Dinda Ayuniar Zanjabila
Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengembangan Dan Karakterisasi Bioplastik Karagenan-Alginat-Gliserol Dengan Perlakuan Kalsium Klorida Ali Ridlo; Sri Sedjati; Endang Supriyantini; Dinda Ayuniar Zanjabila
Buletin Oseanografi Marina Vol 12, No 1 (2023): Buletin Oseanografi Marina
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/buloma.v12i1.48020

Abstract

Material biopolimer tunggal seperti alginat dan karagenan tidak memiliki sifat fisiko-kimia dan mekanik yang mencukupi untuk digunakan sebagai produk spesifik seperti bioplastik, sehingga diperlukan kombinasi agar diperoleh hidrogel yang lebih kuat dan tahan air. Ion Ca2+ berperan sebagai crosslinker polimer bermuatan negative (alginat dan karagenan) serta meningkatkan struktur jaringan, sifat reologi dan hidrofobisitasnya, dengan cara berikatan silang dengan gugus karboksil alginat daan gugus sulfat karagenaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perendaman dalam larutan CaCl2 terhadap karakteristik (ketebalan, keburaman, ketahanan air, biodegradabilitas, kuat tarik dan elongasi) bioplastik alginat-karagenan-gliserol. Alginat diperoleh dari ekstraksi Sargassum sp., sedangkan karagenan diperoleh dari ekstraksi rumput laut K. alvarezii yang berasal dari Jepara, Jawa Tengah. Bioplastik dibuat dengan cara mencampur 1,5 g karagenan dan 0,5 g alginat dalam 146 mL akuades pada suhu 90℃ selama 45 menit, lalu ditambahkan gliserol 2 mL  pada suhu 70℃ dan dihomogenkan selama 15 menit, kemudian dicetak pada cetakan gelas dan dikeringkan dalam oven pada suhu 50℃ selama 18 jam. Setelah itu bioplastik dilepas dari cetakannya dan direndam dalam larutan CaCl2 (1%; 2%; 3% dan 4%) selama 5 menit lalu dikeringkan pada suhu ruang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perendaman dalam larutan CaCl2 meningkatkan secara signifikan (p < 0,05) kuat tarik, ketahanan air, dan opacity dan menurunkan ketebalan, elongasi, dan biodegradabilitas bioplastik alginat-karagenan-gliserol. Ketebalan dan kuat tarik bioplastik alginat-karagenan-gliserol yang dihasilkan telah memenuhi Japanese Industrial Standard.Single biopolymer materials such as alginate and carrageenan do not have sufficient physico-chemical and mechanical properties to be used as specific products such as bioplastics, so a combination is needed to obtain stronger and water-resistant hydrogels. The Ca2+ ion acts as a crosslinker for negatively charged polymers (alginate and carrageenan) and improves the network structure, rheological properties and hydrophobicity, by cross-linking with the carboxyl group of alginate and the sulfate group of carrageenan. This study aims to determine the effect of immersion in CaCl2 solution on the characteristics (thickness, opacity, water resistance, biodegradability, tensile strength and elongation at break) of alginate-carrageenan-glycerol bioplastic. Alginate was obtained from the extraction of Sargassum sp., while carrageenan was obtained from the extraction of K. alvarezii seaweed from Jepara, Central Java. Bioplastics were made by mixing 1.5 g of carrageenan and 0.5 g of alginate in 146 mL of distilled water at 90℃ for 45 minutes, then adding 2 mL of glycerol at 70℃ and homogenized for 15 minutes, then molded on a glass mold and dried in the oven at 50℃ for 18 hours. after that, the bioplastic was removed from the mold and immersed in a solution of CaCl2 (1%; 2%; 3% and 4%) for 5 minutes and then dried at room temperature. The results showed that immersion in CaCl2 solution significantly increased (p < 0.05) tensile strength, water resistance, and opacity and decreased thickness, elongation, and biodegradability of alginate-carrageenan-glycerol bioplastics. The thickness and tensile strength of the alginate-carrageenan-glycerol bioplastic produced complies with the Japanese Industrial Standard.
Karakteristik Bioplastik Berbahan Karagenan-Alginat-Gliserol dengan Penambahan BaCl2 sebagai Crosslinker Dinda Ayuniar Zanjabila; Ali Ridlo; Endang Supriyantini
Journal of Marine Research Vol 12, No 2 (2023): Journal of Marine Research
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jmr.v12i1.35245

Abstract

Bioplastik adalah plastik berbahan dasar polimer organik alami (biopolimer), dapat digunakan seperti plastik pada umumnya akan tetapi lebih mudah diuraikan. Penelitian mengenai bioplastik diperlukan untuk mendapatkan plastik yang ramah lingkungan. Karagenan dan alginat adalah polisakarida dari rumput laut yang berpotensi sebagai bahan bioplastik. Resistensi bioplastik karagenan-alginat-gliserol terhadap air dapat ditingkatkan dengan proses crosslink menggunakan logam divalen. Kation divalen akan bereaksi dengan asam guluronat alginat membentuk interaksi yang kuat (egg-box). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan crosslinker BaCl2 terhadap karakteristik (ketebalan, ketahanan air, dan biodegradabilitas) bioplastik karagenan-alginat-gliserol. Karagenan diperoleh dari ekstraksi Kappaphycus alvarezii dan alginat diperoleh dari ekstraksi Sargassum sp yang berasal dari Jepara, Jawa Tengah. Bioplastik dibuat dengan 1,5 g karagenan dan 0,5 g alginat yang dicampur dalam 146 mL akuades pada suhu 90ºC selama 45 menit. Gliserol sebanyak 2 mL ditambahkan pada suhu 70ºC selama 15 menit, kemudian dicetak dan dikeringkan dalam oven bersuhu 50ºC selama 18 jam. Bioplastik direndam pada larutan BaCl2 (1%; 2%; 3% dan 4%) selama 5 menit dan dikeringkan pada suhu ruang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi crosslinker berpengaruh (p<0,05) terhadap ketebalan, ketahanan air dan biodegradabilitas bioplastik. Peningkatan konsentrasi crosslinker meningkatkan ketahanan air dan biodegradabilitas, namun menurunkan ketebalan. Bioplastik terbaik pada penelitian ini adalah bioplastik dengan perendaman BaCl2 4% karena memenuhi standar ketebalan (0,008 cm), mendekati standar ketahanan air (52,25%) dan biodegradabilitas (25,68%).  Bioplastics are plastics based on natural organic polymers (biopolymers) and are easier to decompose. Research on bioplastics is needed to obtain environmentally friendly plastics. Carrageenan and alginate are polysaccharides from seaweed that have the potential to be bioplastic materials. The resistance of carrageenan-alginate-glycerol bioplastics to water can be improved by a crosslinking process using divalent metals. Divalent cations will react with alginic guluronic acid forming a strong interaction (egg-box). This study aims to determine the effect of the addition of BaCl2 crosslinkers on the characteristics (thickness, water resistance, and biodegradability) of carrageenan-alginate-glycerol bioplastics. Carrageenan was obtained from the extraction of K. alvarezii and alginate was obtained from the extraction of Sargassum sp from Jepara, Central Java. Bioplastics were prepared with 1.5 g of carrageenan and 0.5 g of alginate mixed in 146 mL of aqueous at 90ºC for 45 min. 2 mL of glycerol 2 mL is added at 70ºC for 15 minutes, then molded and dried in a 50ºC oven for 18 hours. Bioplastics were soaked in BaCl2 solution (1%; 2%; 3% and 4%) for 5 minutes and dried at room temperature. The results showed that crosslinker concentrations had an effect (p<0.05) on the thickness, water resistance, and biodegradability of bioplastics. Increased crosslinker concentration increases water resistance and biodegradability, but decreases thickness. The best bioplastics in this study were bioplastics with 4% BaCl2 immersion because they met thickness standards (0.008 cm), close to water resistance standards (52.25%), and biodegradability standards (25.68%).Â