Hipertensi merupakan salah satu penyakit kardiovaskular yang paling umum dan paling banyak disandang masyarakat, masalah utama tidak hanya di Indonesia tapi di Dunia, karena merupakan salah satu pintu masuk atau faktor risiko penyakit seperti jantung, gagal ginjal, diabetes, stroke (Kemenkes RI, 2019), prevalensi usia umur 45-54 tahun (45,3%), umur 55-64 tahun (55,2%). Hipertensi disebut the silent killer karena sering tidak adanya keluhan, sehingga timbul kematian. Penanganan hipertensi non farmakologis salah satunya akupunktur metode terapi dengan penusukan jarum merangsang impuls saraf parasimpatis dan pembentukan Nitric Oxide lokal, sehingga terjadi relaksasi pembuluh darah dan tekanan darah menurun. Tujuan mengetahui pengaruh terapi akupunktur terhadap tekanan darah pada pra lansia. Metode penelitian menggunakan quasi experimental dengan one group pretest-posttest design. Sampel yang digunakan sebanyak 30 responden yang dilakukan di Rumah Sehat Bimtama Kota Bekasi dengan melakukan 1 kali intervensi akupunktur. Hasil penelitian uji statistik ditemukan adanya terjadi penurunan tekanan darah setelah diberikan terapi akupunktur terhadap tekanan darah. Uji statistik menggunakan uji Wilcoxon menunjukan nilai (p=0,000) yang berarti nilai p<0,05 maka H0 ditolak. Simpulan terdapat pengaruh yang signifikan terapi akupunktur terhadap penurunan tekanan darah pada pra lansia. Saran diharapkan bagi pralansia khususnya yang mengalami tekanan darah tinggi untuk melakukan akupunktur sebagai pilihan terapi non-farmakologi tanpa efek samping yang aman dan mudah untuk dilakukan dalam menurunkan tekanan darah. Kata kunci : Akupunktur, Hipertensi, Tekanan Darah.