La Raman
STKIP Hatta-Sjahrir Banda Naira

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Sejarah kota pelabuhan Ambon tahun 1602-1942: Dari pelabuhan monopoli menuju kota pelabuhan bebas La Raman; Suharlin Ode Bau
AGASTYA: JURNAL SEJARAH DAN PEMBELAJARANNYA Vol 13, No 1 (2023)
Publisher : UNIVERITAS PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25273/ajsp.v13i1.12833

Abstract

Ambon memiliki peran penting dalam dunia perdagangan Asia.  Pengangkutan pala dari dan ke kepulauan Banda dilakukan pedagang Cina, Arab, India, dan Persia menyebabkan terciptanya Ambon sebagai pelabuhan transit memainkan peran penting dalam dunia perdagangan cengkeh dan pala. Pelabuhan ini menunjukan eksistensinya sejak kehadiran Portugis kemudian dilanjutkan Belanda. VOC memanfaatkan perairan teluk Ambon sebagai pusat konsolidasi armada kapal untuk melancarkan perang terhadap penduduk Ternate, Ambon, dan Banda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dinamika sejarah pelabuhan Ambon tahun 1605-1942. Metode menggunakan sejarah dengan langkah mengumpulkan data yang teliti, melakukan kritisi, menginterpretasi dan menyusun peristiwa sejarah menjadi cerita. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelabuhan Ambon mulai  eksis sebagai kawasan maritim strategis ketika hadirnya orang Portugis dan Belanda. Pasca runtuhnya VOC dan Inggris sempat mengendalikan kekuasaan di Nusantara, pelabuhan Ambon pada 1810 dijadikan sebagai pelabuhan yang terbuka bagi kapal-kapal asing. Tetapi ini tidak bertahan lama, karena masa kekuasaan pemerintah kolonial 1816, kembali menjadi pelabuhan tertutup. Pada masa kekuasaan kolonial pembangunannya mulai dilakukan. Dermaga pelabuhan segera di bangun pada 1817 hingga 1865, kemudian proses perbaikan sarana diteruskan pada 1917. Setelah pembangunan dermaga dan pembentukan maskapai pelayaran KPM, kunjungan kapal-kapal di pelabuhan terus mengalami peningkatan.