<![CDATA[Industri makanan dan minuman merupakan salah satu sektor penting dalam perekonomian Indonesia. Sektor industri makanan dan minuman menjadi satu dari sejumlah sektor yang dijadikan prioritas pemerintah dalam mendorong industri sebagai penggerak ekonomi nasional. Debt to Equity Ratio menjadi salah satu tolak ukur dalam menilai seberapa baik perusahaan dalam menggunakan utang untuk operasional perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa Free Cash Flow, Profitabilitas, Pertumbuhan Perusahaan, dan Struktur Aktiva terhadap Kebijakan Utang pada perusahaan manufaktur sektor Makanan dan Minuman di Indonesia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Poulasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur sector Makanan dan Minuman di Indonesia periode 2012 hingga 2016. Penelitian ini menggunakan data berupa Laporan Keuangan sektor Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.Metode pemilihan sampelmenggunakan metode purposive sampling dan hasilnya terdapat sepuluh perusahaan yang memenuhi kriteria dan menghasilkan 50 jumlah observasi selama 5 tahun. Penelitian ini menggunakan pengujian hipotesis. Penelitian ini menggunakan analisis regresi untuk menguji kemampuan variabel bebas dalam mempengaruhi variabel terikat. Selain itu, penelitian ini juga menggunakan uji F, uji R dan uji R2 dalam menguji kelayakan model dari penelitian ini dan menggunakan uji t untuk melihat tingkat signifikansi dari pengaruh setiap variabel bebas terhadap variabel terikat. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa Free Cash Flow, Profitabilitas, dan Pertumbuhan Perusahaan memiliki pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Debt to Equity Ratio pada Industri Makanan dan Minuman di Indonesia, dan Struktur Aktiva memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Debt to Equity Ratio. Hasil pengujian F menunjukkan bahwa secara simultan Free Cash Flow, Profitabilitas, Pertumbuhan Perusahaan, dan Struktur Aktiva berpengaruh terhadap DER. Nilai R Square adalah 0,268 atau 26,8%. Hal ini menunjukkan bahwa Free Cash Flow, Profitabilitas, Pertumbuhan Perusahaan, dan Struktur Aktiva dapat menjelaskan DER sebesar 26,8% dan 73,2% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. ]]>
