Ni kadek Yuni Ariningsih
STAHN Mpu Kuturan Singaraja

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Peningkatan Sradha Bhakti Dan Karakter Siswa Sekolah Dasar Di Desa Mayong Melalui Tri Hita Karana Ketut Sri Wahyuni; Ni kadek Yuni Ariningsih; I Putu Ariyasa Darmawan
Vidya Darsan: Jurnal Mahasiswa Filsafat Hindu Vol 4, No 1 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Mpu Kuturan Singaraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55115/vidyadarsan.v4i1.2679

Abstract

Tri Hita Karana as an effort to realize harmony and as an effort to succeed the four goals of human life called Catur Purusha Artha, a balanced attitude to life between devotion to God, serving fellow humans and protecting the natural environment, the teachings of Tri Hita Karana will be balanced if its implementation carried out properly, a life activity that will continuously be pursued so that the harmonious relationship is truly integrated on an ongoing basis. Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Tri Hita Karana comes from the word Tri which means three, hita which means happy and the means of which cause. So Tri Hita Karana means the three causes of Hindu's happiness. The teachings of Tri Hita Karana are divided into three parts of the prahyangan, Pawongan, palemahan. Prahyangan is how we get closer to God, then Pawongan is human relationship with other humans, and the palemahan is how we maintain the environment.The value of the student character can be improved through the practice of Tri Hita Karana so every student will have a skil or ability to understand religion and apply the teachings of Tri Hita Karana
EKSISTENSI RUMAH ADAT SAKA RORAS DESA CEMPAGA KECAMATAN BANJAR KABUPATEN BULELENG Ni Kadek Yuni Ariningsih; I Made Gami Sandi Untara; I Made Hartaka
Vidya Darsan: Jurnal Mahasiswa Filsafat Hindu Vol 5, No 1 (2023)
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Mpu Kuturan Singaraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55115/darsan.v5i1.3628

Abstract

Rumah adat saka roras adalah rumah adat yang terletak di Desa Cempaga Kecamatan Banjar Kabupaten Buleleng. Rumah adat saka roras merupakan rumah yang disakralkan oleh masyarakat Desa Cempaga. Adapun rumusan masalah penelitian ini terdiri dari: 1) Apa Landasan adanya rumah adat saka roras? 2) apa fungsi rumah adat saka roras, 3) apa makna filosofi dari rumah adat saka roras? Landasan teori yang di gunakan peneliti dalam menganalisis masalah yaitu: 1) Teori Religi 2) Teori struktural fungsional 3) Teori Hermeneutika. Jenis riset ini adalah penelitian kualitatif deskriptif dengan mendeskripsikan objek yang di teliti. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah: metode observasi, metode wawancara, metode kepustakaan dan metode dokumentasi. Data yang terkumpul kemudian di analisis dengan metode analisis deskriftif dengan menggunakan teknik reduksi data, penyajian data dan penyimpulan. Hasil penelitian menunjukkan: 1) Pembangunan rumah adat saka roras dilandasi oleh adanya cerita turun temurun yang hingga saat ini menjadi sejarah, landasan sosioreligius, landasan estetis dan landasan religi. 2) Fungsi rumah adat saka roras adalah: fungsi religi yang digunakan untuk melaksanakan pemujaan terhadap Tuhan dan leluhur, fungsi sosial yaitu untuk meningkatkan solidaritas dan kebersamaan masyarakat dan krama Desa Cempaga, sebagai pelestarian budaya untuk mempertahankan dan melestarikan adat dan budaya. 3) Makna filosofi yang terdapat dalam rumah adat saka roras yaitu makna keharmonisan untuk meningkatkan keharmonisan antara Tuhan, manusia atau keluarga yang menempati rumah adat saka roras, dan lingkungan sekitar hal ini didapat dari fungsi kompleks. Makna simbolik yaitu adanya tempat atau ruang yang disimbolkan sebagai tempat pemujaan Tuhan. Kata kunci: Eksistensi, saka roras, filosofi