AbstractThe purpose of this study was to analyze the comparison of the soundness of Indonesian Islamic State-owned Banks (BNI Syariah, BRI Syariah, Bank Syariah Mandiri) before and after the merger into Bank Syariah Indonesia (BSI). This research was conducted using indicators of Capital Adequacy Ratio (CAR), Non-Performing Financing (NPF), Operating Costs and Operating Income (BOPO), and Financing to Deposit Ratio (FDR). The data used in this study is secondary data consisting of the financial statements of BNI Syariah, BRI Syariah, and Bank Syariah Mandiri in the 2nd, 3rd, and 4th quarters of 2020, and the financial statements of Bank Syariah Indonesia in the 1st, 2nd, and 3rd in 2021. The analytical method used in this study is comparative analysis using the H-Kruskal Wallis nonparametric test. From the results of the study, it is known that the CAR, NPF, BOPO, and FDR of Indonesian Islamic Banks after the merger are better than before the merger.Keywords: Islamic Bank; Merger; Bank Soundness; BSIĀ ABSTRAKTujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis perbandingan tingkat kesehatan Bank Syariah Indonesia BUMN (BNI Syariah, BRI Syariah, Syariah Mandiri) sebelum dan sesudah merger menjadi Bank Syariah Indonesia (BSI). Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan indikator Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Financing (NPF), Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional (BOPO), dan Financing to Deposit Ratio (FDR). Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang terdiri dari laporan keuangan BNI Syariah, BRI Syariah, dan Bank Syariah Mandiri pada periode triwulan 2, 3, dan 4 tahun 2020, dan laporan keuangan Bank Syariah Indonesia pada periode triwulan 1, 2, dan 3 tahun 2021. Penelitian ini menggunakan analisis komparasi yaitu uji nonparametrik H-Kruskal Wallis. Dari hasil penelitian diketahui bahwa CAR, NPF, BOPO, dan FDR Bank Syariah Indonesia pasca merger lebih baik daripada sebelum merger.Kata Kunci: Bank Syariah; Merger; Kesehatan Bank; BSI