Penelitian ini berfokus mencari dan menganalisis Sultan Abil Khair Sirajuddin sebagai Pelopor Perkembangan Islam di Bima. Pada Pemerintahan Sultan Abil Khair Sirajuddin, telah ditemukan beberapa kebijakan dalam mengembangkan budaya Islam di Bima, dan karena kebijakannya sehingga mampu menjadikan Kesultanan Bima sebagai salah satu pusat perkembangan Islam di Nusantara. metode pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah metode menghimpun data dari sumber primer berupa kitab Bo` dan sumber sekunder berupa buku terjemahan kitan Bo`, buku-buku lain, jurnal, dan tesis. Kemudian, setelah itu dilanjutkan dengan menganalisis data yang ada sesuai dengan metode analisis data dalam bidang sejarah. Dari jenis penelitian pustaka (library research) yang telah dibaca, maka ditemukan hasil bahwa kebijakan Sultan Abil Khair Sirajuddin yaitu penyempurnaan sturuktur pemerintahan, penguatan peran ulama dan dakwah Islam, pendidikan Islam, dan hubungan dengan kerajaan-kerajaan Islam lain melawan Belanda. Adapun wujud kebudayaan Islam yang dipelopori oleh Sultan Abil Khair Sirajuddin yaitu, transformasi penulisan Kitab Bo`, pelaksanaan hari raya Idul Fitri dan Idul Adha, upacara hanta ua pua, dan busana rimpu sebagai identitas Islami perempuan Bima.