Alpukat merupakan tanaman hortikultura yang sangat cocok dibudidayakan di daerah pegunungan dan memiliki nilai jual yang tinggi. Khususnya di Kecamatan Baruppu’ memiliki Alpukat dengan cita rasa yang gurih seperti mentega, dan produksi yang banyak, namun belum banyak dikenal oleh banyak orang, untuk itu perlu dianalisis faktor internal dan eksternal yang menunjang pengembangan usahatani Alpukat di Kecamatan Baruppu, dan merumuskan strategi pengembangan usahatani Alpukat. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Baruppu’ Parodo, Kecamatan Baruppu’, Kabupaten Toraja Utara. Responden internal sebanyak 9 petani Alpukat dan informan eksternal sebanyak 3 menggunakan metode Snowall Sampling. Analisis data dilakukan dengan pendekatan metode kualitatif. Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis SWOT dan QSPM. Hasilnya faktor kekuatan yaitu kualitas hasil panen, kesuburan lahan pertanian. Faktor kelemahan berupa kesadaran sumber daya manusia petani rendah, keterbatasan sarana prasarana. Sedangan faktor peluang berupa, potesi sumber daya alam yang mendukung, peluang pasar. Faktor ancaman berupa beralih ke komoditi lain. Hasil QSPM, diperoleh prioritas yaitu meningkatkan kesadaran petani dalam hal pengembangan usahatani Alpukat, dengan cara menambah pendidikan dan pengajaran serta permodalan melalui kelembagaan yang menyentuh seluruh petani untuk meningkatkan kuantitas serta kualitas Alpukat untuk memenuhi permintaan pasar sehingga informasi tentang pemasaran Alpukat dapat luas menjadi prioritas utama dalam mengembangkan usahatani Alpukat di desa Baruppu’ Parodo, skor yang diperoleh dari strategi 1 yaitu 7,21.Kata Kunci : Strategi; Pengembangan; Usahatani Alpukat.