Hanggoro Tri Cahyo A, Hanggoro Tri
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang (UNNES)

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

ANALISIS KENAIKAN TEKANAN AIR PORI CLEAN SAND MENGGUNAKAN METODE CYCLIC SHEAR-STRAIN CONTROLLED Kusumawardani, Rini; ., Lashari; Nugroho, Untoro; Cahyo A, Hanggoro Tri
Jurnal Teknik Sipil dan Perencanaan Vol 17, No 1 (2015): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan
Publisher : Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Liquefaction phenomenon could be analysed using strain-controlled loading method where informations about sands pore water pressure build-up were presented. Maintaining small deformation values whenever the soil was subjected to cyclic loading, this non-destructive method presents clearly the information about the increasing sands pore water pressure. It is concluded that liquefaction occurs whenever the pore water pressure reaches the same value with the soil effective stress (σ3’). Strain-controlled loading method introduces a fundamental parameter for undrained cyclic loading tests on fully saturated sands: shear strain treshhold (γt). This parameter divides the pore water pressure into two distinct zones, namely the constant pore water pressure and the increasing one. When cyclic shear strain amplitude (γ) is set up lesser than γt then pore water pressure stays constant. Contrastly, a larger set up of γ than γt results the increasing pore water pressure. Laboratory test on clean sand using relative density (Dr) 25%, 60 % and 80%, with effective pressure σ3’ = 100 kPa and frequency (f) applied 0.05 Hz and 0.1 Hz,  shows that γt = 1,5. 10-2  %. Whilst other test using Dr = 60% and f = 0.1 Hz confirms that γt = 1,5. 10-2  %  (50 ≤ σ3’ (kPa) ≤ 100) and γt = 5. 10-2  % (σ3’ = 200kPa). Last test using Dr = 60% and f = 0.05 Hz reveals γt = 1,2. 10-2  %  (50 ≤ σ3’ (kPa) ≤ 100) and γt = 2. 10-2  % (σ3’ = 200kPa).Fenomena likuifaksi dapat dianalisis menggunakan metode strain-controlled loading method. Metode ini merupakan metode non destruktif pada benda uji yang dapat menyajikan seluruh informasi kenaikan tekanan air pori secara lengkap. Metode ini dilakukan dengan cara mempertahankan nilai small deformation ketika diterapkan pembebanan secara siklis. Dari hasil pengujian diperoleh hasil bahwa likuifaksi terjadi ketika tekanan air pori mencapai nilai sebanding tekanan efektif tanah (σ3’). Metode ini menghasilkan parameter cyclic shear strain treshhold (γt). Parameter ini membagi grafik tekanan air pori menjadi dua zona yaitu zona konstan dan zona kenaikan tekanan air pori. Ketika amplitudo cyclic shear strain (γε) lebih rendah dari γt maka tidak akan ditemui kenaikan tekanan air pori. Tetapi sebaliknya jika γε > γt maka akan muncul kenaikan tekanan air pori. Berdasarkan hasil pengujian pada pasir murni dengan kepadatan relatif (Dr) sebesar 25%, 60% dan 80% dengan penerapan tekanan kekang sel σ3’ = 100 kPa dan frekuensi pembebanan (f) = 0.05 Hz dan 0,1 Hz tampak bahwa nilai γt sebesar 1,5. 10-2  %. Uji lain dengan menggunakan kondisi batas Dr = 60% dan f = 0.1 Hz menghasilkan nilai γt sebesar 1,5. 10-2  %  (50 ≤ σ3’ (kPa) ≤ 100) dan γt = 5. 10-2  % (σ3’ = 200kPa). Serta pengujian dengan kondisi batas Dr = 60% dan f = 0.05 Hz menunjukan hasil  γt sebesar 1,2. 10-2  %  (50 ≤ σ3’ (kPa) ≤ 100) dan γt = 2. 10-2  % (σ3’ = 200kPa).
EVALUASI GEOTEKNIK KELONGSORAN LERENG 23 JANUARI 2014 DI PERUMAHAN TRANGKIL SEJAHTERA GUNUNGPATI SEMARANG Cahyo A, Hanggoro Tri; Nugroho, Untoro; Widodo, Aris
Jurnal Teknik Sipil dan Perencanaan Vol 17, No 2 (2015): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan
Publisher : Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Trangkil Housing Welfare and the New Trangkil - Sukorejo Village, District Gunungpati Semarang experiencing heavy rains triggered landslide Continuous Semarang City area since Wednesday (22/01/2014) until Thursday (01/23/2014). Successive landslides occurred early Thursday until 07.30. For 15 years Trangkil Sejahtera housing residents live, the worst avalanche of new events happening this time. Seven houses in Trangkil Sejahtera RT 3 RW 10 damaged by the landslide that occurred. While in New Trangkil Housing RT 6 RW 10, 32 houses were severely damaged and even some of them to the ground. The sliding slope in Housing Trangkil Sejahtera and Trangkil New - Village Sukorejo, District Gunungpati Semarang on January 23, 2014 is one of many landslide in a residential area in the district Gunungpati Semarang declared as landslide prone areas by the Directorate of Environmental Geology, Bandung. It is necessary for geotechnical evaluation to support the effectiveness of the slope reinforcement design selection, the necessary understanding of the physical and mechanical properties of soil based on soil test series. Barrow unfavorable, changes in land use, drainage systems are poorly integrated and rain triggered avalanches are the main factors causing the landslide. These four factors are interrelated core is Trangkil Sejahtera Housing Gunungpati Semarang infrastructure is not well prepared to anticipate landslides.Perumahan Trangkil Sejahtera dan Trangkil Baru – Kelurahan Sukorejo, Kecamatan Gunungpati Semarang mengalami kelongsoran yang dipicu hujan deras yang  terus mengguyur wilayah Kota Semarang sejak Rabu (22/1/2014) hingga Kamis (23/1/2014). Longsor secara beruntun terjadi Kamis dini hari sampai pukul 07.30. Selama 15 tahun Perumahan Trangkil Sejahtera ditinggali warga, peristiwa longsor terparah baru terjadi kali ini. Tujuh rumah di Trangkil Sejahtera RT 3 RW 10 rusak akibat kelongsoran yang terjadi. Sedangkan di Perumahan Trangkil Baru RT 6 RW 10, 32 rumah mengalami rusak parah bahkan beberapa di antaranya rata dengan tanah. Terjadinya kelongsoran lereng di Perumahan Trangkil Sejahtera dan Trangkil Baru – Kelurahan Sukorejo, Kecamatan Gunungpati Semarang pada tanggal 23 Januari 2014 merupakan satu dari sekian banyak kejadian longsor pada daerah pemukiman di Kecamatan Gunungpati Semarang yang dinyatakan sebagai daerah rawan longsor oleh Direktorat Geologi Tata Lingkungan, Bandung. Untuk itu perlu dilakukan evaluasi geoteknik untuk menunjang efektivitas pemilihan desain perkuatan lereng, diperlukan pemahaman tentang sifat fisik dan mekanis dari tanah berdasarkan serangkaian pengujian tanah. Timbunan tanah yang kurang baik, perubahan tata guna lahan, sistem drainase yang kurang terintegrasi dan terjadinya hujan pemicu longsoran adalah faktor utama penyebab terjadinya kelongsoran. Keempat faktor tersebut saling berkaitan yang intinya adalah Perumahan Trangkil Sejahtera Gunungpati Semarang tidak dipersiapkan secara baik infrastrukturnya untuk mengantisipasi bencana longsor.
EVALUASI GEOTEKNIK KELONGSORAN LERENG 23 JANUARI 2014 DI PERUMAHAN TRANGKIL SEJAHTERA GUNUNGPATI SEMARANG Cahyo A, Hanggoro Tri; Nugroho, Untoro; Widodo, Aris
Jurnal Teknik Sipil dan Perencanaan Vol 17, No 2 (2015): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan
Publisher : Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jtsp.v17i2.6888

Abstract

Trangkil Housing Welfare and the New Trangkil - Sukorejo Village, District Gunungpati Semarang experiencing heavy rains triggered landslide Continuous Semarang City area since Wednesday (22/01/2014) until Thursday (01/23/2014). Successive landslides occurred early Thursday until 07.30. For 15 years Trangkil Sejahtera housing residents live, the worst avalanche of new events happening this time. Seven houses in Trangkil Sejahtera RT 3 RW 10 damaged by the landslide that occurred. While in New Trangkil Housing RT 6 RW 10, 32 houses were severely damaged and even some of them to the ground. The sliding slope in Housing Trangkil Sejahtera and Trangkil New - Village Sukorejo, District Gunungpati Semarang on January 23, 2014 is one of many landslide in a residential area in the district Gunungpati Semarang declared as landslide prone areas by the Directorate of Environmental Geology, Bandung. It is necessary for geotechnical evaluation to support the effectiveness of the slope reinforcement design selection, the necessary understanding of the physical and mechanical properties of soil based on soil test series. Barrow unfavorable, changes in land use, drainage systems are poorly integrated and rain triggered avalanches are the main factors causing the landslide. These four factors are interrelated core is Trangkil Sejahtera Housing Gunungpati Semarang infrastructure is not well prepared to anticipate landslides.Perumahan Trangkil Sejahtera dan Trangkil Baru – Kelurahan Sukorejo, Kecamatan Gunungpati Semarang mengalami kelongsoran yang dipicu hujan deras yang  terus mengguyur wilayah Kota Semarang sejak Rabu (22/1/2014) hingga Kamis (23/1/2014). Longsor secara beruntun terjadi Kamis dini hari sampai pukul 07.30. Selama 15 tahun Perumahan Trangkil Sejahtera ditinggali warga, peristiwa longsor terparah baru terjadi kali ini. Tujuh rumah di Trangkil Sejahtera RT 3 RW 10 rusak akibat kelongsoran yang terjadi. Sedangkan di Perumahan Trangkil Baru RT 6 RW 10, 32 rumah mengalami rusak parah bahkan beberapa di antaranya rata dengan tanah. Terjadinya kelongsoran lereng di Perumahan Trangkil Sejahtera dan Trangkil Baru – Kelurahan Sukorejo, Kecamatan Gunungpati Semarang pada tanggal 23 Januari 2014 merupakan satu dari sekian banyak kejadian longsor pada daerah pemukiman di Kecamatan Gunungpati Semarang yang dinyatakan sebagai daerah rawan longsor oleh Direktorat Geologi Tata Lingkungan, Bandung. Untuk itu perlu dilakukan evaluasi geoteknik untuk menunjang efektivitas pemilihan desain perkuatan lereng, diperlukan pemahaman tentang sifat fisik dan mekanis dari tanah berdasarkan serangkaian pengujian tanah. Timbunan tanah yang kurang baik, perubahan tata guna lahan, sistem drainase yang kurang terintegrasi dan terjadinya hujan pemicu longsoran adalah faktor utama penyebab terjadinya kelongsoran. Keempat faktor tersebut saling berkaitan yang intinya adalah Perumahan Trangkil Sejahtera Gunungpati Semarang tidak dipersiapkan secara baik infrastrukturnya untuk mengantisipasi bencana longsor.
EVALUASI GEOTEKNIK KELONGSORAN LERENG 23 JANUARI 2014 DI PERUMAHAN TRANGKIL SEJAHTERA GUNUNGPATI SEMARANG Cahyo A, Hanggoro Tri; Nugroho, Untoro; Widodo, Aris
Jurnal Teknik Sipil dan Perencanaan Vol 17, No 2 (2015): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan
Publisher : Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jtsp.v17i2.6888

Abstract

Trangkil Housing Welfare and the New Trangkil - Sukorejo Village, District Gunungpati Semarang experiencing heavy rains triggered landslide Continuous Semarang City area since Wednesday (22/01/2014) until Thursday (01/23/2014). Successive landslides occurred early Thursday until 07.30. For 15 years Trangkil Sejahtera housing residents live, the worst avalanche of new events happening this time. Seven houses in Trangkil Sejahtera RT 3 RW 10 damaged by the landslide that occurred. While in New Trangkil Housing RT 6 RW 10, 32 houses were severely damaged and even some of them to the ground. The sliding slope in Housing Trangkil Sejahtera and Trangkil New - Village Sukorejo, District Gunungpati Semarang on January 23, 2014 is one of many landslide in a residential area in the district Gunungpati Semarang declared as landslide prone areas by the Directorate of Environmental Geology, Bandung. It is necessary for geotechnical evaluation to support the effectiveness of the slope reinforcement design selection, the necessary understanding of the physical and mechanical properties of soil based on soil test series. Barrow unfavorable, changes in land use, drainage systems are poorly integrated and rain triggered avalanches are the main factors causing the landslide. These four factors are interrelated core is Trangkil Sejahtera Housing Gunungpati Semarang infrastructure is not well prepared to anticipate landslides.Perumahan Trangkil Sejahtera dan Trangkil Baru – Kelurahan Sukorejo, Kecamatan Gunungpati Semarang mengalami kelongsoran yang dipicu hujan deras yang  terus mengguyur wilayah Kota Semarang sejak Rabu (22/1/2014) hingga Kamis (23/1/2014). Longsor secara beruntun terjadi Kamis dini hari sampai pukul 07.30. Selama 15 tahun Perumahan Trangkil Sejahtera ditinggali warga, peristiwa longsor terparah baru terjadi kali ini. Tujuh rumah di Trangkil Sejahtera RT 3 RW 10 rusak akibat kelongsoran yang terjadi. Sedangkan di Perumahan Trangkil Baru RT 6 RW 10, 32 rumah mengalami rusak parah bahkan beberapa di antaranya rata dengan tanah. Terjadinya kelongsoran lereng di Perumahan Trangkil Sejahtera dan Trangkil Baru – Kelurahan Sukorejo, Kecamatan Gunungpati Semarang pada tanggal 23 Januari 2014 merupakan satu dari sekian banyak kejadian longsor pada daerah pemukiman di Kecamatan Gunungpati Semarang yang dinyatakan sebagai daerah rawan longsor oleh Direktorat Geologi Tata Lingkungan, Bandung. Untuk itu perlu dilakukan evaluasi geoteknik untuk menunjang efektivitas pemilihan desain perkuatan lereng, diperlukan pemahaman tentang sifat fisik dan mekanis dari tanah berdasarkan serangkaian pengujian tanah. Timbunan tanah yang kurang baik, perubahan tata guna lahan, sistem drainase yang kurang terintegrasi dan terjadinya hujan pemicu longsoran adalah faktor utama penyebab terjadinya kelongsoran. Keempat faktor tersebut saling berkaitan yang intinya adalah Perumahan Trangkil Sejahtera Gunungpati Semarang tidak dipersiapkan secara baik infrastrukturnya untuk mengantisipasi bencana longsor.
ANALISIS KENAIKAN TEKANAN AIR PORI CLEAN SAND MENGGUNAKAN METODE CYCLIC SHEAR-STRAIN CONTROLLED Kusumawardani, Rini; ., Lashari; Nugroho, Untoro; Cahyo A, Hanggoro Tri
Jurnal Teknik Sipil dan Perencanaan Vol 17, No 1 (2015): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jtsp.v17i1.6896

Abstract

Liquefaction phenomenon could be analysed using strain-controlled loading method where informations about sands pore water pressure build-up were presented. Maintaining small deformation values whenever the soil was subjected to cyclic loading, this non-destructive method presents clearly the information about the increasing sands pore water pressure. It is concluded that liquefaction occurs whenever the pore water pressure reaches the same value with the soil effective stress (σ3’). Strain-controlled loading method introduces a fundamental parameter for undrained cyclic loading tests on fully saturated sands: shear strain treshhold (γt). This parameter divides the pore water pressure into two distinct zones, namely the constant pore water pressure and the increasing one. When cyclic shear strain amplitude (γ) is set up lesser than γt then pore water pressure stays constant. Contrastly, a larger set up of γ than γt results the increasing pore water pressure. Laboratory test on clean sand using relative density (Dr) 25%, 60 % and 80%, with effective pressure σ3’ = 100 kPa and frequency (f) applied 0.05 Hz and 0.1 Hz,  shows that γt = 1,5. 10-2  %. Whilst other test using Dr = 60% and f = 0.1 Hz confirms that γt = 1,5. 10-2  %  (50 ≤ σ3’ (kPa) ≤ 100) and γt = 5. 10-2  % (σ3’ = 200kPa). Last test using Dr = 60% and f = 0.05 Hz reveals γt = 1,2. 10-2  %  (50 ≤ σ3’ (kPa) ≤ 100) and γt = 2. 10-2  % (σ3’ = 200kPa).Fenomena likuifaksi dapat dianalisis menggunakan metode strain-controlled loading method. Metode ini merupakan metode non destruktif pada benda uji yang dapat menyajikan seluruh informasi kenaikan tekanan air pori secara lengkap. Metode ini dilakukan dengan cara mempertahankan nilai small deformation ketika diterapkan pembebanan secara siklis. Dari hasil pengujian diperoleh hasil bahwa likuifaksi terjadi ketika tekanan air pori mencapai nilai sebanding tekanan efektif tanah (σ3’). Metode ini menghasilkan parameter cyclic shear strain treshhold (γt). Parameter ini membagi grafik tekanan air pori menjadi dua zona yaitu zona konstan dan zona kenaikan tekanan air pori. Ketika amplitudo cyclic shear strain (γε) lebih rendah dari γt maka tidak akan ditemui kenaikan tekanan air pori. Tetapi sebaliknya jika γε γt maka akan muncul kenaikan tekanan air pori. Berdasarkan hasil pengujian pada pasir murni dengan kepadatan relatif (Dr) sebesar 25%, 60% dan 80% dengan penerapan tekanan kekang sel σ3’ = 100 kPa dan frekuensi pembebanan (f) = 0.05 Hz dan 0,1 Hz tampak bahwa nilai γt sebesar 1,5. 10-2  %. Uji lain dengan menggunakan kondisi batas Dr = 60% dan f = 0.1 Hz menghasilkan nilai γt sebesar 1,5. 10-2  %  (50 ≤ σ3’ (kPa) ≤ 100) dan γt = 5. 10-2  % (σ3’ = 200kPa). Serta pengujian dengan kondisi batas Dr = 60% dan f = 0.05 Hz menunjukan hasil  γt sebesar 1,2. 10-2  %  (50 ≤ σ3’ (kPa) ≤ 100) dan γt = 2. 10-2  % (σ3’ = 200kPa).