Tata kelola keuangan merupakan salah faktor yang penting dalam aktivitas kehidupan keluarga. Setiap anggota keluarga khususnya ibu-ibu rumah tangga diharapkan memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam mengelola keuangan keluarga karena sering diidentikan sebagai bendahara. Peran ibu sebagai bendahara dituntut memiliki kemampuan yang lebih baik dibandingkan dengan anggota keluarga lain dalam mengelola keuangan. Kegiatan pengabdian ini menggunakan metode: penyuluhan, diskusi dan post test. Hasilnya mengindikasikan bahwa anggota WKI GMIM Zaitun Karombasan-Ranotana Weru pada umumnya belum pernah mengikuti penyuluhan yang berhubungan dengan tata kelola keuangan keluarga, namun memiliki sikap positif terhadap perencanaan keuangan. Tidak semua membuat perencanaan keuangan bahkan hanya sebagian kecil yang membuat catatan atau pembukuan penggunaan keuangan keluarga. Untuk mengembangkan ekonomi keluarga pada umumnya memilih untuk berwirausaha karena didukung dengan karakter yang berani mengambil resiko dan bersedia membuka usaha baru serta menciptakan produk baru. Kendala utama membuka usaha disebabkan kurangnya modal. Untuk kegiatan arisan, umumnya menyatakan bersedia mengikuti aturan yang ditetapkan pengurus dan mendukung diterapkan etika dalam interaksi dengan anggota lainnya. Dalam kenyataan cukup banyak ibu-ibu yang punya pengalaman yang kurang menyenangkan dengan pengembalian arisan. Untuk mengakomodir kebutuhan ibu-ibu peserta pengabdian dalam mengembangkan ekonomi keluarga, maka perlu melakukan pelatihan kewirausahaan, akuntansi sederhana dan akses mendapatkan modal usaha dari lembaga keuangan. Supaya dapat menjadi kenyataan, maka perlu membangun kemitraan dengan instansi tehnis dan lembaga keuangan yang relevan.