Safanny Putri
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PEMBERIAN OBAT KEDALUWARSA KEPADA PASIEN DITINJAU DARI KEBIJAKAN KESEHATAN DI INDONESIA Safanny Putri; Huwaydi Azzam Yusuf; Khansa Adristi; Adjrina Dawina Putri; Novita Dwi Istanti
Jurnal Sains dan Kesehatan Vol. 6 No. 2 (2022): Desember : Jurnal Sains dan Kesehatan (JUSIKA)
Publisher : Universitas Muhamadiyah Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1468.786 KB) | DOI: 10.57214/jusika.v6i2.149

Abstract

Pengelolaan obat merupakan serangkaian kegiatan yang meliputi perencanaan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian, pencatatan, dan juga pelaporan suatu obat yang berperan aktif bagi masyarakat agar terciptanya sumber daya manusia yang berkualitas. Penyalahgunaan obat ataupun kesalahan dalam penyimpanan, pendistribusian, maupun pelaporan obat sering kali terjadi sehingga disusunlah Peraturan BPOM Nomor 4 Tahun 2018. Pengelolaan obat juga dilakukan untuk meminimalisasi terjadinya kasus pemberian obat kedaluwarsa kepada pasien. Penulisan ini bertujuan untuk membahas studi kasus mengenai pemberian obat kedaluwarsa pada pasien, dampak dari obat kedaluwarsa, sanksi dan perlindungan hukum pada pemberian obat kedaluwarsa, serta pedoman pengelolaan obat kedaluwarsa. Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah penelitian yuridis normatif dengan cara menelaah teori-teori, konsep-konsep, asas-asas hukum, serta peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan penelitian ini. Berdasarkan hasil pembahasan, didapatkan bahwa pengelolaan obat di fasilitas pelayanan kesehatan sangat dibutuhkan untuk meminimalisasi terjadinya hal-hal buruk seperti obat kedaluwarsa yang dapat berdampak negatif kepada pasien. Oleh karena itu, diharapkan para tenaga kesehatan dapat meningkatkan kehati-hatian dalam pemberian obat kepada pasien. Selain itu, masyarakat juga perlu untuk lebih berhati-hati lagi dengan mengecek kembali keamanan obat-obatan yang akan dikonsumsi.
Analisis Peran Promosi Kesehatan Dalam Mendukung Keberhasilan Program Pencegahan Penyakit Tidak Menular Di Indonesia Keren Stelin Maliangkay; Ummi Rahma; Safanny Putri; Novita Dwi Istanti
Jurnal Medika Nusantara Vol. 1 No. 2 (2023): Mei: Jurnal Medika Nusantara
Publisher : Stikes Kesdam IV/Diponegoro Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59680/medika.v1i2.284

Abstract

Non-Communicable Diseases (NCD) are chronic and non-communicable diseases that cannot be transmitted from one person to another in any form. Currently PTM is a serious global health problem, which is marked by the emergence of new cases and deaths from Non-Communicable Diseases (NCD) every year. Prevention and management of PTM must be done as early as possible considering that PTM sufferers have a low quality of life, causing the burden of health costs to increase thereby increasing the mortality rate. One effective strategy to prevent an increase in the number of PTM sufferers is to carry out health promotion programs. Health promotion is carried out to empower individuals and communities to consciously involve themselves in adopting healthy living habits. This study uses the Systematic Literature Review (SLR) method. Data collection was carried out by analyzing various reading sources or literature relevant to the research topic. A literature search was carried out using the Google Scholar electronic site in the form of a search engine with the keywords health promotion, prevention programs and Non-Communicable Diseases (PTM). There are 6 articles related to the role of health promotion in supporting the success of non-communicable disease prevention programs. Based on the analysis conducted, it can be concluded that the role of health promotion is needed to support the success of non-communicable disease prevention programs in Indonesia. Because one of the effective strategies to prevent the increasing number of PTM sufferers is to carry out health promotion programs.