Mujiburrahman Mujiburrahman
Universitas Malikussaleh

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PEMBELAJARAN KITAB KUNING SUMBER PENGETAHUAN MUSLIM SEJATI : STUDI DESKRIPTIF KUALITATIF DI DAYAH AL-MADINATUDDINIYAH BABUSSALAM BLANG BLADEH KABUPATEN BIREUEN Tuti Rahmi; Abubakar Abubakar; Mujiburrahman Mujiburrahman; M. Chalis; Zainuddin Zainuddin; Maksalmina Maksalmina; Ilyas Ilyas; Nora Fitria; Fithri Angelia Permana
Jurnal Dedikasi Pendidikan Vol 7, No 1 (2023): Januari 2023
Publisher : Center for Research and Community Service (LPPM) University of Abulyatama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30601/dedikasi.v7i1.3491

Abstract

Abstrak : penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pembelajarn kitab kuning sebagai sumber pengetahuan para santri Di Dayah Al-Madinatuddiniyah Babussalam Blang Bladeh Kabupaten Bireuen. Sampel dalam penelitian ini para guru dan  Murid Dayah Al-Madinatuddiniyah Babussalam. Sebagai informan akan ditentukan beberapa diantaranya dengan pendekatan purposive sampling. Alat pengumpulan data adalah wawancara, obesrvasi dan dokumentasi. Analisis data dengan mengunakan pendekatan dekriptif sehingga data yang terkumpul dianalisis sesuai tujuan penelitian dan dideskripsikan menjadi berabagai pernyataan yang bermakna. Hasil penelitian menunjukkan Pendidikan dayah merupakan institusi pendidikan tertua di Aceh dalam penyebaran agama Islam.  Pendidikan dayah memiliki karakteristik: penekanan pencarian ilmu pengetahuan, penguasaan dan pengembangan atas dasar ibadah kepada Allah, memiliki pengakuan akan potensi dan kemampuan seseorang pelajar untuk berkembang dalam suatu kepribadian, pengetahuan bukan hanya untuk diketahui dan dikembangkan, melainkan sekaligus dipraktekkan dalam kehidupan. Metode pembelajaran yang berlaku pada pendidikan dayah adalah berbentuk talaqqi dan bersanad. Salah satu kelebihannya adalah ilmu yang diperoleh pada pendidikan dayah lebih barakah disebabkan oleh pelaku-pelakunya itu adalah orang-orang yang tulus dan ikhlas serta selalu mendekatkan diri kepada Allah.Katakunci : Kitab kuning, muslim, pasantrenAbstract : This study aims to find out how to learn the yellow book as a source of knowledge for students at Dayah Al-Madinatuddiniyah Babussalam Blang Bladeh, Bireuen Regency, Samples As informants, several teachers and administrators will be determined using a purposive sampling approach. Samples As informants, several teachers and administrators will be determined using a purposive sampling approach. Data collection tools are interviews, observations and documentation. Data analysis uses a descriptive approach so that the collected data is analyzed according to the research objectives and is described into various meaningful statements. The results showed that Islamic boarding schools were the oldest educational institutions in Aceh in spreading Islam. Dayah education has characteristics, emphasizing the search for knowledge, mastery and development on the basis of worship to Allah, having recognition of the potential and ability of a student to develop in a personality, knowledge is not only to be known and developed, but also to be practiced in life. The learning method that applies to dayah education is in the form of talaqqi and bersanad. One of the advantages is that the knowledge gained in dayah education is more blessed because the perpetrators are sincere and sincere and always draw closer to Allah.Keywords : The yellow book, Muslim, Islamic boarding school
Acehnese Women as Guardians of Cultural Heritage: An Analysis of Their Role in the Conservation of Arts and Traditions Mujiburrahman Mujiburrahman; Richa Meliza; Aflia Riski; Fahrudin Alawi; Dewi Kumala Sari
Malikussaleh Social and Political Reviews Vol 5, No 1 (2024)
Publisher : Master Program of Sociology, Universitas Malikussaleh,

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/mspr.v5i1.12242

Abstract

This article explores the central role of Acehnese women in preserving the rich and diverse traditional arts and culture. Acehnese women play a crucial role in maintaining and revitalizing various forms of cultural and artistic heritage, including traditional dance, music, literature, cuisine, religious rituals, and handicrafts. Through interviews, observations, and literature review, this research reveals how Acehnese women not only act as custodians of cultural heritage but also as innovators who adapt to changing times without abandoning their traditional roots. The article highlights the contributions of women in Aceh’s art and cultural communities, as well as the challenges they face in maintaining traditions amidst modernization and globalization. Thus, this article provides an in-depth understanding of the dynamics between tradition and change, and the importance of women's roles in preserving ancestral heritage for future generations.