Penelitian ini berawal dari perubahan baru dari sistem pembelajaran yang berbeda dari sebelumnya pada proses belajar mengajar, salah satu perubahannya yaitu belajar secara daring (dalam jaringan). Awal diterapkan pembelajaran daring banyak pihak yang tidak siap baik guru, siswa maupun orang tua siswa. Berdasarkan permasalahan tersebut maka diperlukan suatu penelitian yang khusus untuk mendeskripsikan persepsi guru matematika terhadap pelaksanaan kurikulum 2013 di masa pandemi Covid-19 yang sekarang dilaksanakan secara daring. Pelaksanaan pembelajaran secara daring menjadi tantangan tersendiri bagi guru untuk tetap melaksanakan pembelajaran. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang menghasilkan data deskriptif. Subjek penelitian ini ialah 4 guru matematika serta teknik pengumpulan data menggunakan angket dan pedoman wawancara, data yang telah dikumpulkan kemudian dilakukan triangulasi sumber. Analisis data dilakukan dengan mereduksi data yang merangkum semua data hasil angket dan data hasil wawancara, penyajian data dikaji dalam bentuk narasi, dan penarikan kesimpulan. Hasil pengisian angket oleh para responden mengenai kompetensi inti dengan nilai rata-rata 3,375 dan persentase 36% , standar proses dengan nilai rata-rata 2,975 dan persentase 32%, dan standar penilaian dengan nilai rata-rata 2,975 dan persentase 32%, yang artinya penerapan kompetensi inti kurikulum 2013 pada masa pandemi Covid-19 tetap berjalan. Pelaksanaan standar proses dan standar penilaian penerapan kurikulumnya sudah memiliki kapasitas yang sama. Berdasarkan dari hasil wawancara dan pengisian angket oleh empat responden yang berprofesi sebagai guru matematika bahwa pelaksanaan kurikulum 2013 pada masa pandemi Covid-19 tergolong memiliki persepsi positif serta kurikulum berjalan dengan baik sesuai dengan tujuan dari kurikulum sendiri. Kata Kunci: Guru Matematika, Kurikulum 2013, Persepsi, Covid-19.