p-Index From 2020 - 2025
0.444
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Agro Tatanen
Burhanudin
Universitas Bale Bandung

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISIS PROSPEK PENGEMBANGAN USAHATANI JERUK SIAM BERDASARKAN KELAYAKAN USAHA DI KECAMATAN SAMARANG KABUPATEN GARUT Burhanudin; Kundrat
AGRO TATANEN | Jurnal Ilmiah Pertanian Vol. 3 No. 1 (2021): AGRO TATANEN Edisi JANUARI 2021| Jurnal Ilmiah Pertanian
Publisher : Program Studi Agroteknologi Faperta UNIBBA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (205.217 KB) | DOI: 10.55222/agrotatanen.v3i1.697

Abstract

The prospect of siam oranges (Citrus nobilis var.Microcarva Hoslk) farming development in subdistrict of Samarang, the district of Garut. The objectives of this study is to evaluate : (1) basic of farmer’s consideration in developing their siam oranges farming business, (2) prospect of siam orange farming business development from the view points its investment feasibility aspects, and prospect of siam orange farming business development from the view points of its strength, weaknesess, opportunities and threat. A survey was conducted in this study with a sample consisted of 63 farmers respondent which sorted out through two stage cluster random sampling technique The result of this study indicated that : The Price of orange was mainly considered in developing siam orang in the subdistrict of Samarang. Siam Orange farming business in this subdistrict was profitable as indicated by its Net Present Value (NPV): Rp.209.975.657,81, Benefit cost ratio (B/C) ; 1,63 and Internal Rate of Return (IRR) : 28,83%. Payback periods was reached with the period of 5 years and 7 mounths after planting. Sensitivity analysis indicated that siam orange business still profitable, despite the increase in production costs and a 10% decrease in benefits to the assumption of delay years. SWOT analysis indicated that siam orange farming business in this subdistrict was on the Strength – Opportunity quadrant which mean that this business should be optimally encourged to enter the market.
Analisis Pendapatan Usahatani Mentimun (Cucumis sativus L) di Desa Sukaharja Kecamatan TelukJambe Kabupaten Karawang : Bahasa Indonesia Kundratr; Burhanudin; Teguh Sutrisno
AGRO TATANEN | Jurnal Ilmiah Pertanian Vol. 5 No. 1 (2023): AGRO TATANEN Edisi Januari 2023 | Jurnal Ilmiah Pertanian
Publisher : Program Studi Agroteknologi Faperta UNIBBA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55222/agrotatanen.v5i1.983

Abstract

Mentimun merupakan salah satu tanamam holtikultura yang sangat berpontensi untuk dikembangkan di Indonesia Tanaman mentimun di Indonesia ditanam di dataran rendah. Daerah penyebaran yang menjadi pusat pertanaman mentimun adalah Provinsi Jawa Barat, daerah Istimewa Aceh, Bengkulu, Jawa Timur dan JawaTengah. Mentimun adalah salah satu sayuran buah yang banyak dikonsumsi segar oleh masyarakat Indonesia. Mentimun merupakan salah satu jenis sayuran buah yang sangat potensial dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang semakin meningkat pada tahun-tahun mendatang. Dengan melihat potensi pada buah mentimun, maka pengembangan mentimun memiliki peluang bisnis yang sangat cerah. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukaharja Kecamatan TelukJambe Kabupaten karawang dengan tujuan untuk mengetahui tingkat biaya, penerimaan, pendapatan, dan keuntungan usahatani mentimun. Penelitian dilaksanakan mulai dari bulan Januari 2022 sampai dengan bulan Maret 2022. Populasi Petani mentimun di Desa Sukarja Kecamatan Teluk Jambe Kabupaten Karawang adalah 21 petani . Metode pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan metode sensus dengan alasan jumlah populasi lebih kecil atau kurang dari 100 maka semua populasi diambil semuanya sebagai sampel, sehingga jumlah sampel dalam penelitian ini berjumlah 21 orang petani mentimun. Metode pengambilan data diperoleh dari data primer dan data skunder. Data primer diperoleh dari wawancara langsung dengan petani mentimun. Data sekunder diperoleh dari berbagai sumber, seperti jurnal, internet, skripsi, dan data dari instansi pemerintah. Metode analisis data menggunakan analisis biaya, penerimaaan, pendapatan , R/C ratio dan BEP Hasil penelitian menunjukkan rata-rata biaya usahatani mentimun Rp 1.377.693,9 penerimaan usahatani mentimun Rp 1.894.636; pendapatan usahatani mentimun Rp 516.942; nilai R/C rasio adalah 1,60 dan BEP harga sebesar Rp.2.439/kg. Kata kunci : Usahatani, Mentimun , Biaya dan Pendapatan