Muhammad Surya Rahman, Muhammad Surya
Universitas Ahmad Dahlan

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PERBEDAAN STATUS KERENTANAN NYAMUK AEDES AEGYPTI TERHADAP MALATHION DI KABUPATEN BANTUL YOGYAKARTA Sofiana, Liena; Rahman, Muhammad Surya
Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 11, No 2 (2016): JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (KEMAS) JANUARY 2016
Publisher : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/kemas.v11i2.4164

Abstract

AbstrakDemam berdarah dengue di Kabupaten Bantul selama 5 tahun terakhir menunjukkan wilayah Kecamatan Sewon termasuk dalam wilayah endemis dan Kecamatan Dlingo merupakan Kecamatan dan desa yang memiliki angka kejadian yang paling rendah, bahkan di Desa Dlingo pernah tidak mengalami kejadian Demam berdarah dengue. Penggunaan malathion sebagai salah satu upaya pencegahan yang berlangsung lama di Desa Panggungharjo dimungkinkan dapat terjadi resistensi, sehingga tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui status resistensi malathion di Desa Panggungharjo dan Dlingo. Penelitian pada tahun 2014 merupakan penelitian deskriptif dengan uji laboratorium. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah nyamuk Aedes aegypti hasil rearing yang diperoleh di Desa Panggungharjo dan Dlingo Bantul yang kemudian diuji secara suseptibiltas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nyamuk Aedes aegypti yang berasal dari Desa Panggungharjo telah resistan dan nyamuk Aedes aegypti yang berasal dari Desa Dlingo tidak resisten melainkan masih dalam kategori sedang. Ada perbedaan tingkat resistensi malathion antara Desa Panggungharjo dan Dlingo Bantul Yogyakarta.Kata Kunci : Aedes aegypti; Malation; Kerentanan; Resistensi. AbstractDengue hemorrhagic fever in the district Bantul during the last 5 years shows Sewon district area is also included in the endemic areas and Dlingo is a village that has the lowest incidence. Even at some time in Dlingo there was an  occurrence of dengue hemorrhagic fever. Prolonged use of malathion as one prevention in the Panggungharjo district  may can occur in resistance with this dengue. Purpose of this study was to determine the status of malathion resistance in the Panggungharjo and Dlingo. The research in 2014  was descriptive with laboratory test.  Research object is the Aedes aegypti rearing results obtained from the Panggungharjo and Dlingo Bantul and then tested in susceptibility. The results of this study are Aedes aegypti from the Panggungharjo was resistant with and Aedes aegypti from Dlingo is not resistant but still in the tolerant category. There have different levels of resistance between Panggungharjo and Dlingo Bantul Yogyakarta.Keywords : Aedes aegypti; Malathion; Susceptibility; Resistance.
PERBEDAAN STATUS KERENTANAN NYAMUK AEDES AEGYPTI TERHADAP MALATHION DI KABUPATEN BANTUL YOGYAKARTA Sofiana, Liena; Rahman, Muhammad Surya
KEMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 11, No 2 (2016)
Publisher : Department of Public Health, Faculty of Sport Science, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/kemas.v11i2.4164

Abstract

AbstrakDemam berdarah dengue di Kabupaten Bantul selama 5 tahun terakhir menunjukkan wilayah Kecamatan Sewon termasuk dalam wilayah endemis dan Kecamatan Dlingo merupakan Kecamatan dan desa yang memiliki angka kejadian yang paling rendah, bahkan di Desa Dlingo pernah tidak mengalami kejadian Demam berdarah dengue. Penggunaan malathion sebagai salah satu upaya pencegahan yang berlangsung lama di Desa Panggungharjo dimungkinkan dapat terjadi resistensi, sehingga tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui status resistensi malathion di Desa Panggungharjo dan Dlingo. Penelitian pada tahun 2014 merupakan penelitian deskriptif dengan uji laboratorium. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah nyamuk Aedes aegypti hasil rearing yang diperoleh di Desa Panggungharjo dan Dlingo Bantul yang kemudian diuji secara suseptibiltas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nyamuk Aedes aegypti yang berasal dari Desa Panggungharjo telah resistan dan nyamuk Aedes aegypti yang berasal dari Desa Dlingo tidak resisten melainkan masih dalam kategori sedang. Ada perbedaan tingkat resistensi malathion antara Desa Panggungharjo dan Dlingo Bantul Yogyakarta.Kata Kunci : Aedes aegypti; Malation; Kerentanan; Resistensi. AbstractDengue hemorrhagic fever in the district Bantul during the last 5 years shows Sewon district area is also included in the endemic areas and Dlingo is a village that has the lowest incidence. Even at some time in Dlingo there was an  occurrence of dengue hemorrhagic fever. Prolonged use of malathion as one prevention in the Panggungharjo district  may can occur in resistance with this dengue. Purpose of this study was to determine the status of malathion resistance in the Panggungharjo and Dlingo. The research in 2014  was descriptive with laboratory test.  Research object is the Aedes aegypti rearing results obtained from the Panggungharjo and Dlingo Bantul and then tested in susceptibility. The results of this study are Aedes aegypti from the Panggungharjo was resistant with and Aedes aegypti from Dlingo is not resistant but still in the tolerant category. There have different levels of resistance between Panggungharjo and Dlingo Bantul Yogyakarta.Keywords : Aedes aegypti; Malathion; Susceptibility; Resistance.