This Author published in this journals
All Journal Gaster
Wahyu Purwaningsih
STIKES 'Aisyiyah Surakarta

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGARUH PEMBERIAN SUSPENSI BUBUK KEDELAI TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH PADA TIKUS PUTIH DIABETUS MELITUS YANG DIINDUKSI STREPTOZOTOZIN Wahyu Purwaningsih; Maryatun .
Gaster Vol 7 No 2 (2010): AGUSTUS
Publisher : P3M Universitas 'Aisyiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (189.229 KB)

Abstract

Seiring dengan kemakmuran yang meningkat mempengaruhi pola makan dan gaya hidup seseorang. Pola makan dengan komposisi makanan yang terlalu banyak mengandung protein,lemak, gula, garam dan gaya hidup yang sangat sibuk, duduk di belakang meja menyebabkan tidak adanya kesempatan untuk rekreasi atau olah raga sehingga menyebabkan tingginya angka penyakit. Salah satunya mengakibatkan penyakit metabolik seperti diabetes mellitus. Pengobatan dan pencegahanpun mengalami perkembangan sejalan dengan tumbuhnya berbagai macam penyakit. Pemanfaatan Tumbuhan sebagai salah satu alternatif pilihan. Kedelai kuning merupakan salah satu alternatif tumbuhan yang dapat dimanfaatkan karena kandungannya yang bermanfaat sebagai  antibiabetik. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kadar glukosa darah, akibat pemberian suspensi bubuk kedelai pada tikus jantan DM yang diinduksi STZ.  Metoda: jenis penelitian ini adalah eksperimen murni ,pre post test control group design terhadap tikus jantan galur Wistar. Sampel terdiri dari 30 ekor tikus (Rattus norvegicus) jantan usia 6-7 minggu dengan berat badan 150 - 300 gram yang dibagi menjadi 5 kelompok, yaitu K1 : tidak diinduksi STZ dan tidak diberi suspensi bubuk kedelai kuning , K2 : diinduksi STZ dan tidak diberi suspensi bubuk kedelai kuning, K3 : diberi suspensi bubuk kedelai kuning dosis I ( 200 mg/kgBB/hr ) setelah diinduksi STZ dan terjadi hiperglikemi, K4 yang diberi suspensi bubuk kedelai kuning dosis II (400 mg/kgBB/hr)  setelah diinduksi STZ dan terjadi hiperglikemi, K5 yang diberi suspensi bubuk kedelai kuning dosis III ( 800 mg/kgBB/hr )  setelah diinduksi STZ dan terjadi hiperglikemi.Sebelum dan sesudah perlakuan dilakukan pemeriksaan glukosa Hasil: Hasil analisis data t-test dan Anova menunjukkan terdapat perbedaan rerata glukosa darah, Kesimpulan pemberian suspensi bubuk kedelai kuning dapat menurunkan kadar glukosa pada tikus diabetes yang diinduksi streptozotocin   Kata Kunci: Kedelai kuning, Diabetes melitus.
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERAN KELUARGA DENGAN PERILAKU SEKSUAL PRA NIKAH PADA REMAJA ANAK JALANAN DI KOTA SURAKARTA . Maryatun; Wahyu Purwaningsih
Gaster Vol 9 No 1 (2012): FEBRUARI
Publisher : P3M Universitas 'Aisyiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (193.127 KB)

Abstract

Latar Belakang : Kesehatan reproduksi remaja merupakan bagian dari kesehatan remaja secara keseluruhan, karena gangguan kesehatan remaja akan menimbulkan gangguan pada sistem reproduksi selanjutnya. Perilaku seksual merupakan perilaku yang didasari oleh dorongan seksual atau kegiatan mendapatkan kesenangan organ seksual melalui berbagai perilaku. Perubahan-perubahan mendasar dalam sikap dan perilaku seksual dan reproduksi di kalangan remaja telah menjadi salah satu masalah sosial yang memprihatinkan masyarakat Indonesia, terutama dalam satu dekade terakhir ini. Tujuan : Menganalisis hubungan  pengetahuan dengan  perilaku seks pranikah pada remaja anak jalanan di Kota Surakarta dan menganalisis  peran keluarga terhadap perilaku seks pranikah pada remaja anak jalanan di Kota Surakarta. Metode : Penelitian deskriptif korelasi dengan metode pendekatan cross sectional. Pengambilan sample menggunakan teknik quota sampling, dengan jumlah sample 104 orang responden anak jalanan di wilayah kota surakarta dengan menggunakan instrument penelitian menggunakan kuesioner. Hasil : Hasil penelitian dianalisa dengan menggunakan uji Chi Square test dengan taraf signifikansi ( a =0,05).  Hasil penelitian menunjukan bahwa remaja anak jalanan yang melakukan perilaku seksual pranikah mempunyai pengetahuan rendah dan peran orang tua yang kurang baik. Dari analisis korelasi diperoleh hasil  yang signifikan (P value < 0,05) yang dapat diartikan bahwa terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dan perilaku seksual pranikah anak jalanan Kota Surakarta   Kata Kunci : Pengetahuan,  Peran Orang tua , Perilaku seksual pranikah
PEMBERIAN SUSPENSI BUBUK KEDELAI DAPAT MENURUNKAN KADAR MALONDIALDEHID (MDA) SERUM PADA TIKUS PUTIH DIABETUS MELITUS YANG DIINDUKSI STREPTOZOTOZIN . Siswanto; Wahyu Purwaningsih
Gaster Vol 9 No 2 (2012): AGUSTUS
Publisher : P3M Universitas 'Aisyiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (135.583 KB)

Abstract

Latar Belakang: Penyakit DM merupakan  salah  satu penyakit degeneratif yang dari  tahun ketahujumlahnya meningkat  terus  dan menimbulkan  berbagai  komplikasi. Pengobatan  dan pencegahanpun mengalami perkembangan sejalan dengan tumbuhnya berbagai macam penyakit.. Segala upaya mulai digalakkan salah satunya dengan back to nature. Kedelai kuning merupakansalah satu alternatif tumbuhan yang dapat dimanfaatkan karena kandungannya yang bermanfaatsebagai  antikarsinogenik, antioksidan, antibiabetik dan antilipidemik. Pemanfaatan Tumbuhansebagai salah satu alternatif pilihan.  Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kadar MDA serum,akibat pemberian suspensi bubuk kedelai pada tikus jantan DM yang diinduksi STZ. MDA serummerupakan  salah  satu  indikasi  yang  dapat menunjukkan adanya peroksidasi  lemak  sebagai akibat dari stress oksidatif. Metoda: jenis penelitian ini adalah eksperimen murni ,pre post testcontrol group design terhadap tikus jantan galur Wistar. Sampel terdiri dari 30 ekor tikus (Rattusnorvegicus) jantan usia 6-7 minggu dengan berat badan 150 - 300 gram yang dibagi menjadi 5kelompok, yaitu K1 : tidak diinduksi STZ dan tidak diberi suspensi bubuk kedelai kuning , K2 :diinduksi STZ dan tidak diberi suspensi bubuk kedelai kuning, K3 : diberi suspensi bubuk kedelaikuning dosis I ( 200 mg/kgBB/hr ) setelah diinduksi STZ dan terjadi hiperglikemi, K4 yang diberisuspensi bubuk kedelai kuning dosis II (400 mg/kgBB/hr)   setelah diinduksi STZ dan  terjadi hiperglikemi, K5 yang diberi suspensi bubuk kedelai kuning dosis III ( 800 mg/kgBB/hr )  setelahdiinduksi STZ dan terjadi hiperglikemi.Sebelum dan sesudah perlakuan dilakukan pemeriksaanglukosa. Hasil: Hasil analisis data t-test dan Anova menunjukkan terdapat perbedaan rerata glukosa darah, Kesimpulan pemberian suspensi bubuk kedelai kuning dapat menurunkan kadarglukosa pada tikus diabetes yang diinduksi streptozotocinKata Kunci: Kedelai Kuning, Diabetes Melitus,MDA
PERBEDAAN EFEKTIFITAS TERAPI MUSIK KLASIK DAN TERAPI MUSIK MURROTAL TERHADAP PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK AUTIS DI SLB AUTIS KOTA SURAKARTA Nur Afuana Hady; . Wahyuni; Wahyu Purwaningsih
Gaster Vol 9 No 2 (2012): AGUSTUS
Publisher : P3M Universitas 'Aisyiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (270.351 KB)

Abstract

Latar Belakang: Autisme adalah gangguan neurologis berat yang mempengaruhi cara seseorang untuk berkomunikasi atau berhubungan dengan orang lain disekitarnya secara wajar. Menurut data statistik dunia jumlah anak autis semakin meningkat beberapa tahun terahkhir ini. Bila di tahun 1990 jumlah anak autisme ialah 15 hingga 20 per 10.000 anak, maka pada tahun 2000 kasus autisme diperkirakan ada 1 per 150 anak di Amerika Serikat. Sedangkan menurut APA dan Fox, di tahun 2000 kasus autisme terjadi 2 hingga 20 dari 10.000 orang dalam suatu populasi. Tujuan; mengetahui perbedaan efektifitas terapi musik klasik dan terapi musik murotal terhadap perkembangan kognitif anak autis. Metode: Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah Quasi Eksperiment dengan rancangan control time series design. Pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan analisa bivariat menggunakan uji t. Hasil: Hasil uji bivariat membuktikan ada perbedaan efektifitas terapi musik klasik dan terapi musik murotal terhadap perkembangan kognitif anak autis dengan hasil pretest t hitung (0,000) < t tabel (2,086) dengan angka signifikan (1,000 > 0,05) sedangkan hasil post-test t hitung (5,323) > t tabel (2,086) dengan angka signifikan (0,000 < 0,05) sehingga dapat dilihat terapi musik murotal mempunyai pengaruh jauh lebih baik daripada terapi musik klasik. Kesimpulan: Terapi musik murotal lebih efektif terhadap perkembangan kognitif anak autis.Kata Kunci: Autisme, terapi musik klasik, terapi musik murotal