Pengawasan dilingkungan keluarga dan sekolah dalam perkembangan teknologi sangat penting untuk diterapkan. Karena jika orang tua dan guru kurang dalam pengawasaan pemanfaatan teknologi, terutama gadget maka akan menyebabkan terjadinya phubbing pada anak-anak. Phubbing merupakan kejadian negatif yang terjadi pada anak-anak, dimana mereka menggunakan gadget secara berlebihan dan mengabaikan interaksi secara langsung dengan lawan bicaranya. Perilaku Phubbing ini juga terjadi pada anak-anak di Dukuh Potrowanen Desa Donohudan. Kegiatan sosialisasi ini dilakukan bertujuan sebagai langkah awal untuk membuat anak-anak dapat mengabaikan gadgetnya dan mengurangi dampak negatif dari penggunaan gadget, sehingga membuat anak–anak menjadi lebih fokus dalam belajar mengaji dan berbagai kegiatan keagamaan ataupun sosialnya dengan baik. Hasil dari observasi yang dilakukan pada saat sosialisasi, diketahui bahwa 20 dari 42 anak sudah mempunyai gadget sendiri, sehingga mereka lebih memilih untuk bermain gadget dirumah dari pada bersosialisasi dengan lingkungannya. Dari perilaku tersebut upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi Phubbing yaitu dengan memberikan pengenalan tentang permainan tradisional dan penguatan kegiatan keagamaan sejak usia dini. Upaya Pengenalan Permainan tradisional dapat membuat anak-anak lebih berinteraksi dengan orang lain dan mereka tidak hanya fokus pada gadget, karena mereka mengikuti berbagai permainan yang dilakukan. Selain itu, upaya mengatasi phubbing juga dapat dilakukan dengan penguatan kegiatan keagamaan di Tempat Pembelajaran Al-Qur`an (TPA) di masjid setempat. Dengan adanya upaya yang telah dilakukan dapat perlahan mengatasi kebiasaan Phubbing pada anak-anak