Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

MEMBANGUN PROFESIONALISME SEBAGAI BUDAYA ORGANISASI MELALUI PELATIHAN MANAJEMEN WAKTU DAN KOMUNIKASI ASERTIF SEBAGAI SARANA UNTUK MENYEIMBANGKAN KEHIDUPAN KERJA DAN PRIBADI Humaira, Cynthia Meisa Nur; Halim, Verina; Hariyanto, Heru
CALYPTRA : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol 5, No 1 (2016): CALYPTRA : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya
Publisher : University of Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Budaya organisasi yang bersifat profesional dapat dijadikan sebuah strategi dalam persaingan bisnis di era globalisasi saat ini. Dalam menunjang munculnya sikap profesionalisme, maka kualitas kehidupan kerja karyawan perlu menjadi perhatian bagi organisasi. Salah satu dimensi dari kualitas kehidupan kerja adalah keseimbangan kehidupan kerja dan pribadi dan hal tersebut menjadi fokus penelitian berdasarkan dari kebutuhan organisasi. Tujuan dari penelitian ini adalah membantu para karyawan PT X untuk dapat bersikap profesional di lingkungan kerja melalui keterampilan manajemen waktu dan komunikasi asertif sehingga hal tersebut dapat membantu mereka dalam menyeimbangkan kehidupan kerja dan pribadinya. Terdapat 16 orang yang menjadi peserta pelatihan dan pemilihan subjek menggunakan convenience sampling method. Subjek pelatihan merupakan karyawan PT X yang memiliki jabatan sebagai kepala bagian, kepala seksi, dan kepala regu. Hasil dari pelatihan adalah terdapat peningkatan pemahaman antara sebelum dan sesudah pelatihan terkiat dengan pentingnya penerapan nilai budaya organisasi, makna kerja, dan manajemen waktu di lingkungan kerja serta komunikasi asertif di lingkungan keluarga. Akan tetapi, tujuan pelatihan dalam aspek skill belum terpenuhi karena pertanyaan dalam proses follow up kurang menggali tentang hal tersebut.
Pelatihan Manajemen Diri untuk Meningkatkan Work Engagement pada Kepala Toko di Perusahaan Ritel Bintang, Stepani Kartika; Oshel, Lorenzy; Hariyanto, Heru
Intuisi : Jurnal Psikologi Ilmiah Vol 12, No 2 (2020): Juli 2020
Publisher : Jurusan Psikologi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/intuisi.v12i2.23907

Abstract

Target penjualan dibeberapa toko PT. X masih belum mencapai target yang berdampak pada pendapatan perusahaan. Hal ini terlihat dari timbulnya permasalahan yang dialami oleh kepala toko, mengindikasikan rendahnya work engagement. Tujuan penelitian ini agar karyawan dapat menampilkan perilaku engagement di tempat kerja serta melakukan manajemen diri pada pekerjaannya. Pemilihan sample yang digunakan non probability sampling melalui purpose sampling dengan subjek penelitian 21 kepala toko (usia 19-31 tahun) dengan 6 sesi pelatihan. Desain penelitian yang digunakan metode campuran dengan desain sekuensial eksplanatori. Rancangan eksperimen one-group pretest-posttest design sebagai prioritas utama penelitian dengan hasil uji beda 0.025 (p < 0.05). Sedangkan, penelitian kualitatif menggunakan studi kasus sebagai data penunjang. Metode analisis data yang digunakan melalui organisasi data, kategorisasi pada tiap jawaban subjek, dan interpretasi. Uji kredibilitas dilakukan dengan menggunakan metode validitas argumentatif. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan wawancara. Hasil penelitian kuantitatif menunjukkan pelatihan manajemen diri yang diberikan efektif untuk meningkatkan work engagement. Sejalan dengan hasil kualitatif bahwa kepala toko lebih mampu mengontrol emosi, lebih sabar dalam memimpin tim, perubahan gaya komunikasi secara langsung maupun melalaui whatsapp group, lebih terbuka dalam menerima kritik dan saran dari tim, membuat skala prioritas pekerjaan dan membuat pembagian kerja secara merata dalam masing-masing shift kerja untuk karyawan toko. Hal ini membuktikan adanya peningkatkan work engagement setelah diberikan pelatihan manajemen diri pada kepala toko.Sales target in several stores of PT. X still has not reached the target which has an impact on company revenue. This can be seen from the emergence of problems experienced by shop heads, indicating low work engagement. The purpose of this study is that employees can display engagement behavior in the workplace and perform self-management at work. The sample selection used non-probability sampling through purposive sampling with the research subjects 21 shop heads (aged 19-31 years) with 6 training sessions. The research design used mixed methods with explanatory sequential design. Experimental design with one-group pretest-posttest design as the main priority of research with different test results of 0.025 (p <0.05). Meanwhile, qualitative research uses case studies as supporting data. Data analysis methods used through data organization, categorization of each subject's answer, and interpretation. The credibility test is carried out using the argumentative validity method. Data collection was carried out through observation and interviews. The results of quantitative research show that self-management training is effective in increasing work engagement. The qualitative results show that the head of the shop is more able to control emotions, is more patient in leading the team, changes in communication styles directly or through WhatsApp group, is more open in accepting criticism and suggestions from the team, makes work priority scales and makes the division of labor evenly in each work shifts for shop clerks. This proves that there is an increase in work engagement after being given self-management training to the head of the shop.
PELATIHAN EMOTIONAL INTELLIGENT UNTUK MENINGKATKAN SERVICE QUALITY PADA FRONTLINER DI SALAH SATU PERGURUAN TINGGI SWASTA Widodo, Mochamad Sigit; Hariyanto, Heru
Jurnal Cahaya Mandalika ISSN 2721-4796 (online) Vol. 4 No. 2 (2023): Jurnal Cahaya Mandalika
Publisher : Institut Penelitian Dan Pengambangan Mandalika Indonesia (IP2MI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/jcm.v4i2.1504

Abstract

Service Quality is an important asset for higher education institutions, because this Service Quality can have the most important impact on service recipient satisfaction, and finally if service satisfaction occurs repeatedly, customer loyalty or customer satisfaction is formed (Tjiptono, 2008). The implementation of Service Quality by the right service provider (fronliner) will be able to provide satisfaction. Therefore, there is a need for Emotional Intelligent training to improve Service Quality at the frontliner of one of the private universities in Surabaya. Participants in the "Excellence Service are Excellence People" training totaled 28 frontline staff employees. Based on research conducted Emotional Intelligent training to improve Service Quality has a significant influence with results that show that from the results of paired T testing, significance values are obtained which show that there is a difference between emotional intelligence before and after training or it can be concluded that there is a significant influence between emotional intelligence before training and after training. In addition, the results of paired T tests on Service Quality also showed a significance value of 0.000 where the significant value was less than alpha 0.05. Which means that there is a difference between the quality of service before and after training or it can be concluded that there is a significant influence between the quality of service before training and after training. So that the conclusion is that emotional intelligence training significantly has an increasing impact on EI and an increase in service quality.