Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGENALAN TEKNIK ECOPRINT DALAM PEMBERIAN MOTIF PADA KAIN UNTUK KOMUNITAS CRAFTER DI SURAKARTA Shinta Mardiana Dewi; Hidup Marsudi; Noviana Puspitasari
JANAKA : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT KEWIRAUSAHAAN INDONESIA Vol 3, No 2 (2022): JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT KEWIRAUSAHAAN INDONESIA
Publisher : STIE Atma Bhakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36600/janaka.v3i2.299

Abstract

ABSTRACTThis ecoprint batik can be used as a lifestyle trend for environmentally friendly people because ecoprint batik uses leaves and flowers that come from nature and does not use chemicals at all. The ecoprint technique is a development of ecofashion, to produce fashion products that are environmentally friendly. The purpose of this community service activity is to introduce the ecoprint technique by utilizing natural plant materials as an alternative for providing motifs on fabrics with the target group of housewives. in Surakarta. The output target of this community service is to have basic knowledge about ecoprint, starting from understanding the characteristics of natural materials and the types of paper and fabric that can be applied to ecoprint, and being able to make the steamed ecoprint method. In the end, some fabrics don't seem to get the maximum results, caused by using the wrong leaves and it can also be caused by not rolling the cloth tightly and other things. The target group plans to apply the ecoprint technique to several types of fabrics, so that they have high selling power, which in turn can increase household income and ultimately improve their standard of living as housewives. Keywords: Batik, Ecofashion, Ecoprint ABSTRACTBatik ecoprint ini dapat dijadikan tren gaya hidup masyarakat ramah lingkungan karena batik ecoprint menggunakan bahan dedaunan dan bunga yang berasal dari alam dan sama sekali tidak menggunakan bahan kimia. Teknik ecoprint yang merupakan perkembangan dari ecofashion, untuk menghasilkan produk fashion yang ramah lingkungan Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah mengenalkan teknik ecoprint dengan memanfaatkan bahan-bahan tumbuhan alam sebagai salah satu alternatif untuk memberikan motif pada kain dengan sasaran kelompok ibu-ibu rumah tangga crafter di Surakarta. Target luaran pengabdian kepada masyarakat ini adalah memiliki pengetahuan dasar mengenai ecoprint, mulai dari pemahaman tentang karakter bahan alam dan jenis kertas serta kain yang dapat diaplikasi ecoprint, serta dapat membuat ecoprint metode kukus. Pada hasil akhir, beberapa kain tampak tidak mendapatkan hasil maksimal, disebabkan karena penggunaan daun yang salah dan bisa juga disebabkan karena penggulungan kain tidak ketat dan hal-hal lian. Kelompok sasaran berencana akan mengaplikasikan teknik ecoprint pada beberapa jenis kain, sehingga berdaya jual tinggi, yang pada akhirnya dapat menambah income pemasukan rumah tangga dan pada akhirnya mampu meningkatkan taraf kehidupan mereka sebagai ibu rumah tangga. Kata kunci : Batik, Ecofashion, Ecoprint
FUNGSI PENGAWASAN AKTIFITAS BONGKAR MUAT KONTAINER PADA PT PRIMA NUR PANURJWAN JAKARTA Shinta Mardiana Dewi; Lucky Fathurohim Saputro
MUARA Vol 2, No 2 (2019): MUARA
Publisher : Akademi Pelayaran Nasional Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62826/muara.v2i2.19

Abstract

Pelabuhan sebagai elemen transportasi laut berperan penting dalam distribusi barang. Sementara itu, kelancaran distribusi barang sangat tergantung dalam kinerja dan fasilitas pelabuhan. Namun fakta di lapangan sering kali menunjukkan adanya keterlambatan menyelesaikan dokumen, kerusakan, serta kekurangan barang, kemudian keterbatasan peralatan serta kurangnya keahlian dalam mengoperasikan alat-alat bongkar muat. Sehingga menyebabkan kapal semakin lama di pelabuhan, dan hal tersebut akan mengakibatkan biaya lebih yang di emban perusahaan pelayaran. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana manajemen fungsi pengawasan (controlling) yang dilaksanakan dalam kegiatan bongkar muat kontainer pada PT Prima Nur Panurjwan, sehingga upaya mengurangi idle time pada saat pelaksanaan bongkar muat container dapat tercapai.Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Teknik pengambilan sample secara purposive sampling dengan informan dari staf operasional PT. Prima Nur Panurjwan mulai dari tingkat manajer hingga bagian lapangan, serta perusahaan pelayaran sebagai pengguna jasa. Data penelitian dikumpulkan melalui teknik wawancara, dokumentasi, dan observasi. Validitas data menggunakan triangulasi sumber data.Hasil Penelitian ini adalah, dengan meningkatkan pengawasan terhadap pelaksanaan kinerja bongkar dan muat kontainer maka tidak terjadi adanya waktu yang terbuang (idle time). Pengawasan dilakukan meliputi pengawasan kinerja alat dan pemerikasaan serta perbaikan terhadap alat bongkar dan muat yaitu alat container crane sehingga pada saat digunakan untuk kegiatan bongkar muat tidak mengalami kerusakan yang berakibat terjadinyaa idle time dan juga berdampak pada produktivitas bongkar muat. Terkait dari beberapa bentuk permasalahan yang ada, perusahaan setiap bulannya mengadakan apel komando dengan tujuan untuk memberi motivasi dan pengarahan supaya karyawan dapat bekerja dengan giat dan tepat waktu. Hal tersebut, diharapkan dapat menambah kreatifitas kinerja dan dapat meningkatkan hasil yang maksimal dan menghasilkan pelayanan yang baik dengan menjadikan setiap langkah perusahaan maju dan terus berinovasi kepada negeri.
SISTEM VOYAGE CHARTER DALAM PENGADAAN KAPAL LAUT DI PT PUPUK INDONESIA LOGISTIK Shinta Mardiana Dewi; Arif Muhammad Tri Nugroho
MUARA Vol 1, No 1 (2018): MUARA
Publisher : Akademi Pelayaran Nasional Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62826/muara.v1i1.5

Abstract

Pencharteran kapal laut merupakan suatu cara yang baik untuk mengatasi terbatasnya armada kapal yang dimiliki oleh perusahaan pelayaran. Disamping itu, dengan carter kapal, barang dapat diangkut dengan aman, cepat dan relatif lebih murah Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan sistem voyage charter dalam pengadaan angkutan kapal laut di PT Pupuk Indonesia Logistik          Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Penelitian dilaksanaakan di PT Pupuk Indonesia Logistik. Teknik Pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan cara wawancara, observasi,dan studi dokumentamsi. Sementara keabsahan data diuji dengan menggunakan teknik trianggulasi data Sedangkan informan yang dijadikan penelitian adalah manager marketing dan pegawai PT Pupuk Indonesia Logistik.Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa proses pengadaan Surat Perjanjian Kerja kapal Laut dengan menggunakan voyage charter, sudah sesuai dengan ketentuan dalam standar charter kapal maupun ketetntuan internal operasional dan administrasi kapal charter dari perusahaan. Namun, masih ditemukan beberapa permasalahan terkait dengan monitoring perusahaan yang kurang maksimal. Permasalahan terutama terjadi pada adminitrasi dokumen yang disebabkan karena kurang tanggapnya ship broker atau agen yang ditunjuk untuk mengurusi kapal saat pemuatan atau pembongkaran sehingga menghambat proses monitoring terhadap perkerjaan pada kapal charter
Digitalisasi Pelabuhan dalam Perspektif Administrasi Publik Studi Kasus Penerbitan Surat Persetujuan Berlayar dengan Sistem Inaportnet Shinta Mardiana Dewi
Journal of Research and Development on Public Policy Vol. 2 No. 2 (2023): juni : Journal of Research and Development on Public Policy
Publisher : Lembaga Pengkajian Dan Pengembangan Sumberdaya Pembangunan (lppsp)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58684/jarvic.v2i2.175

Abstract

The digital transformation of port services through the implementation of Inaportnet aims to enhance efficiency, transparency, and accuracy in maritime administration, particularly in the issuance of Surat Persetujuan Berlayar (SPB). However, its implementation faces various challenges, primarily in stakeholder coordination, involving Syahbandar (Harbormaster), Customs, Immigration, Port Health Quarantine (KKP), port operators, and shipping agents. This study analyzes key challenges in Inaportnet implementation, including regulatory misalignment between institutions, lack of system interoperability, inadequate digital infrastructure in several ports, and low digital literacy among users. Using a qualitative descriptive method with a literature review approach, this research examines various regulations, industry reports, and previous studies to identify obstacles and optimal strategies for Inaportnet adoption. The findings reveal that fragmented regulations across institutions lead to procedural inconsistencies, causing delays in SPB issuance. Additionally, limited interoperability between Inaportnet and other institutional systems, such as CEISA (Customs) and SIMKIM (Immigration), hampers document verification. Other barriers include digital infrastructure disparities, where 65% of feeder ports in Indonesia still experience limited internet access, and low digital literacy among system users, leading to data entry errors and administrative delays. To address these challenges, this study recommends harmonizing regulations, enhancing system interoperability, investing in digital infrastructure, and providing continuous technical training for stakeholders. With these strategies, Inaportnet is expected to function optimally, support port service digitalization, and enhance the competitiveness of Indonesia’s maritime sector in global trade.