Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pelatihan Pengembangan Maggot sebagai Pakan Ternak di Desa Karang Tunggal, Kec Parenggean sebagai Model Kewirausahaan Sosial Masyarakat Yorgen Kaharap; Dotrimensi Dotrimensi; Ferry Setiawan; Reny Puspita Sari Nasution
AKM Vol 3 No 2 (2023): AKM : Aksi Kepada Masyarakat Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat - Januari 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Ekonomi dan Bisnis Syariah (STEBIS) Indo Global Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36908/akm.v3i2.650

Abstract

Populasi penduduk yang semakin bertambah berimbas pada meningkatnya kebutuhan masyarakat akan protein hewani yang berasal dari ikan. Hal ini secara langsung meningkatkan permintaan sumber protein hewani tersebut. Salah satu jenis sumber protein hewani yang banyak beredar di pasaran adalah ikan lele (Clarias batrachus). Selama ini, lele menyumbang 10% produksi perikanan budidaya nasional dengan tingkat pertumbuhan yang mencapai 17%–18%. Seiring dengan naiknya tingkat konsumsi muncul beberapa budidaya varietas baru yang kualitasnya lebih unggul. Terobosan yang telah dilakukan oleh Balai Besar ikan air tawar Sukabumi adalah menghasilkan varietas baru yakni Lele Sangkuriang. Ikan Lele Sangkuriang memiliki keunggulan mampu hidup dalam kepadatan tebar yang tinggi, tahan terhadap penyakit, memiliki rasio pemberian pakan berbanding pertumbuhan daging yang baik serta waktu panen yang cepat. mahalnya harga pakan ternak di Kalimantan Tengah sehingga perlu adanya solusi pakan ternak yang murah di dapat oleh sebab itu maka dianggap pengtuk untuk dilaksanakannya program PkM Pelatihan Pengembangan Maggot sebagai Pakan Ternak di Desa Karang Tunggal, Kec Parenggean sebagai Model Kewirausahaan Sosial Masyarakat. Usaha peternakan merupakan mata pencaharian utama bagi penduduk di Desa Karang Tunggal, Kec Parenggean yang hampir seluruh Penduduk, lebih dari 75% berprofesi sebagai petani dan peternak dengan berbagai tingkatan. Pengabdian melalui Pelatihan Pengembangan Maggot sebagai Pakan Ternak di Desa Karang Tunggal, Kec Parenggean sebagai Model Kewirausahaan Sosial Masyarakat. Metode yang digunakan adalah pelatihan tentang Pengembangan Maggot sebagai Pakan Ternak di Desa Karang Tunggal, Kec Parenggean sebagai Model Kewirausahaan Sosial Masyarakat. Hasil pengabdian ini menunjukan bahwa masyarakat dapat mengerti dan bisa memanfaatkan potensi sumber daya yang ramah lingkungan sebagai solusi dari alternative pakan ternak bagi Masyarakat Desa di desanya serta memenuhi kebutuhan pakan ternak di Desa Karang Tunggal.
Sosialisasi Peran Pokdarwis Dalam Mengkampanyekan Sadar Wisata Terhadap Wisatawan, Masyarakat, Maupun Dirinya Sendiri Menuju Pariwisata Berkelanjutan Di Desa Bahu Palawa Yorgen Kaharap; Dotrimensi Dotrimensi; Ferry Setiawan; Reny Puspita Sari Nasution
AKM Vol 4 No 2 (2024): AKM : Aksi Kepada Masyarakat Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat - Januari 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Ekonomi dan Bisnis Syariah (STEBIS) Indo Global Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36908/akm.v4i2.1013

Abstract

Pembangunan pariwisata yang menekankan pada masyarakat lokal baik yang terlibat langsung maupun yang tidak terlibat langsung pada industri pariwisata (Hausler). Desa Bahu Palawa merupakan salah satu desa yang mencoba mengurangi urbanisasi masyarakat dari desa ke kota karena banyak aktivitas ekonomi di desa yang dapat diciptakan. Selain itu juga, desa wisata dapat menjadi upaya untuk melestarikan dan memberdayakan potensi budaya lokal dan nilai-nilai kearifan lokal yang ada di masyarakat. Tujuan kegiatan ini, dapat membangun budaya penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang unggul, solutif, dan memiliki dampak yang signifikan terhadap persoalan di masyarakat dan juga memberi pengalaman belajar yang melibatkan mahasiswa. Pengabdian melalui metode yang dilakukan berupa Sosialisasi peran Pokdarwis dalam mengkampanyekan sadar wisata terhadap wisatawan, masyarakat, maupun dirinya sendiri menuju pariwisata berkelanjutan sendiri. Hasil Sosialisasi Peran Pokdarwis Dalam Mengkampanyekan Sadar Wisata Terhadap Wisatawan, Masyarakat, Maupun Dirinya Sendiri Menuju Pariwisata Berkelanjutan Di Desa Bahu Palawa memberikan dampak dan kesadaran bagi masyarakat khususnya anggota POKDARWIS dalam partisipasi dalam memanfaatkan potensi sumber daya yang ramah lingkungan sebagai solusi Menuju Pariwisata Berkelanjutan Di Desa Bahu Palawa.
Mengimplementasikan Hasil Pemetaan Sosial untuk Meningkatkan Sektor Sosial Ekonomi di Desa Tumbang Olong II Yorgen Kaharap; Ida Bagus Suryanatha
Joong-Ki : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 1: November 2024
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/joongki.v4i1.6421

Abstract

Tumbang Olong II Village is located in Palangka Raya Regency. The definition of socioeconomic mapping includes the identification, analysis, and mapping of the distribution of various social and economic variables within a geographical area. The implementation of this activity is carried out through several stages, namely: Observation of local issues, opportunities and potentials of Tumbang Olong II Village. This program aims to increase the attractiveness of village tourism and create new business opportunities for the community. These community empowerment programs are designed to answer the needs and aspirations of the people of Tumbang Olong II Village. With good and sustainable implementation, these programs are expected to improve village welfare, health, education, and infrastructure, as well as create an independent and prosperous community. Community empowerment based on local potential is not only an effort to improve economic welfare, but also a strategy to strengthen the identity and independence of village communities in the long term.