Prawerti, Ringgi Candraning
UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KESIAPAN GURU DAN ADAPTASI PEDAGOGIS TERHADAP PEMBELAJARAN YANG TERINTEGRASI DENGAN KECERDASAN BUATAN DALAM KURIKULUM MERDEKA Susilowati, Eni; Kristian, Nova; Prawerti, Ringgi Candraning
Research and Development Journal of Education Vol 11, No 2 (2025)
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/rdje.v11i2.20599

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi kesiapan guru dan bentuk adaptasi pedagogis terhadap pembelajaran terintegrasi kecerdasan buatan (AI) dalam konteks implementasi Kurikulum Merdeka di Indonesia. Fenomena ini menjadi relevan mengingat percepatan digitalisasi pendidikan dan tuntutan penguasaan teknologi oleh guru di era pasca-pandemi. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan desain fenomenologis, yang berfokus pada pengalaman subjektif guru dalam menghadapi perubahan paradigma pembelajaran berbasis AI. Penelitian dilaksanakan di beberapa sekolah pelaksana Kurikulum Merdeka di Tulungagung pada periode Januari–Juni 2025. Data dikumpulkan melalui wawancara semi-terstruktur, observasi pembelajaran, dan analisis dokumen seperti modul ajar dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Partisipan terdiri atas 10 guru dari jenjang SD, SMP, dan SMA yang dipilih melalui teknik purposive sampling. Analisis data dilakukan menggunakan analisis tematik (Braun & Clarke, 2021), yang menghasilkan tiga tema utama: (1) cognitive readiness — guru memahami dasar konsep AI namun terbatas pada penggunaan aplikasi sederhana; (2) pedagogical adaptation — guru mulai menyesuaikan strategi mengajar menggunakan alat AI seperti ChatGPT dan Quizziz; dan (3) emotional and ethical concerns — guru menunjukkan ambivalensi antara antusiasme dan kecemasan terhadap dominasi teknologi. Temuan ini menunjukkan bahwa kesiapan guru terhadap pembelajaran berbasis AI tidak hanya bersifat teknis, tetapi juga menyentuh dimensi reflektif, etis, dan pedagogis. Penelitian ini berimplikasi pada penguatan kerangka TPACK berbasis AI, serta memberikan dasar bagi perumusan kebijakan dan pelatihan guru di era pembelajaran cerdas.
PRAKTIK ALIH KODE DI UIN SAYYID ALI RAHMATULLAH TULUNGAGUNG: SEBUAH PERSPEKTIF SOSIOLINGUISTIK Kristian, Nova; Prawerti, Ringgi Candraning; Susilowati, Eni
Research and Development Journal of Education Vol 11, No 2 (2025)
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/rdje.v11i2.20525

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji praktik alih kode dalam kelas Bahasa Inggris di kalangan mahasiswa Tadris Bahasa Indonesia dan PAI di UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung, dengan fokus pada bagaimana praktik tersebut mencerminkan adaptasi sosiolinguistik dan negosiasi identitas sosial. Dengan menggunakan pendekatan studi kasus kualitatif, data dikumpulkan melalui observasi kelas, wawancara semi-terstruktur, dan analisis dokumen, melibatkan sampel purposif sebanyak 30 mahasiswa dan 4 dosen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alih kode sering terjadi ketika mahasiswa bergantian menggunakan Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia untuk mempermudah pemahaman, meningkatkan partisipasi, dan memperkuat keterlibatan dalam konteks akademik, budaya, dan keagamaan. Dari hasil analisis, muncul tiga tema utama: (1) alih kode sebagai strategi pedagogis, (2) alih kode sebagai penanda identitas sosial dan budaya, serta (3) alih kode sebagai alat untuk menegosiasikan makna dalam interaksi kelas multibahasa. Temuan ini menegaskan peran fungsional alih kode dalam mendukung kompetensi linguistik sekaligus mengintegrasikan pengetahuan budaya dan keagamaan mahasiswa. Secara teoretis, penelitian ini berkontribusi dalam memperluas pemahaman tentang praktik multibahasa di pendidikan tinggi Indonesia. Secara praktis, hasil penelitian memberikan wawasan bagi pendidik untuk memanfaatkan alih kode sebagai strategi instruksional yang efektif. Dari sisi kebijakan, temuan ini merekomendasikan pentingnya penerapan praktik bahasa yang fleksibel dalam kurikulum guna mengakomodasi keragaman latar belakang linguistik mahasiswa. Penelitian lanjutan disarankan untuk mengeksplorasi praktik alih kode di berbagai institusi, disiplin ilmu, dan tingkat kemahiran bahasa yang berbeda, serta menelusuri dampak jangka panjangnya terhadap perkembangan bahasa dan pembentukan identitas. Secara keseluruhan, penelitian ini menyoroti pentingnya memahami alih kode sebagai praktik komunikasi yang adaptif dan bermakna dalam lingkungan pembelajaran multibahasa.