Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PERBANDINGAN PENGGUNAAN ASESMEN KINERJA (PERFORMANCE) DAN ASESMEN PENUGASAN TERHADAP KEMAMPUAN MATEMATIKA SISWA PADA POKOK BAHASAN GARIS DAN SUDUT KELAS VII MTS. NEGERI CIREBON II Yeni Herlina; Toheri Toheri
Eduma : Mathematics Education Learning and Teaching Vol 3, No 2 (2014)
Publisher : Jurusan Tadris Matematika IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (323.659 KB) | DOI: 10.24235/eduma.v3i2.61

Abstract

Evaluasi adalah suatu proses yang harus dilakukan secara sistematis untuk mencariinformasi mengenai gambaran kemampuan siswa untuk mengukur sejauhmana tujuan pembelajaran  sudah  tercapai.  Oleh  karena  itu,  pemilihan  jenis asesmen  atau  jenis penilaian harus menjadi satu fokus perhatian guru yang harus diperhatikan demi mencapai hasil evaluasi seperti yang diharapkan. Pada penelitian ini penulis menggunakan jenis evaluasi asesmen kinerja (Performance) Dan Asesmen Penugasan Terhadap Kemampuan Matematika Siswa.Asesmen Kinerja (Performance) merupakan asesmen terhadap aktivitas siswa dengan berbagai  macam  tugas  dan  situasi  untuk  menilai  kemampuan  siswa,  sedangkan asesmen penugasan merupakan asesmen yang dilakukan dengan menggunakan bukti- bukti    hasil    belajar    yang    diambil    selama    proses    pembelajaran,    secara berkesinambungan dengan metode pengumpulan informasi atau data secara sistematik bertujuan mengukur sejauhmana kemampuan peserta didik dalam mengkonstruksi dan merefleksi suatu pekerjaan dan juga bertujuan sebagai alat formatif maupun sumatif. Dari hasil penelitian diperoleh t hitung adalah -6.015 kemudian dibandingkan dengan t tabel sebesar -1,98729. Nilai –t hitung < -t tabel (-6.015 <-1,98729.) dan signifikansi (0,000<0,05) maka Ho ditolak. Hal ini berarti terdapat perbedaan pada perbandingan penggunaan   asesmen   kinerja   (performance)   dan   asesmen   Penugasan   terhadap kemampuan matematika siswa pada pokok bahasan garis dan sudut kelas VII MTs Negeri Cirebon II. Selain itu dapat dilihat melalui rata rata kemampuan siswa yang menggunakan   asesmen   kinerja   (performance)   adalah   68,0444   dan   rata   rata kemampuan matematika siswa yang menggunakan asesmen penugasan adalah 78,3481, artinya rata rata pada asesmen penugasan lebih besar dibanding rata rata siswa yang menggunakan asesmen kinerja (performance) dan dari kedua jenis asesmen ini didapat perbedaan pada kemampuan matematika siswa. Kata Kunci : Evaluasi, Asesmen, Kinerja, Penugasan, Kemampuan matematika
EDUKASI PENGGUNAAN PESTISIDA YANG AMAN DAN SEHAT PADA PETANI DI NAGARI ALAHAN PANJANG KECAMATAN LEMBAH GUMANTI KABUPATEN SOLOK Friska Eka Fitria; Armein Lusi Zeswita; Yeni Herlina; Wenny Murdina Asih; Gustina Indriati; Dina Waldani
JURNAL ABDI MERCUSUAR Vol. 3 No. 1 (2023): JURNAL ABDI MERCUSUAR
Publisher : LPPM STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36984/jam.v3i1.389

Abstract

Latar Belakang: Pestisida adalah zat kimia atau bahan lainnya yang dipakai untuk mematikan hama. Masuknya pestisida ke dalam tubuh dapat menyebabkan dampak serius bagi kesehatan manusia baik pada orang yang kontak dengan pestisida maupun orang yang berada pada lingkungan di mana pestisida sedang digunakan. Untuk mengatasi hal diatas, diperlukan upaya peningkatan kesehatan masyarakat melalui edukasi kesehatan. Metode: Kegiatan pengabdian dilakukan di daerah pertanian Nagari Alahan Panjang Kecamatan Lembah Gumati Kabupaten Solok Pada bulan Maret s/d April 2023 terhadap 33 orang Petani. Metode yang akan digunakan dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah ceramah atau penyuluhan, diskusi, praktek langsung dan evaluasi dengan materi praktik penggunaan pstisida yang aman dan sehat. Utuk melihat perbedaan skor petani sebelum dan sesudah kegiatan intervensi menggunakan Uji Paired Sample t-Test. Hasil: Berdasarkan Uji Paired Sample t-Test dapat dilihat bahwa nilai p < 0,05 yang berarti ada perbedaan bermakna antara praktik sebelum dan sesudah dilakukan intervensi edukasi pada petani.