AbstrakDioksin adalah nama untuk kelompok senyawa hidrokarbon heterosiklik yang berasal dari berbagai industri seperti pemutihan pulp dan kertas. Dioksin terdapat dalam pembalut wanita yang menggunakan kertas dan pulp sebagai bahan baku yang telah mengalami proses pemutihan dengan menggunakan klorin. Salah satu senyawa dioksin adalah 2,3,7,8-tetrachloro-dibenzo-dioxin (TCDD), yang dikenal sebagai racun reproduksi, imunotoksin dan karsinogenik. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kandungan dioksin dalam pembalut wanita, khususnya yang beredar di kota Bandung serta analisis tambahan mengenai daya serap dan kandungan klorin (Cl2). Sampel pembalut wanita diekstraksi menggunakan pelarut metanol untuk menarik dioksin. Ekstrak dioksin diukur konduktivitasnya menggunakan konduktometer. Data konduktivitas dikonversi terhadap kurva standar dioksin. Hasil menunjukkan bahwa seluruh sampel mengandung dioksin dengan kadar tertinggi adalah 6,51 pg/g dan kadar terendah adalah 0,97 pg/g, seluruh pembalut wanita memenuhi persyaratan daya serap, dan tidak ada kandungan klorin (Cl2) di seluruh pembalut wanita. Dari hasil data menunjukan bahwa kadar dioksin dalam pembalut wanita berada di atas batas maksimum kandungan dioksin yang diperbolehkan dalam makanan. Kata kunci: Dioksin, pembalut wanita, konduktometri, TCDD. AbstractDioxin is a name for a family of heterocyclic hydrocarbon that are byproducts of many industrial processes such as the bleaching of paper and pulp. Dioxin contained in sanitary napkins that use the pulp and paper as raw material has been bleached with chlorine. The reference compound is 2,3,7,8-tetrachloro-dibenzo-dioxin (TCDD), known as a reproductive toxin, an immunotoxin, and a carcinogen. The goal of this research was to investigate the sanitary napkins containing dioxin, especially sanitary napkins distributed in Bandung city and additional analysis of the absorptive capacity, chlorine (Cl2) contained. A sample of the sanitary napkins was extracted using methanol solvent. Extract of dioxin was measured its conductivity using conductometer to get conductivity data. Conductivity data are converted to the standard curve of dioxin. The result showed that all of the sanitary napkins containing dioxin with the highest level at 6.51 pg/g and the lowest level at 0.97 pg/g and all of the sanitary napkins absorptive capacity requirements, and there was found no chlorine (Cl2) in all of the sanitary napkins. Data shown that the levels of dioxin in sanitary napkins were above the maximum allowable content of dioxin in food. Keywords: Dioxin, sanitary napkins, conductometry, and TCDD.