Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Penerapan Manajemen Ekonomi Islam Pada Produksi Batik Labako UD. Bintang Timur Jember Achmad Achmad; Amir Amir; Azzahrah Azzahrah
Istidlal: Jurnal Ekonomi dan Hukum Islam Vol 4 No 1 (2020)
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Ibrahimy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (182.442 KB) | DOI: 10.35316/istidlal.v4i1.205

Abstract

Dalam ekonomi Islam, kegiatan produksi tidak hanya dipandang sebagai aktifitas ekonomi untuk memenuhi hajat hidup manusia. Produksi juga merupakan bagian dari ibadah. Sehingga aktifitas produksi harus dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip dan nilai-nilai ekonomi Islam yang selaras dengan maqasid syari’ah. Dari hasil penelitian, diperoleh kesimpulan bahwa faktor-faktor produksi yang digunakan UD. Bintang Timur dalam proses produksi batik tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip ekonomi Islam, yaitu: (a) bahan baku yang digunakan memiliki kualitas yang baik dan tidak termasuk material yang membahayakan pada jiwa manusia; (b) sistem rekrutmen tenaga kerja didasarkan pada keinginan pemilik untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar lokasi industri; (c) modal usaha bersumber dari kekayaan pemilik; dan (d) alat-alat pembatikan yang digunakan berasal dari bahan (alam) yang tidak dilarang oleh syariah Islam. Dalam hal manajerial, operasional UD. Bintang Timur telah menjalankan nilai-nilai syariah Islam. Pemilik selalu berusaha menjaga kepercayaan konsumen melalui penyediaan produk berkualitas dan seimbang dengan harga yang dibayar konsumen; menempatkan tenaga kerja sesuai potensi, bakat, dan kemampuannya masing-masing; membimbing dan mengawasi langsung setiap tahapan produksi; mengontrol setiap produk yang akan dipasarkan; melakukan transaksi dengan jujur, terbuka, dan memenuhi janji sesuai kontrak; serta memberi upah yang adil dan tepat waktu sesuai prestasi kerja karyawan.
Analisis Prosedur Pemberian Pembiayaan di BMT NU Jawa Timur Cabang Asembagus Situbondo Berdasarkan Prinsip 5C dan 7P Amir Amir; Achmad Achmad; Nurul Faizin
Mazinda : Jurnal Akuntansi, Keuangan, dan Bisnis Vol. 1 No. 1 (2023): Mazinda : Jurnal Akuntansi, Keuangan, dan Bisnis
Publisher : Program Studi Akuntansi Syari'ah Universitas Ibrahimy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35316/mazinda.v1i1.2650

Abstract

Financial institutions, both in the form of banks and non-banks, conventional and sharia, have a very large role in the Indonesian economy. Through its role as an intermediary institution, financial institutions become institutions that mediate between parties who have excess funds and those who lack funds. Namely by collecting funds from a surplus society, then channeling it to a deficit society in the form of financing. As a business institution that relies on trust, every financial institution must be careful in managing or maintaining any funds entrusted/entrusted to it, including the BMT NU East Java Asembagus Branch. Among them is by maximally applying the 5C principles and 7P principles in providing financing.The research data obtained consisted of primary and secondary sources. Data is collected by observation, interview, and documentation methods. The validity was tested using the triangulation method, extending participation, and persistence in observation. Data were analyzed using the Miles and Huberman method.The conclusions obtained in this study, that the provision of financing at the East Java BMT NU Asembagus Branch was carried out through several stages of activity. Starting from filling out forms, interviews, fulfilling requirements, surveys, committee meetings, and implementing financing agreements. In providing this financing, the 5C principles have been fully implemented and some of the 7P principles have been implemented.