Ida Bagus Wirahaji
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Hindu Indonesia Denpasar

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Pengaruh LHR dan Kondisi Perkerasan Jalan Kolektor Terhadap Jumlah Kecelakaan Lalu Lintas di Kecamatan Mengwi Kabupaten Badung Made Novia Indriani; Ida Bagus Wirahaji; I Putu Lanang Agus Sudarmayasa
Jurnal Ilmiah Kurva Teknik Vol. 11 No. 1 (2022): Jurnal Ilmiah Kurva Teknik
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (568.244 KB) | DOI: 10.36733/jikt.v11i1.3835

Abstract

ABSTRAK: Mengingat Kabupaten Badung merupakan salah satu Kabupaten yang memiliki jumlah penduduk cukup padat di Bali dan memiliki peran yang cukup besar bagi perkembangan berbagai sector terutama pariwisata dan budaya. Maka diharapkan ruas-ruas jalan kolektor di Kecamatan Mengwi agar bisa terwujud aman dan nyaman dilalui sampai ditujuan. Untuk itu perlu ditinjau pengaruh kondisi ruas-ruas jalan kolektor yang ada di Kecamatan Mengwi yaitu kondisi perkerasan jalan dan lalu lintas harian rata-rata (LHR) terhadap jumlah kecelakaan lalu lintas. Analisis Regresi Ganda digunakan untuk mengetahui berapa besar pengaruh perkerasan jalan dalam kondisi baik, rusak sedang, rusak ringan dan rusak berat serta lalu lintas harian rata-rata (LHR) terhadap jumlah kecelakaan lalu lintas yang terjadi di Kecamatan Mengwi Kabupaten Badung. Dan perhitungan Analisis Regresi Ganda di selesaikan dengan menggunakan program Statistical Product and Service Solution (SPSS). Jumlah ruas jalan kolektor di Kabupaten Badung khususnya di Kecamatan Mengwi keseluruhan sebanyak 60 ruas. Tiap tahunnya selama tiga tahun terakhir terhitung dari 2015 kondisi perkerasan jalan kolektor yang kondisinya baik sebanyak 35 ruas, yang kondisinya rusak sedang sebanyak 25 ruas, 2016 kondisi perkerasan jalan kolektor yang kondisinya baik sebanyak 41 ruas, yang kondisinya rusak sedang sebanyak 18 ruas, dan yang kondisinya rusak ringan 1 ruas, di tahun 2017 kondisi perkerasan jalan kolektor yang kondisinya baik sebanyak 41 ruas, yang kondisinya rusak sedang sebanyak 17 ruas, dan yang kondisinya rusak ringan sebanyak 2 ruas, dan di tahun 2018 kondisi perkerasan jalan kolektor yang kondisinya baik sebanyak 41 ruas, yang kondisinya rusak sedang sebanyak 17 ruas, dan yang kondisinya rusak ringan sebanyak 2 ruas. Pengaruh penyebab terjadinya kecelakan lalu lintas pada ruas jalan di Kabupaten Badung khususnya di Kecamatan Mengwi dari yang terbesar hingga yang terkecil yaitu lalu lintas harian rata rata (LHR) X1 0,573, dan kondisi perkerasan jalan dalam kondisi baik X2 0.551, perkerasan jalan dalam kondisi rusak sedang X3 0,551, dan terakhir perkerasan jalan dalam kondisi rusak ringan X4 0,052 dan pengaruh factor lain sebanyak 35,732%.
CAT Pemodelan Air Tanah di Cekungan Air Tanah (CAT) Singaraja dengan Visual Modflow Ketut Agus Karmadi; I Made Sastra Wibawa; Ida Bagus Wirahaji
Jurnal Ilmiah Kurva Teknik Vol. 12 No. 2 (2023): Jurnal Ilmiah Kurva Teknik
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36733/jikt.v12i2.7709

Abstract

ABSTRAK: Cekungan Air Tanah (CAT) Singaraja adalah merupakan cekungan air tanah utama andalan untuk wilayah Singaraja dan sekitarnya. Begitu pentingnya Cekungan Air Tanah tersebut bagi penduduk di Singaraja maka CAT ini sangat perlu sekali untuk di jaga agar potensi air tanah tersebut tidak mengalami degradasi secara drastis mengalami penurunan akibat pemboran air tanah yang berlebihan karena pada daerah tersbut merupakan daerah pariwisata dan perumahan. Untuk melihat perilaku terhadap perubahan muka air tanah yang terjadi di CAT Singaraja maka dilakukan pemodelan air tanah dengan menggunan program Visual MODFLOW Premium 4.3.. Program tersebut selanjutnya dikalibrasi dengan menggunakan data muka air yang dianalisis oleh Subdin ESDM Provinsi Bali pada tahun 2000. Setelah dilakukan kalibrasi maka dilakukan analisis pemodelan sampai dengan tahun 2021 sehingga diperoleh hasil kondisi muka airnya. Berdasarkan hasil muka air pada tahun 2000 maka selanjutnya dilakukan skenario dengan meningkatkan jumlah pemompaan di seluruh lokasi baik secara kuatitas maupun secara areal. Berdasarkan hasil sekenario tersebut maka terjadi surutan yang lebih besar pada skenario I sampai dengan skenario III dibandingakan dengan surutan yang terjadi pada skenario IV sampai dengan skenario VI.