Desriyanti Harun
Jurusan Kebidanan, Poltekkes Kemenkes Gorontalo

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PEMBERDAYAAN IBU DALAM UPAYA PENCEGAHAN STUNTING Nurnaningsih Ali Abdul; Ika Suherlin; Desriyanti Harun; Nancy Olii; Siti Choirul Dwi Astuti
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 1 (2023): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i1.12232

Abstract

Abstrak: Stunting merupakan kurang gizi kronis sehingga gagal mencapai pertumbuhan optimal. Indonesia menempati peringkat ke lima dengan jumlah balita stunting terbanyak di dunia. Stunting dipengaruhi dari berbagai faktor, sehingga diperlukan pemberian zat gizi dan stimulasi yang tepat. Pijat atau stimulus touch merupakan salah satu alternatif pencegahan stunting. Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan ibu balita tentang stunting dan pijat bayi. Metode yang digunakan ceramah, tanya jawab, dan demosntrasi. Sasaran kegiatan ini adalah ibu-ibu ang memiliki balita sejumlah 30 orang, monitoring dan evaluasi berupa pre dan post test dengan menyaksikan langsu. Hasil kegiatan ini ada 28 ibu (96,6%) yang terampil dalam melakukan pijat bayi dan 2 orang ibu yang tidak terampil karena kendala bahasa.Abstract: Stunting is chronic malnutrition so that it fails to achieve optimal growth. Indonesia is ranked fifth with the highest number of stunted children under five in the world. Stunting is influenced by various factors, so it is necessary to provide propoer nutrition and stimulation. Massage or stimulus touch is an alternative to stunting prevention. The purpose of this activity is to ensure that all mother who have toddlers apply this baby massage in their daily lives. The methods used are lectures, questions and answers, and demonstrations. The target of this activity is 30 mothers who have toddlers, monitoring and evaluation are in the form of pre and post test by directly witnessing the practice of baby massage. The results of this activity were 28 mothers (96.6%) who were skilled at doing baby massage and 2 mothers who were unskilled due to language barriers.  
PEMBERDAYAAN KADER DALAM PEMBUATAN TEH SERBUK DAUN KELOR SEBAGAI UPAYA PENINGKATANPRODUKSI ASI Nurnaningsih Ali Abdul; Lisdiyanti Usman; Nancy Olii; Desriyanti Harun; Novia Veronica Angriany Hinta
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 1 (2024): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i1.20127

Abstract

Abstrak: Pemberian ASI Eksklusif memegang peranan penting karena dapat melindungi dari berbagai macam penyakit infeksi dalam menjaga keseimbangan imunitas tubuh. Takut gemuk, sibuk bekerja, gencarnya promosi susu formula diberbagai media dan produksi ASI sedikit di awal masa nifas merupakan alasan penyebab sehingga ASI eksklusif tidak dapat diteruskan. Daun Kelor merupakan pangan lokal namun pemanfaatannya masih belum maksimal, dimana hanya berakhir sebagai limbah. Teh serbuk daun Kelor terbukti memiliki kandungan antioksidan. Kandungan antioksidan berupa alkaloid dan sterol dapat menambah produksi ASI karena mampu meningkatkan metabolisme glukosa untuk sintesis laktosa. Tujuan pengabmas ini adalah membentuk kemandirian kelompok kader dan ibu nifas dalam pembuatan teh serbuk daun kelor untuk meningkatkan produksi ASI melalui peningkatan pengetahuan. Metode pelaksanaan pengabmas yaitu ceramah, tanya jawab, pemberian teh serbuk daun kelor, pemantauan produksi ASI melalui lembar observasi. Kegiatan dilakukan pada 11 orang kader Kesehatan, monitoring berupa pre dan posttest. Hasil yang dicapai terdapat 10 orang (90,9%) kader Kesehatan dengan Tingkat pengetahuan baik dari hasil tes sebelumnya dimana hanya ada 5 orang saja yang memiliki pengetahuan baik terkait materi yang disampaikan.Abstract: Exclusive breastfeeding plays an important role because it can protect against various infectious diseases and maintain the balance of the body's immunity. Fear of getting fat, busy work, incessant promotion of formula milk in various media and low breast milk production at the beginning of the postpartum period are the reasons why exclusive breastfeeding cannot be continued. Moringa leaves are a local food but their utilization is still not optimal, where they only end up as waste. Moringa leaf powder tea has been proven to contain antioxidants. The antioxidant content in the form of alkaloids and sterols can increase breast milk production because it can increase glucose metabolism for lactose synthesis. The aim of this community service is the independence of cadre groups and postpartum mothers in making Moringa leaf powder tea to increase breast milk production. The methods of implementing community service are lectures, questions and answers, giving Moringa leaf powder tea, monitoring breast milk production through observation sheets. Activities were carried out on 11 Health cadres, monitoring in the form of pre and posttests. The results achieved were 10 (90.9%) Health cadres with a good level of knowledge.