Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Analisa Waktu Pelaksanaan dan Biaya Menggunakan Metode CPM dan Metode Crashing Pada Proyek Pembangunan Laboratorium Forensik Polda Sulut Nazilah P Abas; Tampanatu P. F. Sompie; Aris Sampe; Sherley Runtunuwu
Prosiding Seminar Nasional Produk Terapan Unggulan Vokasi Vol 1 No 1 (2022): Prosiding Seminar Nasional Produk Terapan Unggulan Vokasi Politeknik Negeri Manad
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Politeknik Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1467.189 KB)

Abstract

Pada masa pelaksanaan proyek konstruksi sering terjadi ketidaksesuaian antara jadwal rencana dan realisasi di lapangan yang dapat mengakibatkan pertambahan waktu pelaksanaan dan pembengkakan biaya pelaksanaaan sehingga penyelesaian proyek menjadi terhambat. Maka dari itu diperlukan percepatan penyelesaian proyek, alternatif percepatan dapat berupa penambahan jam lembur, pengunaan alat yang produktif, penambahan jumlah pekerja, penggunaan material yang cepat pemasangannya dan metode konstruksi yang lebih cepat. Pelaksanaan yang mengalami keterlambatan perlu dilakukan percepatan. Analisis yang dilakukan pada penelitian ini dengan mempersingkat waktu pelaksanaan proyek dengan alternatif penambahan 3 jam kerja (lembur) pada kegiatan-kegiatan kritis yang didapat dari analisi jaringan kerja berupa CPM. Hasil yang didapatkan adalah durasi setelah percepatan yaitu 18 minggu atau 126 hari kerja atau lebih cepat 18,18% dari durasi normal yaitu 22 minggu atau 154 hari kerja, sedangkan biaya upah tenaga kerja setelah percepatan mengalami peningkatan dari biaya normal sebesar Rp. 47.750.000,00 menjadi Rp. 88.737.716,76.
Analisis Ketidakseimbangan Beban Transformator Distribusi Terhadap Arus Netral Di PT. PLN (Persero) ULP Abepura Penyulang Melati Dultudes Mangopo; Ekawati Margaretha Ohee; Rosalina Revassy; Aris Sampe; Luther Pagiling; Yuni Aryani Koedoes
Jurnal Fokus Elektroda : Energi Listrik, Telekomunikasi, Komputer, Elektronika dan Kendali) Vol. 9 No. 2 (2024): Jurnal Fokus Elektroda Vol 9 No 2 2024
Publisher : Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

One of the consequences of load imbalance is the flow of current in the neutral wire. The current flowing on the neutral wire will cause heat, so indirectly, the consequences of load imbalance contribute to losses for PLN as a producer of electricity. The purpose of this study is to the percentage of transformer load imbalance, the percentage of losses due to neutral current in the transformer neutral conductor. The method used in this research is collecting distribution transformer load data on the Melati extent. From the results of the data analysis, it is obtained that the largest percentage of load imbalance occurs in transformer AB-225 with a loading percentage of 64.95% LWBP and 65.74% WBP. Based on the results of the analysis the total percentage of losses due to the neutral current on the neutral conductor of the transformer is 7.89% and 9.76% LWBP and WBP, respectively.  
ANALISIS RUGI-RUGI DAYA AKIBAT KETIDAKSEIMBANGAN BEBAN PADA TRANSFORMATOR DISTRIBUSI 20 KV/380 V DI PENYULANG DPR KOTA Aris Sampe
Jurnal Sains dan Teknologi Vol. 1 No. 2 (2022): Desember : Jurnal Sains dan Teknologi
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Cenderawasih

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58169/saintek.v1i2.84

Abstract

Sistem distribusi sekunder digunakan untuk menyalurkan tenaga listrik dari gardu distribusi ke beban-beban yang ada di konsumen. Salah satu yang menyebabkan kerja transformator distribusi berkurang adalah adanya arus pada penghantar netral yang menyebabkan adanya rugi-rugi penghantar yang diakibatkan oleh ketidakseimbangan beban pada jaringan distribusi tegangan rendah di Jayapura. Metodologi penelitian yang diterapkan dengan cara melakukan pengambilan data arus, data trafo, data gambar single line yang diperoleh dari PT. PLN (PERSERO) Rayon Abepura. Hasil analisis perhitungan menunjukkan bahwa besarnya rugi-rugi pada LWBP berkisar antara 0,001 KW – 48,10 KW dan WBP rugi-rugi pada penghantar netral berkisar antara 0,01 KW – 18,81 KW. Presentase ketidakseimbangan beban pada Luar Waktu Beban Puncak terbesar pada gardu trafo ABE322 sebesar 33,33 % dan terendah pada gardu trafo ABE347-K sebesar 1,34 %. Sedangkan presentase ketidakseimbangan beban pada Waktu Beban Puncak terbesar pada gardu trafo ABE263-1 sebesar 33,98 % dan terendah pada gardu trafo ABE007-1 sebesar 1,89 %.