Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

UJI EFEK TERATOGEN KAKAO BUBUK PADA FETUS MENCIT PUTIH Almahdy - A; Nurul Afifah Almunawwarah; Najmiatul - Fitria
JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI FARMASI INDONESIA Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (588.011 KB) | DOI: 10.58327/jstfi.v2i1.22

Abstract

AbstrakTelah dilakukan penelitian mengenai efek teratogen kakao bubuk pada fetus mencit putih. Bubuk kakao diberikan secara oral pada dosis larutan 5,5; 7,0 dan 8,5 g/kg BB pada hari ke-6 hingga hari ke-15 kehamilan. Laparatomi dilakukan pada hari ke-18 kehamilan, kemudian dua pertiga isi perut fetus direndam dalam larutan merah alizarin dan sepertiga bagian lainnya difiksasi hingga mengeras dalam larutan Bouin’s. Hasil pengujian menunjukkan bahwa berat badan tikus dipengaruhi oleh coklat bubuk, tetapi kuantitas dan berat badan fetus tidak terpengaruh oleh variasi dosis. Efek teratogenik diamati secara makroskopik pada fetus dan uterus menunjukkan bahwa kakao bubuk pada dosis 5,5 g/kg BB dapat menyebabkan keterlambatan pertumbuhan, kematian, curling ekor pada janin dan situs resorpsi. Sedangkan pada dosis 7 g/kg BB menyebabkan kelainan tulang, akhir pertumbuhan, kematian, curling ekor pada janin dan situs resorpsi. Bubuk kakao pada dosis 8,5 g/kg BB menyebabkan perdarahan pada tikus, situs resorpsi, kematian dan kelainan tulang pada janin. Kata kunci: Kakao, Teratogenik, Mencit putih AbstractThe teratogenic effect of cocoa powder on white mice has been investigated. Cocoa powder was given orally in solution at doses of 5.5; 7.0 and 8.5 g/kg BW on 6th to 15th day of pregnancy. Laparatomy was performed on 18th day of pregnancy and followed by eviscerating two third of the fetuses with red alizarin and the others were hardened in Bouin’s fixation solution. Body weight of mice are influenced by cocoa powder, but quantity and body weight of fetuses are not influenced at all dosage studied. Teratogenic effect observed macroscopically on fetus, and uterus was displayed that cocoa powder at the dose 5.5 g/kg BW caused late of growth, death, curling tail on fetuses and resorption site. While on the dose of 7 g/kg BW caused skeletal abnormalities, late of growth, death, curling tail on fetuses and resorption site. Cocoa powder at the dose of 8.5 g/kg BW caused bleeding in mice, resorption site, death and skeletal abnormalities on fetuses.  Keywords: Cacao, Teratogenic, White mice