Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

IDENTIFICATION OF DERMATOPHYTA FUNGUS IN BETWEEN THE MEAT SELLER'S TOES WITH TINEA PEDIS AT TERMINAL 42 TRADITIONAL MARKET GORONTALO CITY ismail mukusibu; Yolan Dunggio; Mindy Eka Astuti
International Interdisciplinary Conference on Sustainable Development Goals Vol 5 No 1 (2022): Proceeding of International Interdisciplinary Conference on Sustainable Developme
Publisher : LP2M Universitas Bina Mandiri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (719.127 KB)

Abstract

This study aims to identify the presence of dermatophyte fungi between the Meat Seller's toes with tinea pedis at terminal 42 traditional market Gorontalo City. The type of research used in this study is observational descriptive with a qualitative approach. The sample in this study is all butchers at Terminal 42 Market Gorontalo City which is about 15 samples. The sampling technique used is total sampling technique. Sources of data in this study obtained by data collection techniques, through interviews and examination of fungal culture in the laboratory. The data obtained were analyzed descriptively, which describes the morphological characteristics of dermatophyte fungi based on macroscopic and microscopic observations, and continued with identification activities. Fungal identification is done by match the characteristics of the fungus obtained from the observations with reference to the identification book. The results of the study show based on macroscopic and microscopic examination between the toes of a meat seller with tinea pedis at Terminal 42 Traditional Market Gorontalo City, 53.3% Dermatophytes fungi were found of the samples, namely Trichophyton rubrum. Other than that, 46,7% Non Dermatophyte were also found, such as Aspergillus sp, Rhizopus sp, Candida albicans and species of Metarhizium anisopliaea. Key Words: Fungus, The Toes, Meat Seller, Tinea Pedis
Mengenal Bahaya Jamur Dermatophyta dan Non Dermatophyta Bagi Masyarakat Berprofesi Sebagai Pedagang di Pasar Tradisional: dilaksanakan di Desa Nunuka Raya, Kecamatan Tomini, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan Yolan Dunggio; Ismail Mukusibu
Journal of Hulonthalo Service Society (JHSS) Vol. 1 No. 1 (2022): Journal of Hulonthalo Service Society (JHSS)
Publisher : LPPM Universitas Bina Mandiri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (668.512 KB) | DOI: 10.47918/jhss.v1i1.654

Abstract

Mikosis dangkal adalah jenis penyakit yang paling banyak dikenal pada manusia, diperkirakan frekuensinya terus meningkat. Mikosis dangkal disebabkan oleh dermatofita, penyebarannya bergeser bergantung pada wilayah geografis, populasi, lingkungan, cara hidup, pergerakan, kondisi keuangan, dan pengobatan. Pertumbuhan jamur pada bagian tubuh manusia, yang menyebabkan tinea pedis menyukai kulit yang basah dan lembek. Mengenakan sepatu yang sangat tertutup untuk waktu yang lama dapat menyebabkan keringat berlebih, yang menambah kelembapan pada ruang di sekitar kaki. Metode terdiri dari tiga tahapan : Tahap pertama adalah pre test dengan tujuan untuk mengidetifikasi pengetahuan tentang pentingnya sanitasi dan hygiene dagangan. Tahap kedua adalah pemberian penyuluhan tentang pencegahan pertumbuhan jamur dan pentingnya menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) dan Tahap terakhir Post Test, dengan cara tanya jawab dengan para pedagang. Adapun pelaksanaan pengabdian pada tanggal 11 Agustus 2021 di Desa Nunuka Raya, Kecamatan Tomini, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan. Hasil : Dari sampel 13 jiwa berprofesi sebagai pedagang hasil Pre Test menunjukkan bahwa diperoleh persentasi kategori Baik tentang pemahaman bahaya jamur bagi kulit untuk pedagang sebesar 23.07%, sedangkan kurangnya pemahaman mereka akan bahaya jamur pada kulit berkisar 76.91%. Kategori umur yang paling baik pemahamnnya terkait bahaya jamur bagi kulit yaitu penjual yang masuk pada kategori umur remaja, sedangkan yang paling dibawah pemahamannya adalah lansia. Setelah diberikan penyuluhan akan bahaya jamur bagi kulit, berdasarkan hasil Post Test di atas menunjukkan pengetahuan penjual akan bahaya jamur meningkat dengan baik menjadi 100%.