dan diberi petuah-petuah sebagai pedoman kehidupan berkeluarga. Mukul Etnik sebagai tradisi khas suku Karo masih dilaksanakan oleh masyarakat Karo di Desa Seberaya, Kecamatan Tiga Panah, Kabupaten Karo. Tulisan ini ingin melihat bagaimana tradisi Mukul Etnik masih dilakukan oleh masyarakat Karo di Desa Seberaya dan bagaimana mereka memaknainya di era modern ini. Penelitian ini menggunakan metode sejarah yang mencakup empat tahapan yaitu heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Tulisan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap pemahaman tentang Tradisi Mukul Etnik dan peranannya dalam mempertahankan warisan budaya Suku Karo.
TRADISI MERDANG MERDEM SUKU KARO DI DESA SUKA MBAYAK, KECAMATAN TIGA PANAH, KABUPATEN KARO Josapat Mesakh Pasaribu; Resky Aulia Indrian; Lestari Dara Cinta Utami Ginting; Junita Setiana Ginting
Jurnal Pendidikan Dasar dan Sosial Humaniora Vol. 2 No. 9: Juli 2023
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The Merdang Merdem tradition or better known as the year's work is an activity or party that is routinely carried out every year as a form of thanksgiving and praying. The purpose of this research is to explain that in the midst of modernization like today, the Merdang Merdem tradition is still carried out, especially in the Karo community in Sukambayak Village, Tiga Panah District, Karo Regency. Although there are some changes in its implementation. In addition, this research is expected to explore the collective memory of the community so that traditions and local wisdom can still be maintained, and not escape from memory. The method used in this research is the historical method with four stages, namely heuristics, criticism, interpretation, and writing or historiography. The results showed that the implementation of the Merdang Merdem tradition which is routinely carried out every July is also closely related to the existence of the quarry pin tradition in karo society which is oriented towards mystical beliefs or shamans. In addition, the Merdang Merdem tradition is not only about the cohesiveness of the village community but is also closely related to the pride of the village migrants who are involved as providers of funds for the continuity of the party. The implementation of this tradition also involves the role of the local government as a mediator for the community so that the Merdang Merdem tradition is still sustainable today.
PERANAN LEGENDA PUTRI HIJAU DI DESA SEBERAYA KECAMATAN TIGA PANAH KABUPATEN KARO DALAM PENULISAN SEJARAH LOKAL Sabrina Oktavilyana; Rahmawati; Lila Pelita Hati; Lestari Dara Cinta Utami
Jurnal Pendidikan Dasar dan Sosial Humaniora Vol. 2 No. 9: Juli 2023
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study examines the legend of Putri Hijau in Seberaya Village, Tiga Panah District, Karo Regency and its role in local history writing. This study aims to find out the version of the Seberaya Village version of the Putri Hijau legend and the relics found in Seberaya Village. This article contains a novelty in it because it has a different perspective on Putri Hijau compared to previous writings, using the point of view of the karo community in Seberaya Village. This study uses the historical method which has 4 stages, namely heuristics, criticism, interpretation, and historiography. The type of research used is qualitative research by making in-depth observations. The formulation of the problems in this study are: (1) what is the connection between the legend of Putri Hijau and the local history of Seberaya Village?, (2) what are the legacies of the legend of Putri Hijau found in Seberaya Village?. It can be seen from the results of this research that Putri Hijau was born and grew up in Seberaya Village, she grew into a very beautiful girl. It is believed that Putri Hijau is still in Seberaya Village and will continue to protect the village from evil disturbances and disasters. There are also relics in this village, one of which is the Lauprik cave