Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Community Mental Health Services and Research Clinic (KP2KJM) Muhammadiyah University of East Kalimantan Mukhripah Damaiyanti; Ghozali MH; Dwi Rahmah Fitriani; Ramdhany Ismahmudi; Yuliani Winarti
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat (Indonesian Journal of Community Engagement) Vol 7, No 4 (2021): December
Publisher : Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1995.035 KB) | DOI: 10.22146/jpkm.39731

Abstract

Mental health disorders will interfere the overall health of a person, so families and communities needs to increase the knowledge of families and community members in determining the condition of mental disorders, as well as how to intervene and implement mental disorder management. There are some services for it, namely the mental health consultation service program, modality therapy, client home visits, health education for the community, and mental health cadres. The results in the change of percentage level of family knowledge after given the actions are as follows: moderate category increases from 35.7% to 46.03%, the good category increases from 23.02% to 33.86%, while the poor category decreases from 41.27% to only 20.11%. It is currently preparing to collaborate with doctors and Healthcare and Social Security Agency (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial or BPJS) as the first-level health facilities and pharmacy services that are open to the public. Based on the results of research conducted, it shows that the program implemented can increase knowledge of mental health services in the community. 
Association between Knowledge and Social Environment with Smoking Behavior Among University Students Nida Amalia; Ghozali; Sri Sunarti; Kresna Febriyanto
Nusantara Science and Technology Proceedings 4th International Conference on Vocational Innovation and Applied Science 2022
Publisher : Future Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11594/nstp.2022.2911

Abstract

It’s important to intervene with young people, especially regarding smoking, because if they start smoking they will be addicted and will continue to smoke until old age which can cause various health problems and even death. This study aims to describe and analyze the association between knowledge about cigarette smoking and social environment with smoking behavior among university students. This study used a cross-sectional design. Data was obtained by filling out online questionnaires. The study population was students of Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur with a sample of 311 respondents. Students with a smoking social environment were 267 people (85.9%) while students in a non-smoking social environment were 44 people (14.1%). Students with good knowledge were 91 people (29.3%) and students with no good knowledge 220 people (70.7%). Students who never smoked as many as 240 people (77.2%), former smokers 33 people (10.6%), and currently smokers 38 people (12.2%). The result of statistical analysis showed that there was no significant association between knowledge and social environment with smoking behavior. Students’ smoking behavior was not significantly related to their knowledge and their social environment. Several other factors may have more influence on students’ smoking behavior.
Pemberian Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif dan Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) dengan Risiko Stunting pada Balita Usia 0-59 Bulan Muhammad Naufal; Hansen Hansen; Ghozali Ghozali
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 12 No 02 (2023): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : UIMA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33221/jikm.v12i02.2008

Abstract

Stunting merupakan permasalahan gizi buruk/kronik yang disebabkan pasokan gizi yang tidak sesuai sehingga tidak terpenuhi kebutuhan gizinya, dan masalah mendasar dari Stunting ini ialah permasalahan gizi bersifat jangka panjang. Sehingga penelitian ini dilakukan untuk melihat apakah ada hubungan pemberian air susu ibu (ASI) eksklusif dan pemberian MP-ASI dengan risiko Stunting terhadap balita umur 0-59 bulan di Posyandu Kuping Gajah wilayah kerja Puskesmas Sidomulyo, Kota Samarinda. Desain penelitian dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan teknik survei cross-sectional. Populasi penelitian ini ialah Balita usia 0-59 bulan di Posyandu Kuping Gajah wilayah kerja Puskesmas Sidomulyo, Kota Samarinda dengan jumlah 76 responden. Teknik dalam pengambilan sampel penelitian ini menggunakan total sampling. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini ialah instrumen microtoise, pediatric scale, dan lembar kuesioner. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan bermakna antara pemberian ASI eksklusif (P-value = 0,001; OR = 7,508) dan MP-ASI (P-value = 0,000; OR = 6,136) dengan risiko Stunting. Penelitian ini diharapkan sebagai sumber referensi pengembangan IPTEK serta dapat menjadi bahan evaluasi penyelenggaran program pendidikan ilmu kesehatan masyarakat khususnya perihal Stunting pada balita usia 0-59 bulan.
Education and Early Detection of Non-Communicable Diseases in The Tanjung Selor Community, North Kalimantan Nur Fadillah Putri; Atika Apriati; Selly Marlina; Nur Amanah Lungita; Nida Amalia; Sri Sunarti; Ghozali Ghozali; Suprayitno Suprayitno
ABDIMAYUDA: Indonesia Journal of Community Empowerment for Health Vol 2 No 2 (2023)
Publisher : Faculty of Public Health, University of Jember in collaboration with PERSAKMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/abdimayuda.v2i2.35005

Abstract

Non-communicable diseases are diseases that cannot be transmitted to other people and the stages of disease development are slow and chronic. Most non-communicable diseases are not accompanied by symptoms, so many do not know and are aware that they have a non-communicable disease. This activity aims to provide education about the importance of preventing and controlling PTM through a healthy lifestyle and regular health checks using lecture and discussion methods. Education is carried out for teenagers to the elderly who are at risk of contracting non-communicable diseases in Tanjung Selor, North Kalimantan. The implementation of the activities ran smoothly and received good responses from the target. After the implementation of the activity, it was seen that there was a positive change in the target related to knowledge by conducting a qualitative pretest-posttest asking participants directly orally and awareness of the importance of health checks for the prevention and control of non-communicable diseases. Health workers are expected to be able to provide education and monitor the prevention and control of non-communicable diseases and the importance of paying attention to public health, especially for the elderly, who are a group at risk of experiencing non-communicable diseases.
Edukasi Masyarakat melalui Buku Peduli Stunting di Era Pandemi Covid-19 Rusni Masnina; Enok Sureskiarti; Masitah Masitah; Salsabila Azzahra; Sri Sunarti; Ghozali Ghozali; Agus Budiyono; Reka Ladina Saqila; Ranung Nyngtyas
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat: Peduli Masyarakat Vol 1 No 1 (2021): Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat: Peduli Masyarakat: Oktob
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal Bekerjasama dengan CV Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stunting dapat terjadi ketika anak masih dalam kandungan dan baru kelihatan saat anak berusia dua tahun. Seorang ibu yang minim pengetahuan tentang gizi akan sangat berpengaruh terhadap masa kehamilan yang menjadi penyebab utama stunting pada anak. Salah satu daerah yang terdapat kasus stunting di Kabupaten Kutai Kartanegara adalah kecamatan Muara Jawa sejumlah 305 anak. Ada berbagai macam media untuk meningkatkan pengetahuan, salah satunya edukasi masyarakat melalui buku peduli stunting dimasa Pandemi Covid 19. Edukasi merupakan bagian kegiatan pendidikan kesehatan sebagai proses pembelajaran yang dilakukan kepada individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat yang dilakukan dengan tujuan untuk merubah perilaku yang tidak sehat ke pola yang lebih sehat. Dengan tingginya angka stunting pada anak, menandakan berarti kurangnya masih perhatian didalam keluarga terkhususnya orang tua terhadap nutrisi anaknya. Dengan adanya buku peduli stunting pengetahuan masyarakat khususnya ibu bisa memantau gizi anak sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan pola hidup sehat dan jauh dari berbagai penyakit
Edukasi Masyarakat melalui Buku Peduli Stunting di Era Pandemi Covid-19 Rusni Masnina; Enok Sureskiarti; Masitah Masitah; Salsabila Azzahra; Sri Sunarti; Ghozali Ghozali; Reka Ladina Saqila; Ranung Nyngtyas
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat: Peduli Masyarakat Vol 1 No 1 (2021): Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat: Peduli Masyarakat: Oktob
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal Bekerjasama dengan CV Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stunting dapat terjadi ketika anak masih dalam kandungan dan baru kelihatan saat anak berusia dua tahun. Seorang ibu yang minim pengetahuan tentang gizi akan sangat berpengaruh terhadap masa kehamilan yang menjadi penyebab utama stunting pada anak. Salah satu daerah yang terdapat kasus stunting di Kabupaten Kutai Kartanegara adalah kecamatan Muara Jawa sejumlah 305 anak. Ada berbagai macam media untuk meningkatkan pengetahuan, salah satunya edukasi masyarakat melalui buku peduli stunting dimasa Pandemi Covid 19. Edukasi merupakan bagian kegiatan pendidikan kesehatan sebagai proses pembelajaran yang dilakukan kepada individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat yang dilakukan dengan tujuan untuk merubah perilaku yang tidak sehat ke pola yang lebih sehat. Dengan tingginya angka stunting pada anak, menandakan berarti kurangnya masih perhatian didalam keluarga terkhususnya orang tua terhadap nutrisi anaknya. Dengan adanya buku peduli stunting pengetahuan masyarakat khususnya ibu bisa memantau gizi anak sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan pola hidup sehat dan jauh dari berbagai penyakit.
Association between Knowledge and Social Environment with Smoking Behavior Among University Students Nida Amalia; Ghozali; Sri Sunarti; Kresna Febriyanto
Nusantara Science and Technology Proceedings 4th International Conference on Vocational Innovation and Applied Science 2022
Publisher : Future Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11594/nstp.2022.2911

Abstract

It’s important to intervene with young people, especially regarding smoking, because if they start smoking they will be addicted and will continue to smoke until old age which can cause various health problems and even death. This study aims to describe and analyze the association between knowledge about cigarette smoking and social environment with smoking behavior among university students. This study used a cross-sectional design. Data was obtained by filling out online questionnaires. The study population was students of Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur with a sample of 311 respondents. Students with a smoking social environment were 267 people (85.9%) while students in a non-smoking social environment were 44 people (14.1%). Students with good knowledge were 91 people (29.3%) and students with no good knowledge 220 people (70.7%). Students who never smoked as many as 240 people (77.2%), former smokers 33 people (10.6%), and currently smokers 38 people (12.2%). The result of statistical analysis showed that there was no significant association between knowledge and social environment with smoking behavior. Students’ smoking behavior was not significantly related to their knowledge and their social environment. Several other factors may have more influence on students’ smoking behavior.
Pemberian Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif dan Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) dengan Risiko Stunting pada Balita Usia 0-59 Bulan Muhammad Naufal; Hansen Hansen; Ghozali Ghozali
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 12 No 02 (2023): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : UIMA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33221/jikm.v12i02.2008

Abstract

Stunting merupakan permasalahan gizi buruk/kronik yang disebabkan pasokan gizi yang tidak sesuai sehingga tidak terpenuhi kebutuhan gizinya, dan masalah mendasar dari Stunting ini ialah permasalahan gizi bersifat jangka panjang. Sehingga penelitian ini dilakukan untuk melihat apakah ada hubungan pemberian air susu ibu (ASI) eksklusif dan pemberian MP-ASI dengan risiko Stunting terhadap balita umur 0-59 bulan di Posyandu Kuping Gajah wilayah kerja Puskesmas Sidomulyo, Kota Samarinda. Desain penelitian dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan teknik survei cross-sectional. Populasi penelitian ini ialah Balita usia 0-59 bulan di Posyandu Kuping Gajah wilayah kerja Puskesmas Sidomulyo, Kota Samarinda dengan jumlah 76 responden. Teknik dalam pengambilan sampel penelitian ini menggunakan total sampling. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini ialah instrumen microtoise, pediatric scale, dan lembar kuesioner. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan bermakna antara pemberian ASI eksklusif (P-value = 0,001; OR = 7,508) dan MP-ASI (P-value = 0,000; OR = 6,136) dengan risiko Stunting. Penelitian ini diharapkan sebagai sumber referensi pengembangan IPTEK serta dapat menjadi bahan evaluasi penyelenggaran program pendidikan ilmu kesehatan masyarakat khususnya perihal Stunting pada balita usia 0-59 bulan.