Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji praktik alih kode dalam kelas Bahasa Inggris di kalangan mahasiswa Tadris Bahasa Indonesia dan PAI di UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung, dengan fokus pada bagaimana praktik tersebut mencerminkan adaptasi sosiolinguistik dan negosiasi identitas sosial. Dengan menggunakan pendekatan studi kasus kualitatif, data dikumpulkan melalui observasi kelas, wawancara semi-terstruktur, dan analisis dokumen, melibatkan sampel purposif sebanyak 30 mahasiswa dan 4 dosen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alih kode sering terjadi ketika mahasiswa bergantian menggunakan Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia untuk mempermudah pemahaman, meningkatkan partisipasi, dan memperkuat keterlibatan dalam konteks akademik, budaya, dan keagamaan. Dari hasil analisis, muncul tiga tema utama: (1) alih kode sebagai strategi pedagogis, (2) alih kode sebagai penanda identitas sosial dan budaya, serta (3) alih kode sebagai alat untuk menegosiasikan makna dalam interaksi kelas multibahasa. Temuan ini menegaskan peran fungsional alih kode dalam mendukung kompetensi linguistik sekaligus mengintegrasikan pengetahuan budaya dan keagamaan mahasiswa. Secara teoretis, penelitian ini berkontribusi dalam memperluas pemahaman tentang praktik multibahasa di pendidikan tinggi Indonesia. Secara praktis, hasil penelitian memberikan wawasan bagi pendidik untuk memanfaatkan alih kode sebagai strategi instruksional yang efektif. Dari sisi kebijakan, temuan ini merekomendasikan pentingnya penerapan praktik bahasa yang fleksibel dalam kurikulum guna mengakomodasi keragaman latar belakang linguistik mahasiswa. Penelitian lanjutan disarankan untuk mengeksplorasi praktik alih kode di berbagai institusi, disiplin ilmu, dan tingkat kemahiran bahasa yang berbeda, serta menelusuri dampak jangka panjangnya terhadap perkembangan bahasa dan pembentukan identitas. Secara keseluruhan, penelitian ini menyoroti pentingnya memahami alih kode sebagai praktik komunikasi yang adaptif dan bermakna dalam lingkungan pembelajaran multibahasa.