<![CDATA[Proses penyulingan minyak serai wangi sangat bergantung dari pasokan bahan bakar karena proses penyulingan membutuhkan pasokan panas untuk mempercepat proses penguapan. Saat ini, proses produksi minyak serai yang dilaksankan oleh UKM/perajin di Indonesia umumnya masih menggunakan cara tradisional yaitu dengan peralatan tungku dan ketel sederhana yang tidak memenuhi standar efisiensi energi dan cenderung menimbulkan banyak polusi. Oleh karenanya, dirasa perlu untuk melaksanakan kegiatan pemberdayaan masyarakat yaitu pemberian pengetahuan dan ketrampilan dalam penggunaan energi alternatif dengan menggunakan Kompor Pellet Biomassa sebagai pengganti tungku tradisional. Kegiatan pemberdayaan ini diharapkan dapat menjadi solusi yang dapat memecahkan permasalahan yang dihadapi oleh UKM yang mempunyai kesulitan mendapatkan bahan bakar seperti gas elpiji atau kayu bakar. Program pengabdian masyarakat ini merupakan program kemitraan yang dilakukan bersama tiga pihak, yaitu industri biopelet (PT. Indokarya Global Jaya) dan UKM Minyak serai wangi sebagai pengguna bahan bakar pelet. Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilaksanakan oleh tim pengabadian kepada masyarakat (PKM) Universitas Lampung bertujuan untuk memperkenalkan dan melatih masyarakat tentang teknologi pembakaran yang lebih ramah lingkungan dan memberikan efesiensi yang lebih tinggi dengan menggunakan pellet biomassa (biopellet) sebagai bahan bakar. Kegiatan pengabdian masyarakat terdiri dari beberapa kegiatan, yaitu: (i) sosialisasi, (ii) pelatihan penggunaan kompor dan proses produksi pelet biomassa (i). Target luaran yang diharapkan pada kegiatan ini adalah masyarakat mendapatkan pengetahuan dan keterampilan dalam menggunakan kompor pelet biomassa untuk sebagai sumber energi dalam proses penyulingan yang lebih ramah lingkungan.Kata Kunci : pelet biomassa, UKM minyak atsiri, energi terbarukan, kompor biomassa]]>
