Dewi Mulyani
Pendidikan Agama Islam, Tarbiyah dan Keguruan

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Mengenai Pembelajaran Akhlak Berbasis Zoom Meeting di Kelas V DTA Al-Barokah rizki zakiah; Dewi Mulyani; Dedih Surana
Bandung Conference Series: Islamic Education Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Islamic Education
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsied.v3i1.5717

Abstract

Abstract. Given the very important role of morality in society so that it instills the values of good behavior, but there are still many deficiencies in the teaching process system resulting in low learning outcomes. Seeing the problems that are found, the researcher sees the role of moral education in maintaining environmental harmony, it is necessary to make concrete efforts to instill these values intensively. Researchers chose DTA AL-Barokah as a relevant research location because they saw that this educational institution implements teaching activities using Zoom Meetings as an alternative so that the process of assessing students' morals can continue to be monitored. In this study, the researcher used a qualitative and descriptive approach and used several data collection techniques, namely interviews, observation and documentation studies which emphasized the delivery of research content based on the facts obtained. The aim is to show that before carrying out this online learning, the school and parents must work together in carrying out this online learning activity. Abstrak. Mengingat sangat pentingnya peranan akhlak dalam bermasyarakat supaya menanamkan nilai-nilai perilaku yang baik tetapi masih banyak terdapat kekurangan dalam sistem proses mengajar sehingga mengakibatkan rendahnya hasil belajar. Melihat permasalahan yang didapatkan maka Peneliti melihat adanya peran pendidikan moral dalam menjaga keharmonisan lingkungan, maka perlu adanya usaha konkrit untuk menanamkan nilai itu secara intensif. Peneliti memilih DTA AL-Barokah sebagai tempat penelitian yang relevan karena melihat lembaga pendidikan ini menerapkan kegiatan mengajar dengan menggunakan Zoom Meeting sebagai alternatif sehingga proses penilaian akhlak siswa bisa terus dipantau. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dan bersifat deskriptif dan menggunakan beberapa teknik pengumpulan data yaitu wawancara, observasi dan studi dokumentasi yang menekankan penyampaian isi penelitian bedasarkan fakta yang didapatkan. Tujuannya adalah untuk menunjukkan bahwa sebelum melaksanakan pembelajaran secara Daring ini, pihak sekolah dengan orangtua siswa harus saling bekerja sama dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran Daring ini.
Peran Guru Aqidah Akhlak dalam Meningkatkan Ketaatan Siswa terhadap Peraturan di MTsN 2 Sumedang Naufal Ridotul Irfan; Enoh Nuroni; Dewi Mulyani
Bandung Conference Series: Islamic Education Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Islamic Education
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsied.v3i1.6307

Abstract

Abstract. Discipline is an attitude and behavior that reflects obedience to rules, regulations, and norms that apply both written and unwritten. With discipline, it is hoped that students will discipline themselves in obeying school rules so that the teaching and learning process runs smoothly and facilitates the goals of achieving education. Discipline functions in supporting the process of educational activities so that it runs smoothly and influences the creation of schools as an educational environment that is conducive to learning activities. Discipline can also have an impact on the growth of a good personality. Disciplined attitudes and behavior are formed through practice. Likewise, an orderly, orderly and obedient personality needs to be trained and accustomed to. The formation of a disciplined personality requires guidance from the teacher, this is done so that students can apply disciplinary behavior in their daily lives on the basis of their own desires without any coercion from parents or teachers. This study aims to determine the efforts of Akidah Akhlak teachers in fostering student discipline in implementing school rules in class VIII students. This type of research is descriptive qualitative field, which takes place at MTsN 2 Sumedang. The data sources used are primary and secondary data sources. Methods of data collection using three methods, namely the method of interviews (interview), observation (observation), and documentation then analyzed by means of inductive thinking. The data validation technique uses triangulation. Data analysis techniques namely reduction, data presentation and conclusion. Based on the description of the data from the survey results, the role of the Akidah Akhlak teacher in fostering student discipline in implementing school rules for class VIII students at MTsN 2 Sumedang is that the teacher has a role as an educator, namely the teacher conducts coaching, as a motivator, namely the teacher motivates students to be able to behave in discipline, as class manager and supervisor. As for the efforts that have been made by the teacher are by exemplary efforts, conducting supervision, providing motivation, giving punishment and sanctions to students who are not disciplined in conducting coaching there are supporting factors and inhibiting factors. The supporting factors are facilities and infrastructure, cooperation between school members, cooperation between the school and the surrounding community. The inhibiting factors are infrastructure, lack of teaching staff, lack of support from parents and the surrounding community. ABSTRAK. Kedisiplinan adalah suatu sikap dan prilaku yang mencerminkan ketaatan terhadap peraturan, tata tertib, serta norma-norma yang berlaku baik yang tertulis maupun tidak tertulis. Dengan adanya ketaatan diharapkan peserta didik mendisiplinkan diri dalam menaati peraturan sekolah sehingga proses belajar mengajar berjalan dengan lancar dan memudahkan tujuan pencapaian pendidikan. Ketaatan berfungsi dalam mendukung proses kegiatan pendidikan agar berjalan lancar dan memberi pengaruh bagi terciptanya sekolah sebagai lingkungan pendidikan yang kondusif bagi kegiatan pembelajaran. Sikap taat juga dapat memberi dampak bagi pertumbuhan kepribadian yang baik. Sikap dan prilaku taat terbentuk melalui latihan. Demikian pula kepribadian yang tertib, terarur dan patuh perlu dilatih dan dibiasakan. Pembentukan pribadi yang taat perlu adanya pembinaan dari guru hal ini dilakukan agar peserta didik dapat menerapkan prilaku taat dalam kehidupanya sehari-hari atas dasar keinginanya sendiri tanpa adanya perintah atau pemaksaan dari orang tua atau guru. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan upaya guru Akidah Akhlak dalam meningkatkan ketaatan siswa terhadap peraturan sekolah pada siswa kelas VIII. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif lapangan, yang mengambil lokasi di MTsN 2 Sumedang. Sumber data yang digunakan peneliti adalah sumber data primer dan skunder. Metode pengumpulan data menggunakan tiga metode diantaranya yaitu, metode wawancara (interview), observasi (pengamatan), dan dokumentasi kemudian dianalisis dengan cara berfikir induktif. Teknik analisa data yang digunakan yaitu Reduksi, Penyajian data dan Penarikan kesimpulan. Berdasarkan deskripsi data dari hasil pra survey adapun peranan guru Akidah Akhlak dalam meningkatkan ketaatan siswa terhadap peraturan sekolah pada siswa kelas VIII di MTsN 2 Sumedang adalah guru memiliki peranan sebagai edukator yaitu guru melakukan pembinaan ketaatan, sebagai motivator yaitu guru memotivasi siswa agar dapat berprilaku taat terhadap peraturan, sebagai pengelola kelas dan supervisor. adapun upaya yang telah dilakukan oleh guru aqidah akhlak adalah dengan upaya keteladanan, melakukan pengawasan, memberikan motivasi, memberikan hukuman dan sanksi pada siswa yang tidak taat terhadap peraturan dalam melakukan pembinaan terdapat faktor pendukung dan faktor penghambat. Faktor pendukung diantaranya adalah sarana dan prasarana, kerjasama antar warga sekolah, kerja sama antar pihak sekolah dengan masyarakat sekitar. Adapun faktor penghambatnya diantaranya yaitu sarana prasarana, kurangnya tenaga pengajar, kurangnya dukungan orangtua dan masyarakat sekitar.