Dismenorea primer merupakan nyeri saat menstruasi tanpa disertai kelainan pada organ genital yang banyak dialami oleh perempuan muda pada rentang usia 18-25 tahun. Terdapat banyak faktor risiko yang menyebabkan terjadinya dismenore primer, yang mana dua diantaranya yaitu aktifitas fisik yang kurang dan tingkat stress yang tinggi. Kedua kondisi tersebut cendrung sering terjadi saat masa pandemi COVID-19 yang dialami saat ini. Sehingga bisa saja dapat meningkatkan resiko terjadinya dismenorea primer. Untuk mengetahui hubungan antara aktivitas fisik dan tingkat stres dengan kejadian dismenorea primer pada mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Islam Al-Azhar Mataram. Penelitian ini merupakan analitik observasional, dengan rancangan cross sectional. Pengukuran variabel dismenorea, aktivitas fisik, dan tingkat stres menggunakan kuesioner. Sampel penelitian ini berjumlah 133 responden. Analisis data menggunakan Rank Spearmen. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa responden yang mengalami dismenorea sebanyak 105 orang (78,9%) dan yang tidak mengalami dismenorea sebanyak 28 responden (21,1%). Hasil analisis menggunakan Rank Spearmen pada hubungan aktivitas fisik dengan dismenorea primer menunjukkan tidak terdapat hubungan yang signifikan ditandai dengan nilai p-value 0,892 ( P-value ≥ 0,05). Dan hubungan antara tingkat stres dengan dismenorea primer juga tidak terdapat hubungan yang signifikan ditandai dengan nilai p-value 0,295 (P-value ≥ 0,05). Tidak terdapat hubungan antara Aktifitas Fisik dan Tingkat Stres dengan Dismenore Primer pada mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Islam Al-Azhar Mataram.