Tri Febiani
Universitas Tanjungpura

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KAJIAN INTERAKSI OBAT ANTIDEPRESAN DAN ANTIPSIKOTIK PADA PASIEN SKIZOFRENIA DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SUNGAI BANGKONG PONTIANAK: STUDY OF ANTIDEPRESSANT AND ANTIPSYCHOTIC DRUG INTERACTIONS IN SCHIZOPHRENIC PATIENTS AT THE BANGKONG RIVER MENTAL HOSPITAL PONTIANAK Shoma Rizkifani; Ressi Susanti; Tri Febiani
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol 8 No 1 (2023)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37874/ms.v8i1.532

Abstract

Interaksi obat yang digunakan pada pasien skizofrenia didominasi oleh kombinasi antara antidepresan dan antipsikotik. Interaksi ini dapat menyebabkan efektivitas pengobatan berkurang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola penggunaan obat antidepresan dan antipsikotik serta mengetahui gambaran potensi interaksi obat di Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Sungai Bangkong Pontianak periode Januari-Desember 2020. Penelitian ini menggunakan desain potong lintang (cross-sectional) dan metode pengambilan sampel dilakukan secara total sampling. Data dianalisis secara deskriptif dan disajikan dalam bentuk uraian dan tabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan obat terbanyak adalah sertralin (54,54%) dari golongan SSRI dan risperidon (42,85%) dari golongan antipsikotik atipikal. Interaksi obat yang paling banyak terjadi yakni interaksi farmakodinamik (62,13%) dibandingkan dengan farmakokinetik (37,86%). Tingkat keparahan interaksi yang terjadi dengan kategori moderat (69,79%) lebih besar daripada kategori mayor (30,20%). Penggunaan obat antidepresan sering diresepkan untuk pasien skizofrenia di RSJD Sungai Bangkong Pontianak yaitu sertralin sebanyak 24 kali peresepan, yang dapat mengatasi gejala depresi pada pasien skizofrenia. Sedangkan obat antipsikotik yang lebih bayak diresepkan adalah risperidon sebagai pengatasan gejala positif dan negatif. Potensi interaksi di RSJD Sungai Bangkong Pontianak 100% masih berpotensi mengalami interaksi obat. Jenis interaksi obat yang banyak terjadi berdasarkan mekanismenya yaitu interaksi farmakokinetik metabolisme sebanyak 69 kasus (58,97%), interaksi farmakodinamik sinergisme terjadi sebanyak 48 kasus (41,02%). Interaksi berdasarkan tingkat keparahan yang lebih banyak terjadi adalah interaksi tingkat keparahan moderat sebanyak 21 kasus kejadian.
KAJIAN INTERAKSI OBAT ANTIDEPRESAN DAN ANTIPSIKOTIK PADA PASIEN SKIZOFRENIA DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SUNGAI BANGKONG PONTIANAK: STUDY OF ANTIDEPRESSANT AND ANTIPSYCHOTIC DRUG INTERACTIONS IN SCHIZOPHRENIC PATIENTS AT THE BANGKONG RIVER MENTAL HOSPITAL PONTIANAK Shoma Rizkifani; Ressi Susanti; Tri Febiani
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol 8 No 1 (2023)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37874/ms.v8i1.532

Abstract

Interaksi obat yang digunakan pada pasien skizofrenia didominasi oleh kombinasi antara antidepresan dan antipsikotik. Interaksi ini dapat menyebabkan efektivitas pengobatan berkurang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola penggunaan obat antidepresan dan antipsikotik serta mengetahui gambaran potensi interaksi obat di Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Sungai Bangkong Pontianak periode Januari-Desember 2020. Penelitian ini menggunakan desain potong lintang (cross-sectional) dan metode pengambilan sampel dilakukan secara total sampling. Data dianalisis secara deskriptif dan disajikan dalam bentuk uraian dan tabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan obat terbanyak adalah sertralin (54,54%) dari golongan SSRI dan risperidon (42,85%) dari golongan antipsikotik atipikal. Interaksi obat yang paling banyak terjadi yakni interaksi farmakodinamik (62,13%) dibandingkan dengan farmakokinetik (37,86%). Tingkat keparahan interaksi yang terjadi dengan kategori moderat (69,79%) lebih besar daripada kategori mayor (30,20%). Penggunaan obat antidepresan sering diresepkan untuk pasien skizofrenia di RSJD Sungai Bangkong Pontianak yaitu sertralin sebanyak 24 kali peresepan, yang dapat mengatasi gejala depresi pada pasien skizofrenia. Sedangkan obat antipsikotik yang lebih bayak diresepkan adalah risperidon sebagai pengatasan gejala positif dan negatif. Potensi interaksi di RSJD Sungai Bangkong Pontianak 100% masih berpotensi mengalami interaksi obat. Jenis interaksi obat yang banyak terjadi berdasarkan mekanismenya yaitu interaksi farmakokinetik metabolisme sebanyak 69 kasus (58,97%), interaksi farmakodinamik sinergisme terjadi sebanyak 48 kasus (41,02%). Interaksi berdasarkan tingkat keparahan yang lebih banyak terjadi adalah interaksi tingkat keparahan moderat sebanyak 21 kasus kejadian.