Prasasto Satwiko
Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Published : 10 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Review Emotiv Pada Pengamatan Mood Afek Terhadap Desain Interior Ruang Isolasi COVID : Emotiv Review On Mood Affective Observations On The Interior Design Of Covid Isolation Rooms Ridha Wahyutomo; Prasasto Satwiko
SARGA: Journal of Architecture and Urbanism Vol. 17 No. 1 (2023): January 2023
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56444/sarga.v17i1.405

Abstract

Meningkatkan angka kejadian COVID-19 telah memberikan arahan bagi rumah sakit untuk mengadakan ruang rawat inap isolasi. Perhatian pada ruang isolasi di rumah sakit, terutama terkait desain dan juga fungsi mental healing bagi pasien. Di sisi lain masih ada hal yang belum banyak digali terkait pengamatan fungsi jiwa mood dan afek melalui pendekatan non psikiatri atau pendekatan fisiologi. Emotiv dipergunakan sebagai alat pengamatan fisiologi otak berbasis, sistem EEG (Electroencephalography). Emotiv menerapkan metode perekaman, aktifitas gelombang kelistrikan otak tanpa invasi jaringan, yaitu pemasangan elektroda pada permukaan kulit kepala. Gelombang kelistrikan ini muncul seiring aktivitas sel-sel otak. Secara keseluruhan, tujuan dari penulisan ini adalah untuk memberikan penjelasan teoritis mengenai perangkat emotive untuk konteks penelitian dan eksperimen terkait mood dan afek pasien saat mendapatkan perawatan inap di ruang isolasi COVID-19. Penulisan ini merupakan review literatur dengan menggunakan beberapa sumber Pustaka serta hasil penelitian terkait alat EEG, alat emotiv, dan fungsi jiwa mood dan afek. Semua sumber literatur akan disimpulkan dan disusun secara teoritis. Hasil yang akan diharapkan adalah penjelasan secara teoritis yang berurutan dan jelas terkait pemanfaatan emotiv pada pengamatan mood afek terhadap desain interior ruang isolasi.
Front Matter of JARINA Vol.1 No.2, 2022 Prasasto Satwiko
Journal of Artificial Intelligence in Architecture Vol. 1 No. 2 (2022): Artificial Intelligence for Enhancing Architectural Design
Publisher : Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Back Matter of Jarina Vol. 1 No.2 ,2022 Prasasto Satwiko
Journal of Artificial Intelligence in Architecture Vol. 1 No. 2 (2022): Artificial Intelligence for Enhancing Architectural Design
Publisher : Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Front Matter of JARINA Vol.2 No.1, 2023: Front Matter Prasasto Satwiko
Journal of Artificial Intelligence in Architecture Vol. 2 No. 1 (2023): Artificial Intelligence for Design, Sustainability, and Mental Health: Explorin
Publisher : Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Back Matter of Jarina Vol. 2 No.1 ,2023: Back Matter Prasasto Satwiko
Journal of Artificial Intelligence in Architecture Vol. 2 No. 1 (2023): Artificial Intelligence for Design, Sustainability, and Mental Health: Explorin
Publisher : Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Front Matter of JARINA Vol.2 No.2, 2023: Front Matter Prasasto Satwiko
Journal of Artificial Intelligence in Architecture Vol. 2 No. 2 (2023): Artificial Intelligence for Enhancing Building Performance, Design, and Analysi
Publisher : Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Back Matter of Jarina Vol. 2 No.2 ,2023: Back Matter Prasasto Satwiko
Journal of Artificial Intelligence in Architecture Vol. 2 No. 2 (2023): Artificial Intelligence for Enhancing Building Performance, Design, and Analysi
Publisher : Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Review Emotiv Pada Pengamatan Mood Afek Terhadap Desain Interior Ruang Isolasi COVID : Emotiv Review On Mood Affective Observations On The Interior Design Of Covid Isolation Rooms Ridha Wahyutomo; Prasasto Satwiko
SARGA: Journal of Architecture and Urbanism Vol. 17 No. 1 (2023): January 2023
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56444/sarga.v17i1.405

Abstract

Meningkatkan angka kejadian COVID-19 telah memberikan arahan bagi rumah sakit untuk mengadakan ruang rawat inap isolasi. Perhatian pada ruang isolasi di rumah sakit, terutama terkait desain dan juga fungsi mental healing bagi pasien. Di sisi lain masih ada hal yang belum banyak digali terkait pengamatan fungsi jiwa mood dan afek melalui pendekatan non psikiatri atau pendekatan fisiologi. Emotiv dipergunakan sebagai alat pengamatan fisiologi otak berbasis, sistem EEG (Electroencephalography). Emotiv menerapkan metode perekaman, aktifitas gelombang kelistrikan otak tanpa invasi jaringan, yaitu pemasangan elektroda pada permukaan kulit kepala. Gelombang kelistrikan ini muncul seiring aktivitas sel-sel otak. Secara keseluruhan, tujuan dari penulisan ini adalah untuk memberikan penjelasan teoritis mengenai perangkat emotive untuk konteks penelitian dan eksperimen terkait mood dan afek pasien saat mendapatkan perawatan inap di ruang isolasi COVID-19. Penulisan ini merupakan review literatur dengan menggunakan beberapa sumber Pustaka serta hasil penelitian terkait alat EEG, alat emotiv, dan fungsi jiwa mood dan afek. Semua sumber literatur akan disimpulkan dan disusun secara teoritis. Hasil yang akan diharapkan adalah penjelasan secara teoritis yang berurutan dan jelas terkait pemanfaatan emotiv pada pengamatan mood afek terhadap desain interior ruang isolasi.
Tingkat Perilaku Pandemic Fatigue Pekerja dalam Mempengarui Okularsentrisme Desain Ruang Kantor pada Sudut Pandang Pandang Neuro-Architecture: The Level of Pandemic Fatigue Among Workers in Influencing Ocularcentrism of Office Space Design from a Neuro-Architectural Perspective Rizka Tri Arinta; Prasasto Satwiko; Robert Rianto Wijaya
SARGA: Journal of Architecture and Urbanism Vol. 17 No. 2 (2023): July 2023
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56444/sarga.v17i2.811

Abstract

Ocularcentrisme menjadi sebuah kepercayaan yang didasarkan hanya pada yang dilihat. Kepercayaan ini membentuk persepsi–persepsi pada otak manusia pada setiap objek yang ada di sekitarnya. Pandemic fatigue di Indonesia adalah hal yang berdampak besar pada pembentukan mental dalam menghadapi pandemi. Gejala mental ini menjadi awal mula tingginya kasus burnout dan depresi yang terjadi saat bekerja. Sehingga dalam penelitian ini bertujuan untuk menghubungkan tingkatan perilaku yang terjadi pada seseorang dengan gejala pandemic fatigue dalam mempengaruhi pemikiran okularsentrisme pada satu desain ruang kantor yang akan digagas dalam sudut pandang neuroarsitektur. Penelitian ini dilakukan dalam koridor penelitian eksperimental dengan pengolahan data kuantitatif dengan menggunakan SEM (Structural Equation Modelling) menggunakan software SEM – PLS. dalam melihat kondisi pandemic fatigue saat bekerja terdapat 4 set variabel internal, dan 4 variabel (workload, workflow, work-conflict, dan work climate) dengan 4 sub variabel itu ruang aktifitas, waktu dan prokes yang dipengaruhi secara eksternal. Analisis stastistik dengan menggunakan SEM digunakan untuk mencari korelasi antara pengaruh eksternal terhadap internalnya. Hasil dari penelitian ini terdapat 5 tingkatan gejala kelelahan yang mempengaruhi dilihat dari nilai loading faktor > 0,5 yaitu mulai dari workclimate, workflow, workload, workconflict, hingga motivasi dan kemampuan diri. Hubungan tersebut diperjelas dengan hasil pembentukan okularsentrisme dari 10 stimulus desain ruang kerja yang diberikan. Sehingga temuan ini menjadi sebuah pembuktian bahwa dalam membuat desain ruang kerja terdapat 12 elemen ruang yang harus diolah. Dan satu tempat yang nyaman dan dan aman dari era pandemi adalah pada ruang kerja Pribadinya.
Tingkat Perilaku Pandemic Fatigue Pekerja dalam Mempengarui Okularsentrisme Desain Ruang Kantor pada Sudut Pandang Pandang Neuro-Architecture: The Level of Pandemic Fatigue Among Workers in Influencing Ocularcentrism of Office Space Design from a Neuro-Architectural Perspective Rizka Tri Arinta; Prasasto Satwiko; Robert Rianto Wijaya
SARGA: Journal of Architecture and Urbanism Vol. 17 No. 2 (2023): July 2023
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56444/sarga.v17i2.811

Abstract

Ocularcentrisme menjadi sebuah kepercayaan yang didasarkan hanya pada yang dilihat. Kepercayaan ini membentuk persepsi–persepsi pada otak manusia pada setiap objek yang ada di sekitarnya. Pandemic fatigue di Indonesia adalah hal yang berdampak besar pada pembentukan mental dalam menghadapi pandemi. Gejala mental ini menjadi awal mula tingginya kasus burnout dan depresi yang terjadi saat bekerja. Sehingga dalam penelitian ini bertujuan untuk menghubungkan tingkatan perilaku yang terjadi pada seseorang dengan gejala pandemic fatigue dalam mempengaruhi pemikiran okularsentrisme pada satu desain ruang kantor yang akan digagas dalam sudut pandang neuroarsitektur. Penelitian ini dilakukan dalam koridor penelitian eksperimental dengan pengolahan data kuantitatif dengan menggunakan SEM (Structural Equation Modelling) menggunakan software SEM – PLS. dalam melihat kondisi pandemic fatigue saat bekerja terdapat 4 set variabel internal, dan 4 variabel (workload, workflow, work-conflict, dan work climate) dengan 4 sub variabel itu ruang aktifitas, waktu dan prokes yang dipengaruhi secara eksternal. Analisis stastistik dengan menggunakan SEM digunakan untuk mencari korelasi antara pengaruh eksternal terhadap internalnya. Hasil dari penelitian ini terdapat 5 tingkatan gejala kelelahan yang mempengaruhi dilihat dari nilai loading faktor > 0,5 yaitu mulai dari workclimate, workflow, workload, workconflict, hingga motivasi dan kemampuan diri. Hubungan tersebut diperjelas dengan hasil pembentukan okularsentrisme dari 10 stimulus desain ruang kerja yang diberikan. Sehingga temuan ini menjadi sebuah pembuktian bahwa dalam membuat desain ruang kerja terdapat 12 elemen ruang yang harus diolah. Dan satu tempat yang nyaman dan dan aman dari era pandemi adalah pada ruang kerja Pribadinya.